Daycare

383 58 47
                                    

"Light fury! Light fury!" Teriak seorang bocah berkuncir dua sambil menunjuk-nunjuk ke arah Yeji. Wajah Yeji berubah menjadi masam, rambutnya yang terurai terlihat acak-acakan. "Light fury!" Sekali lagi bocah itu berteriak girang lalu bergelendot manja di kaki Yeji dengan mata berbinar. Yeji memutar bola mata malas.

"Wah Yeji, kayaknya Yuqi senang nih ketemu kamu." Ujar sang ayah dengan senyum merekah. "Ya sudah, Papa ke atas dulu ya. Untuk beberapa hari ke depan Yuqi menginap di sini."

Yeji—yang tadinya masih setengah mengantuk—langsung membelalak, terkejut bukan main. Hendak mengejar sang ayah akan tetapi beban di kakinya tidak membiarkan dirinya untuk beranjak. Yeji menggeram tertahan, mengangkat Yuqi dengan wajah cemberut kemudian mengejar ayahnya. "Ish nggak mau! Pasti aku yang disuruh jaga deh. Aku mau liburan sama Lia tahu!" Ujar Yeji sedikit berteriak membuat sang ayah menghentikan langkah.

Ayah Yeji tersenyum, mengusap lembut puncak kepala Yuqi kemudian beralih menatap Yeji. "Yuqi pasti senang kalau diajak jalan-jalan sama kamu."

"Ish, nggak mauuu!" Yeji merengek. "Kita titip Yuqi di penitipan anak aja gimana?" Saran Yeji yang hanya ditanggapi gelengan oleh sang ayah.

.....

"Padahal kalau nggak ada Yuqi aku mau coba tempat makan es krim baru di samping sekolah." Gerutu Yeji sambil memandangi Lia dan Yuqi yang tengah asyik mewarnai di atas karpet berbulu sambil sesekali cekikikan. Entah apa yang mereka bicarakan akan tetapi keduanya terlihat akrab. Yeji mendengus melihat pemandangan itu.

Hyunjin yang sedang serius menonton Spongebob Squarepants The Movie mengalihkan fokusnya, memandangi wajah samping Yeji beberapa detik sebelum tertawa kecil. "Kamu cemburu?" Goda Hyunjin.

"E-eh, mana ada!" Yeji menjawab gelagapan.

"Kelihatan dari gerak-gerik kamu." Balas Hyunjin sambil menyenggol lengan Yeji. "Sama anak kecil aja cemburu, payah."

Yeji mendengus, megerucutkan bibir kemudian menanggapi, "Fine. Aku cemburu." Yeji melipat tangan di depan dada. Bibir semakin ditekuk ke bawah. "Dua hari lagi Lia berangkat ke Kanada." Gumam Yeji pelan.

"Aku tahu, kamu ngerengek terus ke aku sejak minggu lalu." Jawab Hyunjin cepat. Ia beranjak dari duduk, menepuk bahu kembarannya beberapa kali lalu berkata, "Ya udah jalan-jalan sana, Yuqi sekalian diajak. Lagian Yuqi nggak nakal kok."

"Aku titip Yuqi di kamu."

"Enak aja!" Hyunjin menjawab sembari berlari menjauhi Yeji. Yuqi memang tidak nakal, tetapi Hyunjin lebih memilih main video game daripada berduaan dengan Yuqi.

Tidak ada pilihan lain, Yeji berjalan mendekat ke arah keduanya. Mewarnai doang Lia kelihatan senang banget? Cih. Baru berjarak satu meter dari mereka, kedua tangan mungil Yuqi terangkat ke udara, memberi isyarat pada Yeji untuk tidak mendekat. Alis Yeji mencuat satu, kepala Yuqi menggeleng menandakan Yeji tidak diberi izin untuk bergabung.

Yeji mendengus. Ia memberikan tatapan menantang pada Yuqi. "Apa? Lia punya aku." Kata Yeji sambil memeluk Lia dari samping. "Eh, apa sih, Ji?" Protes Lia sambil mendorong Yeji, tapi pelukannya malah semakin mengerat.

Wajah Yuqi langsung memberengut. "Kak Lia punya aku!" Yuqi berkata setengah menjerit.

Yeji tersenyum miring, menjulurkan lidahnya untuk meledek. "Nggak. Punya aku, pergi sana." Yeji memberi gestur mengusir pada Yuqi.

Tangan mungil Yuqi terkepal. Yuqi beranjak dari duduk, mendekat ke arah Yeji kemudian tanpa aba-aba menjambak rambut Yeji. "Light fury jahat!" Yuqi menjerit. Yeji langsung mengaduh kesakitan sebab cengkeraman Yuqi semakin menguat. "Kak Lia, light fury nakal!"

I will spend my whole life loving you (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang