Bab 3

31 1 0
                                    

Author POV

Matahari belum terbit, dan langit masih berwarna biru tua. Embun pagi pun masih menyelimuti area hutan tersebut. Sesampainya mereka disana, mereka merapikan barang-barang mereka. Jamal, Vano, Claudi, dan Rere pun turun dari mobil. Saat turun dari mobil mereka menarik nafas dalam-dalam dan menghirup udara pagi hutan yang segar sembari mereka meregangkan otot-otot mereka yang pegal karena perjalanan yang panjang.

"Weh, gue nyeduh kopi dulu ya, ngantuk nyetir tadi hehe." ucap Jamal sambil meregangkan badannya.

"Yaudeh, santuy ae Mal." jawab Vano.

Saat Jamal sedang bersantai sejenak meminum kopinya, Vano menghampirinya dan menemani Jamal, sedangkan Claudi dan Rere sibuk melihat-lihat pemandangan sekitar sambil berfoto-foto.

"Mal liat dah, itu cewek-cewek baru sampe aja udah heboh banget." kata Vano berbisik-bisik.

"Ya, namanya cewek, emang gitu Van, riweh! Haha." jawab Jamal sambil tertawa.

"Van mau cobain ga nih kopi gue, enak nih." sambil menyodorkan kopinya.

"Boleh lah, lagi kepengen juga gue. Gue coba ya"

*Slurp...*

"Wih enak nih, unik banget rasanya, Mal. Kopi apaan nih?" tanya Vano usai meminum kopi milik Jamal.

"Itu, Bapak gue kan pecinta kopi, jadi pas bokap gue pergi ke Vietnam, bokap gue beli kopi lokal Vietnam. Emang kopi lokal Vietnam terkenal rasanya yang unik Van."

"Oh bokap lu beli kopi disana, gila-gila gak salah sih gue punya temen yang Bapaknya pecinta kopi. Boleh kali Mal bagi-bagi kopinya pas gue ke rumah lu, hehe." ucap Vano sambil tertawa.

"Iye, iye, santai nanti gue bilang bokap gue." jawab Jamal.

Sembari Vano dan Jamal ngobrol bersama, Claudi dan Rere masih saja berfoto-foto dan melihat pemandangan. Saat Claudio dan Rere sedang berfoto-foto, mereka terkejut! Matahari mulai memancarkan sinarnya ke cakrawala, dan langit menjadi sangat indah.

"Wih, liat Van! Langitnya bagus juga nih!" ucap Jamal.

"Wih, iya Mal! Nah ini nih yang gue tunggu-tunggu!" ucap Vano sambil terkesima dengan langit pagi.

"Hey guys, ayo ke sini! Kita foto bareng yuk, mumpung langitnya lagi bagus banget nih!" ucap Rere mengajak Jamal dan Vano berfoto bersama.

"Oke siap-siap guys, satu, dua, say cheese!"

*Cekrek*

"Oke semua, siapin barang-barang kalian ya. Disusun yang rapi, biar tas nya gak rusak. 5 menit lagi kita jalan." ucap Jamal.

"Siap pak bos! Jangan sampai ada yang ketinggalan ya, semua." ucap Vano.

Semua orang menyiapkan barang mereka masing-masing. Jamal dan Vano yang sudah biasa berpetualang terlihat sudah terbiasa menyusun barang-barang mereka dengan baik. Sedangkan, Claudi dan Rere terlihat kewalahan saat menyusun barang-barang mereka.

"Aduh, banyak banget sih ini barang-barang. Perasaan tadi di rumah bisa masuk ke tas semua, kok sekarang malah jadi gak muat ya." ucap Claudi yang kesulitan menyusun barang-barangnya.

"Coba pelan pelan, Claudi. Pasti bisa masuk semua kok." jawab Rere.

"Yes! Akhirnya masuk semua ini barang-barang. Yuk jalan!" ucap Claudi usai semua barang-barangnya beres dimasukkan ke dalam tas.

"Yaudah, kita jalan ya. Sebelum kita jalan, kita doa dulu ya. Doa mulai."

*Berdoa*

"Amin!" ucap Jamal.

Petualangan di Hutan MisteriTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang