4

560 80 3
                                    


Jika ini di Suna pasti Sakura masih bergelung nyaman di ranjang dengan selimut tebal yang hangat. Dan jika ini di Suna memakai seragam di jam 06.10 pagi adalah hal yang sangat mustahil untuk seorang Haruno Sakura, hah oke lupakan, nyatanya ia tidak berada di Suna melainkan tinggal di Konoha dan bersekolah di Konoha High.


Hmm, meneliti penampilannya di depan cermin dari atas hingga bawah hanya satu kata yang melintas di kepala cantiknya, perfect.

Sakura melirik Karin yang memperhatikannya dari samping. "Bagaimana?" berputar dengan senyum yang tidak juga hilang di bibirnya.

"Wah, kau cantik, Sakura!" jawab Karin dengan mata berbinar.

Mendengus, Sakura menarik Karin kedepan cermin, "lihat, kita kembar bodoh!" melepaskan kaca mata yang di kenakan Karin dan sedikit membenahi rambut merah darah itu.
"Hanya warna mata, gaya rambut dan warnanya saja yang berbeda Karin."

Sedangkan Karin terkekeh sambil menarik hidung nungil Sakura, "iya, tapi tetap saja kita tidak terlihat seperti kembar."

Alis merah muda itu mengerut bibirnya bersiap melontarkan bantahan,
"hey--"

"Sudah, ayo turun mama dan papa sudah menunggu." sela Karin setelah membenahi penampilannya seperti semula.

Sakura berdecak sebal karena protesnya terpotong ucapan Karin, 'ck, aku bahkan belum selesai berbicara.'

"Ya, baiklah ayo." melangkah malas mengikuti Karin yang mendahului nya.

.
.
.
.
.
.
.

"Pagi Mama... Papa!"

Ketiga pasang mata itu mengalihkan pandangannya saat mendengar suara si bungsu Haruno.

"Pagi sayang!" dengan tersenyum lebar Mama dan Papa nya menjawab dengan kompak, hmm.

''Mama dan Papa saja nih, yang di sapa?''

Sakura menatap bosan pada Karin. ''Pagi, meraaahh''

Karin terkekeh dan menarik kursi di sebalahnya untuk Sakura.

Sakura terperangah ketika melihat banyaknya menu makanan yang tersaji. Ia menatap makanan dan Mamanya secara bergantian,

''Ma.... tidakah ini berlebihan?''

Alis Mebuki bertaut dalam, ''apa yang berlebihan, Sayang?''

Sakura menunjuk-nunjuk dengan brutal makanan di hadapannya. ''Ini... ini... ini dan ini apa akan habis?''

Mebuki tertawa malu-malu sambil mengibaskan sebelah tangannya. ''Sudah jangan di pikirkan, ayo cepat di makan Sayang.''

Sakura mendengus, melirik Papanya dan Karin yang tampak cuek mulai menyantap sarapannya.

'Mama benar-benar pemborosan'

.
.
.
.
.
.
.
.
.

Kesan pertama saat emerlardnya menatap bangunan di depan nya adalah, wow. Konoha High tak kalah elite dengan Suna High.

"Jadi Sakura, ayo kuantar ke ruang kepala sekolah." lamunannya buyar mendengar suara ceria Karin.

"Kenapa harus sepagi ini? lihat bahkan sekolah masih sepi," menyerukan protesnya karena memang sedari tadi Sakura hanya melihat dua penjaga gerbang dan beberapa siswa-siswi saja, tiga atau empat orang mungkin, entahlah.

The Bond Between Sister Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang