Bab 11 : Hari-Hari Indah Bersamamu

846 70 20
                                    

Tanpamu apa artinya
Tanpamu serasa hampa
Gairah hidup kan musnah
Selamanya - Tetty Kadi, Tanpamu

Awan-awan berarak menuju langit yang berwarna emas, aroma tanah sisa hujan di musim dingin tahun lalu berbekas di pagi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Awan-awan berarak menuju langit yang berwarna emas, aroma tanah sisa hujan di musim dingin tahun lalu berbekas di pagi. Tahun baru semalam begitu berkesan bagi keduanya. Saling memadu kasih di dalam dinding asmara, dan bermandikan surga oleh cinta.

Seohyun berlari cepat membereskan kotoran yang masih menggunung di dapur, sesekali gadis-wanita muda- terlihat menyelipkan anak rambut ke belakang telinga. Walau senyum terkembang saat tangannya sibuk menata makanan di atas meja makan, jelas sekali ia sedang memendam hasrat yang membuat Soyu mengernyit.

"Cepat sekali kau bangun, Seohyun?"

Wanita muda, agak aneh ku menyebutnya itu, tapi sudahlah. Wanita muda itu tersenyum manis pada sang bunda yang menatap semua makanan yang ada. Ayam, sayur. Belum lagi makanan penutup kue buatan Seohyun. Ini sarapan atau makan malam?

"Banyak yang kau masak?"

"Sesekali, Bu. Kyuhyun pasti lapar setelah melewati malam panjang."

"Malam panjang? Maksudmu?"

Pipinya merona seketika, "Ma-maksudku Kyuhyun habis berlayar, pasti lelah." matanya bergerak liar ke lantai, mencoba menyembunyikan jika kini tubuhnya memerah.

Soyu terkekeh, "Lalu, mana suamimu?"

"Sedang berjalan pagi dengan Jaejong dan Baekjin." jawab Seohyun cepat. Agak lega karena sang bunda tak menanyakannya lebih dalam.

"Kakak Iparmu?"

"Aku di sini, Bu."

Soyu menoleh, sedikit berlari mendekati menantu pertamanya yang sedang memeluk putra keduanya. "Kau habis menjemur Jungil?"

Seohyun segera menuangkan air hangat pada sang kakak ipar. Harin sendiri memberikan putra keduanya pada sang mertua, Jungil mengolet kecil di sana. Menerima uluran gelas dari Seohyun.

"Terima kasih, Seo." mata Harin kembali berpaling pada anaknya yang nyaman digendong sang nenek. "Dia masih harus sering-sering dijemur, supaya tidak kuning. Kau masak banyak sekali, Seo?" 
"Ah, 'kan manusianya di sini bertambah banyak."

Soyu menggeleng. Sedangkan Harin terkikik tertahan. Lucu melihat air muka sebutlah pengantin baru itu, mengingat masa indah mereka seperti laksana pengantin baru lagi.

"Kami pulang!"

Sorakan terdengar sepanjang menuju ruang makan. Seohyun tersenyum manis kala sang suami berjalan mendekatinya, sedikit mengusap rambut hitam legam Seohyun, yang membuat gerak-geriknya seperti kucing. Malu.

Jaejong hampir menganga, jika Baekjin, putra pertama mereka tak menyahut.

"Nenek, aku mencium bau ayam!"

Make Me Love You - ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang