7 - Climax

2K 93 3
                                    

"Taik, mentang-mentang anak kaya. Seenaknya aja." Ketus Ferdi.

"Udah udah, gue tau lo benci dia. Tapi gue masih gak tau kenapa. Gak tau lagi dah sampai kapan lo sembunyiin ini." Ucap Lana.

Ferdi hanya terdiam, mengerti betapa penasarannya Pacarnya ini. Tapi ia masih tidak bisa memberitahu masalahnya ke orang lain, termasuk pacarnya ini.

"Lupain aja dong beb, yok naik."

***

"Bang! Mih! Rion Berangkat!"

Rion berangkat ke sekolah seperti biasa, seperti biasa jam tujuh. Ya, dia termasuk anak yang rajin, saking rajinnya sejam sebelum bel berbunyi ia sudah ada di sekolah.

Bukan tanpa alasan ia pergi ke sekolah sepagi ini. Ia sedang menghindari seseorang yang mengganggunya hampir setiap jam.

Sayangnya, keberuntungan tidak memihak ke Rion. Karena orang yang dihindarinya sedang melambai-lambaikan tangannya ke arah Rion.

"Ioonn!!" Teriak orang itu kala melihat Rion sudah dekat gerbang.

"Taik" Gumam Rion.

Orang tersebut menghampiri Rion lalu merangkulnya. Dalam hati Rion sudah menyumpahi alur ceritanya karena selalu ditempeli kakak kelas yang abstrak.

"Pulang sekolah bareng gue ya yon?" Tanya orang yang merangkulnya.

"Paan sih kak, lepasin." Rion mendorong tangan kakak kelas nya itu agar lepas dari bahunya. Tapi kakel tersebut sangatlah keras kepala, sekuat tenaga ia menahan rangkulannya agar tidak lepas dari Rion.

"Panggil gue Kak Idar dong yon." Manja Haidar ke Rion.

"Gak, jijik tau gak kak."

Singkat cerita, saat masuknya angkatan baru di sekolahan nya. Haidar saat itu sedang iseng mengganggu OSIS, lalu OSIS menyuruh anak kelas satu untuk minta tanda tangan ke kakel OSIS. Karena Haidar juga berada disitu, ia dikira anggota OSIS oleh kelas satu. Dan saat anak kelas satu yang dimatanya sangat lah imut, namun bermata tajam membuat ia jatuh cinta pada pandangan pertama. Ia pun menanyakan siapa namanya. "Rion." Sahut adik kelasnya itu.

Dan sampai sekarang Haidar tidak pernah berhenti mendekati Rion. Rion sendiri tentu saja risih setiap hari diganggu. Dia itu kepengin hidup di sekolahnya tenang. Tapi hal itu tidak mungkin terjadi karena adanya makhluk astral yang selalu mengganggunya.

"Em kak, gue mo nanya." Ucap Rion malu-malu kucing.

"Nanya apa? Kapan ditembak lagi? Kan udah kemaren yonnn, lo nolak terus sih."

"Bukan itu goblok."

"Ya tarus apa baby." Haidar tidak ambil pusing soal Rion yang menyumpahinya. Menurutnya hal itu sangat pas dan imut untuk orang seperti Rion.

"Lo kenal Ferdi kan?"

Wajah Haidar yang awalnya ceria berubah menjadi datar. Rion yang melihat wajah datar Haidar merasa seram akan perubahan mimik wajah secepat itu, dan kenapa juga Rion jadi ciut dengan wajah Haidar yang di ibaratkan senggol dikit bacok itu.

Possessive - [ boyslove ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang