Dalam mimpimu, di langkahmu serta hidupmu
Genggamlah daku kini juga nanti
Harapan di hatiku bawalah diriku selamanya - Vina Panduwinata, Cinta.Seohyun membuka matanya. Bernafas pelan merasakan sesak masih merajai dadanya. Ia menoleh ke ranjang sampingnya. Kyuhyun tak ada. Kemana lelaki itu? Apakah lelaki itu tak tidur semalam?
Seohyun menepuk keningnya. Ia begitu bodoh. Ia sudah berteriak di depan suaminya. Ia sudah melanggar janji kecilnya sejak dulu, dimana Seohyun yang anggun?
Kenapa juga ia harus begitu marah hanya karena Kyuhyun membagi uang belanja dengan ibunya? Itukan hak lelaki itu.
Seohyun meringis. Ia harus meminta maaf pada Kyuhyun, bagaimanapun ia harus merendahkan dirinya hari ini. Ia pasti sudah melukai hati dan harga diri Kyuhyun.
Ketika gadis itu membuka pintu kamar, ia melihat Kyuhyun sudah siap dengan meja makannya. Menatap kaku Seohyun yang terkejut.
"Kau sudah bangun? Duduklah. Kita sarapan."
Gadis itu duduk manis sembari mengambil sumpit itu. Ia sedikit melirik suaminya. Kyuhyun terlihat tak baik. Lingkaran hitam begitu jelas membuat jejak di bawah mata lelaki itu, dan lagi ia tak suka diamnya Kyuhyun pagi ini.
"Hm, Kyuhyun, untuk masalah semalam aku minta maaf. Aku terlalu bodoh berteriak padamu."
Kyuhyun mendongak, berhenti mengunyah, selagi matanya menatap Seohyun yang balas menjatuhkan telak di manik netranya.
"Tidak apa. Aku tahu perasaanmu, Seohyun. Aku yang harusnya meminta maaf padamu. Itu uangmu. Kau benar, aku seharusnya meminta izinmu terlebih dahulu sebelum menyerahkan uangnya pada Ibuku. Aku juga sudah berpikir, aku akan mengurangi jumlah uang yang aku berikan pada Ibu."
Seohyun menggeleng kuat, membuat Kyuhyun mengerutkan dahinya. "Tidak tidak. Kau jangan lakukan itu. Tetaplah berikan uang seperti biasa pada Ibumu. Aku yang salah di sini. Aku tak semestinya marah saat kau memberikan uang lebih pada Ibumu. Kau anaknya, dan hanya kau anak yang Ibumu punya untuk membuat hidup mereka berjalan. Aku akan merasa berdosa jika kau mengurangi jatah uang pada Ibumu," jelas Seohyun mantap.
Kyuhyun merasakan jika Seohyun tak sepenuhnya yakin dengan ucapannya. Ia memang bodoh dalam beberapa hal, tapi ia lebih peka daripada orang biasa lainnya. "Jangan terpaksa melakukannya, Seohyun. Ibuku takkan bermasalah jika aku mengurangi sedikit jumlah uangnya. Aku tak ingin kau terpaksa."
"Tidak, Kyuhyun. Sungguh. Aku tidak merasa terpaksa jika kau tetap memberikan uang itu pada Ibumu. Aku hanya.. Aku hanya tak ingin jika aku akan dilakukan tak baik dengan putraku nantinya. Aku ingin memiliki putra sepertimu. Ah, maksudku aku ingin memiliki putra dengan sikap mulia sepertimu. Jangan berpikiran lain."
Seohyun kembali dengan sikap ketusnya, selagi bibirnya mengunyah serius nasi dan satu jenis makanan di hadapannya. Kyuhyun diam-diam tersenyum malu ketika Seohyun berkata putra tadi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Make Me Love You - END
Fanfiction[Romance Sad 15+] Pernikahan bukan suatu permainan. Itu yang selalu Kyuhyun genggam sepanjang hidupnya. Berbekal ketulusan serta keluguannya, membuat hidupnya berubah setelah dijodohkan dengan seorang gadis kaya. "Dia putriku, namanya Seo Joohyun. N...