Yeji sempat mengira Choi Jisu—atau kerap disapa Lia oleh orang terdekatnya—merupakan salah satu pahlawan super yang tengah menyamar menjadi manusia biasa di bumi. Yeji senang sekali menonton acara televisi di mana tokoh utamanya memiliki kekuatan super, atau manusia biasa yang diberi mukjizat entah itu oleh Tuhan atau karena hal lainnya. Ketika Yeji berusia delapan tahun, lebih tepatnya ketika acara halloween yang diadakan di dekat perumahan ia meminta pada Lia untuk menjadi bulan. Tentu Lia bingung dan bimbang karena ia sudah menyiapkan kostum karakter kesukaannya sejak lama. Namun, bukan Hwang Yeji kalau langsung menyerah begitu saja, Yeji menjelaskan beberapa hal kepada Lia, Lia tentu langsung bungkam karena tidak mengerti apa maksud ucapan Yeji. Delapan tahun, Lia memerlukan waktu selama delapan tahun sampai akhirnya paham mengapa Yeji meminta Lia untuk menjadi bulannya.
Membicarakan tentang kekuatan super, Yeji yakin sekali Lia memiliki itu. Ketika Lia tersenyum dan matanya membentuk pola seperti bulan sabit, layaknya hari pertama di musim semi; langit terlihat biru, bunga bermekaran, udara terasa lebih sejuk. Semua perasaan abu-abu menghilang begitu saja. Semenjak bertemu dengan Lia, Yeji merasa kelebihan proton. Ya, kelebihan energi positif.
"Lia, kamu lihat 'kan jumlah bintang sebanyak itu? Nanti salah satunya akan jadi milik kamu."
Lia mengerutkan kening, dia mengalihkan fokusnya guna menatap wajah samping Yeji kemudian menyenggol lengannya. "Kalau bicara tuh yang masuk akal sedikit kenapa, mana bisa bintang jadi milik aku." Lia berkata dengan nada bergurau.
Yeji berdecak kemudian berjalan mendahului Lia dan berhenti tepat di hadapannya. Tentu Lia sedikit terkejut dan hampir saja menabrak tubuh Yeji kalau tidak cepat-cepat menghentikan langkahnya. "Kamu kenapa gak pernah percaya sama ucapan aku?" Tanya Yeji menatap Lia dengan tatapan tajamnya, walaupun pencahayaan remang-remang Lia dapat merasakan tatapan tajam itu menembus kornea matanya. Hwang Yeji seram. "Terakhir kali kamu bilang mau punya kaktus, aku kasih 'kan?"
"Mulai deh, aku gak suka nih sifat kamu yang mudah emosi begini." Jawab Lia sembari mendorong tubuh Yeji untuk menyingkir dari pandangannya.
Yeji memberengut. "Padahal aku serius, kamu mau bintang? Aku beliin satu, dua juga pasti aku beliin." Gerutu Yeji, dia kembali berjalan dengan hentakkan kaki yang cukup kuat sehingga menimbulkan suara bising.
Lia menggelengkan kepalanya tidak habis pikir dengan tingkah Yeji. "Minta uang ke Hyunjin lagi?" Dengan nada meledek Lia bertanya.
"Kenapa bahas yang itu!" Teriak Yeji hendak melempar sendalnya ke arah Lia.
Yah, walaupun tingkah Yeji kadang kala seperti anak kecil, Lia tidak pernah ambil pusing akan hal itu mengingat Yeji selalu dapat diandalkan dalam berbagai macam situasi. Namun, kali ini bukan tentang Yeji. Ini tentang Choi Jisu yang memiliki senyuman paling indah di muka bumi, layaknya planet Saturnus yang mendapat gelar planet terindah di tata surya. Setiap kali Yeji berkata pada Lia dia mirip sekali dengan planet Saturnus, Lia pasti akan langsung memukul dan meneriakinya. Bukannya tidak suka disamakan dengan planet terbesar setelah Jupiter itu, menurut Lia terlalu berlebihan. Jika disamakan dengan boneka Barbie, Lia masih bisa menerimanya.
"Padahal aku bilang kamu mirip Saturn karena kamu beda dari yang lain." Kata Yeji berhenti tepat di depan halaman rumah Lia.
"Apa, mau ngomong apa kamu?" Lia menatap Yeji was-was. Lia hafal sekali jika Yeji sudah mulai berbicara seperti itu, pasti omongannya akan ngelantur kemudian berujung Lia menjewer telinga Yeji karena gregetan.
"Ya kan Saturn punya cincin, beda dari planet lainnya. Makanya aku ngasih perbandingan yang setara sama kamu." Jelas Yeji, raut wajah Lia mulai berubah. Terlihat dengan jelas sekali Lia siap menghajar Yeji. Namun, siapa peduli? Toh pukulan Lia tidak sakit.
KAMU SEDANG MEMBACA
I will spend my whole life loving you (Completed)
FanfictionYeji pokoknya cuma mau Lia, titik.