"Anu--" Lana menggaruk tengkuknya. "Mau gak? Lakuin yang lo baca tadi." Kemudian melepas kacamata Rian.
Rian pun melotot. Tadi, terakhir yang ia baca adalah dua laki-laki yang berciuman. Berarti Lana ingin menciumnya!!
Setelah meletakkan kacamata Rian, Lana pun mendekatkan wajahnya ke Rian. Sedangkan Rian terdiam bingung, mungkin ini rezekinya selama ini sudah baik ke orang lain.
Warna kedua wajah mereka saat ini sangatlah merah. Mereka pun bisa merasakan napas masing-masing. Sedikit lagi bibir mereka bersentuhan.
***
"Rian! Ayo turun, makan malam!" Panggil Yena -Maminya Rian- yang sedang menyusun makanan di atas meja. Merasa tidak ada sahutan sama sekali, "Yon panggilin kakak kamu, makan malam udah siap." Ucap Yena ke anak keduanya Rion -Adiknya Rian- yang daritadi udah duduk di meja makan.
"Wokeh" Sahut Rion lalu naik ke lantai dua menuju kamar sang kakak. "Woi bang, itu cepetan turun, Makan!" Lalu membuka pintu kamar kakaknya yang tidak dikunci. Dilihatnya Rian bergerak kesana kemari seperti telah mendapatkan hadiah luar biasa. Kayak cacing kepanasan.
"Eh yon, ayok" Ucap Rian sambil nyengir gak jelas.
"Kenapa lagi abang gue yang tolo ini" -Rion
"Nah yan, tuh sayur kangkung. Lauk kesukaan kamu." Tunjuk Yena ke sayur kangkung di atas meja. Rian hanya menatap bosan orang yang melahirkannya itu. Iya memang kesukaan, tapi kan gak harus setiap hari makan kangkung. Lidah Rian tuh pengen yang berbeda.
Tapi Rian mau gimana lagi, dia juga harus bersyukur. Yah walaupun dia itu orang kaya, tapi keluarganya termasuk golongan orang-orang yang hemat. Sebab itu makanan mereka itu tidak mewah. Lagian masakan maminya Rian itu enak. Jadi Rian tidak bosan makan masakan maminya, cuman kepengen yang berbeda. Iya, tidak bosan.
"Wahh, makasih ya mi." Gini-gini Rian itu Love banget ke orang tuanya. Apapun yang maminya masak, pasti ia makan. Bicara soal orang tua, saat ini Papinya Rian sedang di rumah sakit.
Penyakit nya sih kanker paru-paru. 3 tahun yang lalu mereka mendapati Papinya Rian batuk batuk, setelah diperiksa. Ternyata kanker paru-paru.
Nah mulai hari itu Rian diberi pencerahan dari Papinya. Katanya Rian lah yang akan mewarisi hartanya. Jadi, Rian harus memiliki skill dalam soal berbisnis. Rian pun langsung mengiyakan pencerahan Papinya itu. Ia mulai belajar belajar dan belajar.
Sebenarnya Rian itu dulu sama seperti anak pada biasanya. Main sana sini, nongkrong, dll. Tapi karena pencerahan Papinya Ia merubah sikapnya menjadi orang yang rajin membaca. Karena terlalu fokus mencapai nilai tinggi dan belajar berbisnis. Di SMA ia menjadi kuper (Kurang Pergaulan). Dan tempat ia sekolah saat ini bukanlah di daerah tempat kelahirannya, ia pindah karena ingin fokus belajar.
Tapi fokus nya terganggu saat ia pindah melihat anak sepantarannya yang sedang bermain bola dengan anak anak lainnya. Ya, Rian itu gay. Orang tuanya juga tidak masalah. Toh masih ada Rion.
Merasa tertarik, ia pun menjadi penguntit untuk anak yang menganggu pikirannya itu. Setelah tau dimana anak itu sekolah, Rian pun masuk ke sekolah dimana anak itu sekolah.
Setelah beberapa bulan, Rian mengetahui nama anak tersebut. Lana Apriliyanto. Dan rupanya Lana itu straight. Sedikit mengecewakan bagi Rian, tapi disitulah tekad barunya tercipta. Membuat Lana menjadi miliknya kelak.
KAMU SEDANG MEMBACA
Possessive - [ boyslove ]
Romance[On Going] [Revision] Bercerita tentang Fakboy yang bertemu dengan Nerd. Merasa tertarik, ia melakukan berbagai hal untuk mendapatkan hati orang itu. Di lain sisi, Badboy sekolah yang bersahabat dengan si Fakboy diam-diam memiliki perasaan dengan sa...