Chapter 14

1.5K 115 2
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


.
.

Nanon menatap heran chimon yang  berbeda dari hari yang lain. Kemarin ia melihat Chimon murung, sedih, pendiam, tanpa selera hidup. Tapi sekarang ? Chimon selalu tersenyum bahagia, wajahnya berseri tak pucat lagi, seperti dikantin saat ini
"Sayang, ini kubawakan makanan yang kau mau, kau bilang mual bila makan makanan dikantin" ucap Pluem menghapiri Chimon yang duduk dikantin bersama teman-temannya
"Makasih phi" senang Chimon mengambil makana pesananya
"Loh phi pluem ? Bukannya kau sudah tak kuliah dan Minggu depan kau wisuda ? Kenapa kau masih disekitaran sini ?" Tanya nanon heran
"Memang kenapa ? Ini demi calon istriku" bangga Pluem dan nanon ingin muntah melihat kakaknya yang biasa kalem menjadi lebay.

"Kau membelikan pacarmu makanan restoran tapi kau tak membelikan adikmu" sewot nanon, Chimon hanya tertawa lucu
"Suruh pacarmu juga beli sana" ucap Pluem menunjuk ohm
"Kakak durhaka" omel nanon tapi pleum tak peduli
"Aku pulang dulu, kalau butuh sesuatu hubungi aku, pulang sekolah juga aku akan menjemputmu, hati-hati kalau berjalan dan jangan berlarian, itu bahaya'', ucap Pluem posesif, membuat Nanon dan teman-teman Chimon lain keheranan akan sikap Pluem.

"Kenapa sih dia, terlalu perhatian membuatku ingin muntah saja" heran nanon ketika kakaknya sudah pergi dari sana
"Yang paling membuatku heran, adalah perubahan Chimon, kenapa kau begitu tiba-tiba bahagia hari ini ? Dan Pluem semakin posesif padamu. Ini sangat aneh" heran Neo dan nanon mengangguk setuju sambil meminum colanya
"Ohh... Itu karena aku hamil sekarang" ucap Chimon tanpa beban seolah itu bukanlah hal yang salah untuk dikatakan. Selama Pluem disisinya dia akan bahagia dalam kondisi apapun.

Byurrrrrrr

Nanon menyemburkan colanya, ia terlalu kaget, bahkan syok. Teman-teman yang lain menatap Chimon tak percaya
"Apa ? Kau apa tadi ?" Tanya Neo memastikan pendengarannya
"Aku H.A.M.I.L" ulang Chimon dengan wajah polosnya tak peduli nanon yang sudah akan pingsan saking kagetnya. Nanon menyentuh kepalanya yang jadi sakit dadakan
"Kau serius ?" Tanya nanon masih menahan rasa kagetnya
"Aku serius, aku hamil anak kakakmu" jelas Chimon tak peduli teman-temannya kini syok luar biasa. Bagaimana tidak syok ? Chimon terkenal imut, polos, lugu, mengemaskan, tak mungkin melakukan hal seperti itu tapi nyatanya ia sudah hamil.

Nanon makin pusing, ia Sampai tak tau berkata-kata lagi, semua terlalu tiba-tiba, kakaknya merusak sahabatnya sendiri, kakaknya menghamili sahabat baiknya. Ingin rasanya mencekik kakaknya sendiri sekarang
"Kau hamil dan kau bangga ?" Heran AJ melihat Chimon seperti baik-baik saja mengatakannya, seolah itu bukan hal yang besar
"Iyalah, aku akan punya bayi dari p'pluem, dan dia menerimanya, akan bertanggung jawab'' senang Chimon.

Brakkkk

Nanon tiba-tiba memukul meja dikantin dengan perasaan kesal, sangat kesal pada kakaknya yang berani-beraninya meniduri sahabatnya
"Aku akan melaporkannya pada papa dan mama" mutlak nanon emosi.

.

Pulang sekolah nanon dengan perasaan kesal memasuki rumahnya, sungguh ia tak terima kakaknya tega berbuat seperti itu pada sahabatnya yang polos

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Pulang sekolah nanon dengan perasaan kesal memasuki rumahnya, sungguh ia tak terima kakaknya tega berbuat seperti itu pada sahabatnya yang polos. Baru saja nanon masuk kedalam rumah, ia sudah mendengar tamparan keras.

Plakkkkk

"Anak kurang ajar!! Bisa-bisanya kau merusak anak orang! Mau ditaruh dimana wajahku di keluarga off itu!! Kau menghamili anak mereka!" Kesal Tay. Baru kali ini nanon melihat ayahnya yang selalu tak pernah serius menjadi marah besar, sedangkan sang ibu sudah duduk lemas karena begitu kecewa, ia bahkan tak tau harus berkata apa pada keluarga chimon, sedangkan  Frank kakaknya yang kedua juga duduk didekat sang ibu sambil menatap kesal kakak pertama mereka
"Aku akan tanggung jawab" ucap pluem membuat sang ayah makin geram
"Tanggung jawab!! Ia kau tanggung jawab tapi kau mempermalukan keluarga sekarang dasar bodoh!" Kesal sang ayah.

"Phi!! Kau sudah gila apa!! Aku membiarkanmu pacaran dengan teman baikku bukan untuk kau rusak!" Kesal nanon masuk kedalam ruang tengah. New sekarang pusing, ia memejamkan matanya, sedih rasanya seolah ia gagal mendidik anaknya sendiri. Pluem hanya diam saat ayahnya begitu marah padanya begitu juga adik-adiknya, tapi ia sudah tau semua resikonya walau berakhir dihajar oleh keluarga sendiri.

"Sudah, sudah! Kalian bisa membunuhnya" kesal new akhirnya angkat bicara melerai suami dan kedua anaknya menghajar anak pertamanya itu
"Kita tak punya pilihan lain selain bertemu off dan istrinya, kita harus membicarakan ini" putus sang ibu.

"Aku akan duluan kesana" ucap Pluem, menahan sakit pada tubuhnya, pukulan ayah dan adik-adiknya bukan main-main
"Pergilah, nanti mama papa menyusul" ucap new berusaha tenang, bagaimanapun ia kasihan dengan anak sulungnya itu.

.
.

/Rumah keluarga off/

Gun membersihkan semua tumpukkan kertas pekerjaan off diruang tengah, saat mengangkat gelas kosong ditangannya bell rumahnya tiba-tiba bunyi membuatnya refleks pergi sambil membawa gelas kosong itu untuk membuka pintu utama rumahnya
"Oh Pluem ? Kau ingin bertemu Chimon ?" Tanya Gun tersenyum melihat kekasih anaknya, off sang kepala keluarga yang kebetulan lewat tersenyum kearah Pluem
"Tidak, aku ingin bertemu dengan ibu dan ayah Chimon" ucap Pluem membuat off menghentikan langkahnya dan kembali menoleh kearah Pluem
"Kami ?" Heran Gun mempersilahkan Pluem masuk.

"Tapi kenapa wajahmu babak belur begini ? Kenapa kau penuh luka ? Kau berkelahi dimana ?" Heran Gun melihat Pluem peluh luka memar, belum sempat Pluem menjawab Chimon sudah turun dari tangga melihat kekasihnya sudah ada diruang tamu, ia cukup khawatir bila nanti ayahnya bisa melukai Pluem, ayahnya menang humoris tapi pasti ayahnya itu akan mengamuk besar bila mengetahui semua ini
"P'pluem" ucap Chimon mendekat
"Ada apa ini ?" Heran off karena baru kali ini Pluem ingin ketemu dengannya biasanya hanya ingin menemui Chimon saja
"Aku datang disini untuk menyelesaikan masalah yang kubuat" ucap Pluem membuat off dan gun makin bingung sedangkan Chimon sudah ketakutan tapi ia lebih takut melihat Pluem bisa habis ditangan ayahnya. Ia juga yang salah ia tak bisa membiarkan Pluem menanggung semuanya sendiri.

Chimon menguatkan hatinya juga dirinya, ia akan mengatakan semuanya, ini keluarganya ia yang harus mengatakannya
"Aku ingin...." belum sempat Pluem bicara lagi, Chimon dengan cepat memotong ucapannya
"Papi, p'plum datang untuk bertanggung jawab padaku" jelas Chimon memotong ucapan kekasihnya
"Hah ? Maksudnya apa ini ?" Perasaan gun mulai tak enak
"Ada apa ? Katakan ini ada apa ?" Tanya off mulai serius
"P'pluem akan bertanggung jawab, karena sekarang aku hami Pi" ucap Chimon cepat sambil memejamkan erat matanya, ia tau ia sudah mengecewakan kedua orang tuanya.



Prangggg





Cangkir coffie kosong yang dipengang gun sedari tadi jatuh dan pecah dilantai seperti hatinya yang sekarang hancur berkeping-keping mendengar pengakuan dari anak bungsunya sendiri, bahkan ia sampai tak bergeming.

.
.

Tbc

Pregnant (Pluem - Chimon)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang