Possessive - [ boyslove ]

9 - Trust

"Gue gak bisa bareng.. lo lagi... mungkin?" Ucapan Gerald mengecil saat ia ingat, ternyata dia kalah dengan Brian, yang sudah mup on darinya.

"Eum, kalau itu--

Ucapan Brian terpotong saat bel apart Gerald berbunyi.

"Gue aja Ge." Brian lalu berjalan membukakan pintu.

Sementara Gerald terdiam. Memikirkan cara agar masih bisa bersama dengan Brian.

Lamunan Gerald buyar saat Brian berteriak, "Ge! Ini ada orang, katanya klien!"

"Namanya Rian."

***

"Ih apaan sih jing!"

"Jangan sok iye lu, banci gini apa yang dibanggain ama ortu lu hahahaha."

"Gak jelas lu pada, pagi pagi gini malah ngurusin idup orang. Anjing anjing."

"Lo berani ama kita hah!? Gaes, gimana kalo kita rusakin aja mukanya?"

"Kuy!"

Demi apa Lana lupa akan makhluk-makhluk astral di depannya. Fans berat Ferdi! Fak, kenapa Ferdi itu terkenal sih. Oh iya dia kan ganteng.

"Eh! Mau ngapain kalian ha!!" Teriak Lana takut apa yang akan dilakukan cewek cewek nackal ini.

"Diem aja lu."

Ya Tuhan, Lana berdoa semoga mukanya akan baik-baik saja.

"WOI!"

Sontak fans Ferdi dan Lana menoleh ke sumber suara.

"Rian?"

"Wiw, pahlawan kesiangan datang nih." Ucap Ketua fandom Ferdi.

"Eh sis, ortu dia itu yang punya ni sekul. Jan main main deh lu ama dia gue saranin." Bisik temannya.

"Sentuh Lana lagi, abis riwayat lu pada." Tegas Rian.

Biarkan Lana terpesona dengan keindahan ini. Dia sangat menyukai kegagahan Rian entah kenapa. Mau bagaimana pun Rian memiliki sisi yang membuat Lana meleleh.

"Cih! Ayok gaes bubar, gak asik."

Setelah fans Ferdi bubar. Rian mendekati Lana. "Kamu gak papa Lan?"

"I-iya aman, lecet doang dikit." Sahut Lana.

Sontak Rian panik melihat luka kecil di tangan Lana. "Mau aku anterin ke UKS?"

"Haha makasih, tapi ini sama sekali gak papa kok. Tenang."

Lalu Rian memegang lengan Lana. "Ayo aku anterin ke kelas kamu."

"Eh eh gak usah, ngapain haha." Sahut Lana cengengesan.

Rian terdiam dengan jawaban Lana. Betul juga, dia ini siapanya Lana. Hanya sebatas teman baru yang diam-diam menyimpan perasaan.

Sementara Lana yang melihat Rian terdiam merasa tidak enak telah menolak tawaran Rian. Toh gak rugi juga kan.

"Ya udah ayok, sekalian jagain gue kan yak dari para lonte." Halus Lana sambil tersenyum kecil.