.
.Gun merasa tidak tenang, karena anak bungsunya Chimon Sedari tadi siang sampai malam ini terus mengurung diri dikamar bahkan tak makan siang juga makan malam
"Tenanglah sayang, itu biasa dialami remaja" off menangkan istrinya
"Tenang ?! Kau bilang tenang?! Ayah macam apa kau! Bagaimana bila ia tak makan-makan ?! Nanti dia sakit, ya ampun anakku" kesal Gun dan juga sekaligus sedih mengingat anaknya
"Dia pasti ada masalah dengan anaknya si Tay Tawan itu, itu hanya masalah percintaan nanti dia akan makan lagi" tebak Off
"Aku mau dia makan sekarang!" sembur sang istri, off memutuskan untuk diam saja dari pada ujung-ujung siistri mengamuk lagi..
Chimon masih menangis dikamarnya, matanya yang indah kini menjadi bengkak karena kebanyakan menangis, sampai detik inipun Pluem tak membalas pesannya, bahkan kekasihnya itu tak mengirimkannya pesan atau telpon seperti biasa. Saat Chimon berusaha menelponnya maka handphone Pluem dimatikan.
"Nak, ayo turun makan malam, nanti kau sakit" Chimon melihat pintu kamarnya, diluar sana mamanya pasti sudah sangat khawatir padanya, dari tadi ia hanya mengurung diri saja
"Anak kesayangan papi, ayo turun, kita makan sama-sama nanti papi bakal kasih apa saja yang Chimon mau beli" itu suara ayahnya masih membujuknya, sekarang kedua orang tuanya sangat khawatir padanya. Chimon tersenyum diantara kesedihannya, ia lupa kedua orang tuanya yang begitu menyayanginya. Karena kakaknya Si Win sudah menikah dan ikut suaminya, sekarang Chimon seperti anak satu-satunya dirumah itu.Chimon menghapus air matanya, ia berusaha terlihat baik-baik saja walau itu mustahil karena suaranya sudah serak kebanyakan menangis plus matanya pun sembab dan mengkak
"Ya ampun anakku" sedih gun ketika melihat kondisi Chimon saat membuka pintu kamarnya
"Apa yang dilakukan anak si Tawan itu padamu ? Sudah kubilang ganti pacar saja" stres off akan kondisi anaknya
"Ih papi, aku hanya mau phi pluem" mutlak Chimon
"Sudahlah, Pluem lebih baik dari pada yang lain, terlihat dia anak baik-baik kok" bela gun
"Iya mi, phi pluem baik kok, Chimon aja yang bikin masalah" sedihnya lagi
"Tidak apa-apa, semua akan baik-baik saja nantinya, Pluem kan sangat menyayangimu"
"Makasih mami" Chimon memeluk ibunya, off menghela nafas sampai detik ini ia sulit mengerti kedua anaknya..
.
KAMU SEDANG MEMBACA
Pregnant (Pluem - Chimon)
FanfictionBoyeslove Boy * Boy Dunia YAOI!! Rate_M ! 18+ mengandung banyak adengan dewasa. Sumarry: Bagaimana bila kau Hamil ? saat kalian masih sekolah. Apakah pacar yang selalu kau dambakan akan tetap setia padamu ? "aku takut...."