Perpustakaan, bagi sebagian orang mungkin tempat ini sangat membosankan. Tapi tidak untuk Karin, baginya perpustakaan adalah tempat yang nyaman dan menenangkan.
Rubbynya terus menyusuri jajaran buku yang tersusun rapi di rak buku tinggi berderet. Senyumnya mengembang begitu netranya menemukan buku yang ia cari.
"Sudah menemukannya?"
"Ya, sudah ketemu." Karin memamerkan buku di tangannya dengan wajah berbinar pada pemuda di sampingnya.
Suigetsu terkekeh geli melihat tingkah ceria Karin, "baiklah kalau begitu ayo kita pinjam."
"Umm, ya."
Keduanya segera menghampiri petugas perpustakaan, mengingat waktu istirahat tinggal beberapa menit.
"Wah, meminjam lagi ya?"
"Ya, Anko Sensei buku ini sangat bagus."
Anko, wanita dewasa itu terkekeh melihat keantusiasan Karin, pandangannya beralih pada pemuda yang berada di sisi gadis berkaca mata itu.
"Kau Suigetsu, kan?"
"Aah, i-iya Sensei," Suigetsu tersenyum canggung sambil menggaruk pipinya kikuk.
Meneliti pemuda di depannya, dahi Anko mengkerut saat tidak menemukan apapun yang di bawa pemuda berambut putih itu. "Mana buku yang ingin kau pinjam?"
"Aa itu... aku tidak meminjam buku Sensei." Suigetsu tersenyum canggung.
Anko mendengus mendengar penuturan pemuda di depannya.
Mengabaikan segala keheranannya, Anko segera memeriksa buku yang akan di pinjam gadis berkaca mata di hadapannya.
"Nah, ini bukunya, kembalikan tepat waktu ya.""Baik Sensei, terimakasih."
#######
Baru kali ini Suigetsu benar-benar kebingungan mencari topik untuk memulai pembicaraan. Biasanya ia akan berbicara panjang lebar tanpa di minta, tapi saat ini situasinya berbeda. Sangat sulit untuk sekedar membuka suara jika ia berada di dekat Karin, junior yang diam-diam ia sukai.
"Ada apa senior, kau melamun?"
Suigetsu berjengit mendengar suara lembut Karin, membuatnya merinding. "Ahaha, tidak kok, aku tidak apa-apa,"
Karin tersenyum manis, menurutnya Suigetsu itu lucu dengan segala tingkahnya. Suigetsu juga pria yang baik, Karin sendiri merasa nyaman berada dekat dengan pria itu.
"Emm, Karin apa benar kau dan Sakura itu kembar?" Suigetsu menatap Karin penasaran, ia memang pernah mendengar desas-desus yang mengatakan kalau Karin dan Sakura kembar. Memang jika di perhatikan secara seksama wajah mereka terlihat mirip.
Suara kekehan Karin membuat Suigetsu heran, 'apa pertanyaan ku salah'. Hingga Karin mengangguk dan membuat Suigetsu melongo mendengar gumaman gadis itu.
"Sudah menyebar, ya?"
"Woahh, jadi itu benar. Kalian kembar? Keren!" Suigetsu memandang Karin takjub, lalu kembali memasang tampang berpikirnya. "Ehh, tapi sifat kalian berbeda sekali ya." gumannya pelan.
"Itu benar, Sakura... dia pemberani dan memiliki banyak teman." ucap Karin lirih.
Berdehem sekilas Suigetsu menatap Karin dalam. "Kau juga memiliki banyak teman, kau itu cantik Karin mungkin tanpa kau tau banyak yang menyukai mu."
'Termasuk aku....'
Pipi Karin tampak bersemu malu, "terimakasih senior." ucap Karin tulus yang dibalas cengiran ceria pria berambut putih itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Bond Between Sister
RomanceSUDAH PERNAH DI PUBLISH... SILAHKAN BACA JIKA BERKENAN. SUDAH MENGALAMI PERBAIKAN SANA SINI LOH. Tapi maaf kalau masih gak jelas. Disclaimer : MASASHI KISHIMOTO