Possessive - [ boyslove ]

4 - Enemy

"Kenapa bang?"

"Nama gebetan lu Lana kan?"

"Hooh, emang napa bang?"

"Manis juga,"

"Bang lu jangan aneh aneh ya, Lana itu cuman buat gue."

"Liat aja ntar."

"ANJI--"

tutt

***

Kreek

Ferdi yang sedang menonton Televisi menoleh ke pintu. Terlihat kakak kandung nya masuk dengan wajah datar. Tidak tahu saja ia bahwa Ferdi daritadi menunggunya pulang.

"Maksud lo apa bang? yang tadi" Tanya Ferdi tentang telepon dari kakanya.

"Kepo." Jawab Adit lalu masuk ke kamarnya.

"Woi bang." Ferdi ikut masuk ke kamar Kakaknya. "Jelasin dulu, penasaran gue bang." Rengek Ferdi.

Ferdi akan menjadi anak yang manja jika dengan kakak kandungnya ini. Adit adalah satu-satunya keluarga yang ia miliki. Orang Tua nya meninggal karena kecelakaan saat Ferdi berumur tujuh tahun. Perbedaan umur antara Ferdi dan Adit ialah empat tahun. Adit sendiri bekerja dengan Omnya Rian, dengan gajih lumayan yang cukup untuk membiayai sekolah Ferdi dan kebutuhan mereka sehari-hari.

Karena pekerjaan tersebut satu-satunya tidak memiliki syarat harus ada ijazah. Adit tidak memiliki ijazah karena setelah kematian orang tuanya, ia memutuskan untuk berhenti sekolah. Dan bekerja untuk biaya sekolah adiknya sendiri, Ferdi.

Sejak itulah Ferdi sangat menyayangi orang satu-satunya yang menjadi keluarganya itu. Walaupun Adit dan Ferdi nakal mereka hanyalah orang yang kurang kasih sayang dari orang tua. Yang melampiaskannya ke lingkungan mereka sendiri.

"Jelasin apa si?" Tanya Adit.

"Lana"

Adit menatap adiknya yang sedang menatap tajam dirinya. Adit menghela napas lalu menoleh ke arah lain. "Gue tadi liat dia sama cowok."

"Cowok? Sama siapa. Apa jangan-jangan pacar baru dia?" Tanya Ferdi.

"Mungkin"

"Arghh" Teriak Ferdi. Apa dia terlambat menyatakan perasaannya? "Terus lo bang, kenal sama cowok itu?"

"Kenal." Jawab Adit seadanya.

"Siapa namanya?" Tanya Ferdi.

"Rian. Satu sekolah sama lu, kenal?"

Ferdi berusaha mengingat nama Rian ini, tapi nihil, dia sama sekali tidak merasa kenal dengan Rian. Tapi dia satu sekolah dengannya, dan kenalan Lana. Kenapa dia tidak merasa kenal cowok ini ya, pikir Ferdi.

"Gak, gak kenal tuh, siapa ya?"

"Ntar paling lu tau sendiri."

Merasa sudah puas dengan penjelasan kakanya. Ferdi kembali melanjutkan kegiatannya menonton televisi. Karena dia juga tidak mengantuk saat ini.