Possessive - [ boyslove ]

8 - Love

"Terus lu sekarang mau kemana?"

Alfi mendadak ketakutan setelah mendengar pertanyaan dari sosok preman tersebut. Apakah orang ini ingin menipu dirinya dengan alasan mengantarnya? Pikir Alfi.

"Gak tau!"

"Hah?"

"E-emang gak tau, ini aja lupa jalan pulang." Jawab Alfi ketus sedikit memiliki keberanian.

"Nama sepupu lo siapa? Kali aja gue kenal."

***

Semua bahan untuk memasak sudah ada di ranjangnya. Tapi sebenarnya tidak semua, karena masih ada satu bahan yang stocknya habis. Dan bahan ini adalah bahan yang paling penting dalam masakannya.

Lombok.

Menurut Lana bahan ini sunah di masakkannya, boleh ada boleh tidak ada. Tapi tanpa lombok, apa makanan itu enak?

Berdiri terdiam, melamun. Tanpa sadar seseorang memanggilnnya.

"LAN!" Teriak orang itu setelah memanggil Lana sekitar lima kali.

"Eh- Eh bang Anto?"

"Yaaa, daritadi dipanggil gak jawab jawab lu. Kenapa?" Tanya Anto.

"Ini bang, lombok." Sahut Lana.

"Lah, ada apa dengan lombok?"

"Lomboknya abis, jadinya galau bang."

"Yaelah, Lombok aja digalauin palagi pacar." Ucap Anto tanpa sadar mengingatkan Lana akan Ferdi. Bagaimana keadaan preman itu?

"Ya gimana lagi bang, tanpa lombok gak menggunggah selera."

"Dikosan gue banyak lombok, abis ini pulang bareng aja. Mampir kerumah gue, gue kasih." Tawar Anto.

"Beneran bang?" mata Lana berbinar setelah mendengar tawaran Anto.

"Iyyaa."

***

"Anggap kosan sendiri ya Lan." Canda Anto.

"Aku pulang!" Teriak Anto saat memasuki kosannya. Lana sudah menerka jika Anto berteriak seperti itu, berarti ada orang lain yang tinggal bersama Anto.

"Lama banget Yang." Ucap Orang di depan Anto. Karena Lana tepat berada di belakang Anto, jadi dia sedikit kesulitan melihat wajah yang memanggil Anto 'Yang'.

Saat Lana mengintip ke sebelah bahu Anto. Dilihatnya Pak Gavin ingin mengambil kantongan yang dibawa Anto.

"Eh"

"Eh."

"Eh!"

"EH!"

"Ah eh ah eh apaan si lu pada." Cela Anto.

"Pak Gavin ngapain disini?" Tanya Lana bingung. Sangat bingung.

"Lah, Lan. Dia pac-- " Ucapan Anto terpotong saat Gavin menyumpal mulutnya dengan tangan Gavin.

Anto mendorong tangan Gavin dengan cepat. Ia merasa familiar dengan bau tangan Gavin. Seperti bau... Sperma?

"Bluekk.. Kamu abis coli hah!?" Tanya Anto frontal di depan Lana.

"Emm i-iya, ih malu-maluin yang. Jangan nanya gituan dong kalo di depan orang." Ucap Gavin malu karena ada Lana.