* PENCURI NAKAL * PART 8

888 72 2
                                    

* SENYUMAN'A SEORANG KRIST.

.
.
.
.
.

Krist yg sudah di terima bekerja oleh Singto, sangat-sangat bahagia. Untuk pertama kalinya Krist mendapatkan pekerjaan yg bukan mencuri.
" Tapi Krist sedikt kecewa, karena dia hanya bekerja di ruang kerja rumahnya Singto ". Bukan di kantor, Alasannya Singto sangat kuat memang, karena Krist tak berpendidikan tinggi.. jadi Singto bingung harus menaruhnya sebagai apa kalau bekerja di perusahaan Ruangroj.


Akhirnya Krist hanya bekerja di ruang kerja di dalam rumah Singto, di sana jadi ada dua meja kerja, satu milik Singto dan satu meja berukuran kecil untuk Krist.
Krist hanya di suruh mengerjakan tugas-tugas ringan, seperti menerima telepon dari Gun, off atau Tay dari kantor.
Atau menandai tanggal-tanggal penting yg harus Singto ingat untuk meeting, yg lebih anehnya Krist hanya di suruh membuatkan kopi oleh singto.


Sepertinya hari ini tidak ada pekerjaan yg Krist kerjakan, dia hanya duduk dan menangkupkan dagunya di atas meja, menunggu Singto untuk memberikan perintah..
Sudah hampir sebulan tak terasa Krist tinggal dan hidup bersama Singto di rumahnya dan statusnya sebagai kekasih Singto.
Krist sepertinya benar-benar ingin meninggalkan pekerjaannya sebagai pencuri.


Krist pun menatap meja di mana ada Singto yg begitu sibuk mengurus data yg di kirim Tay lewat emailnya. Krist tersenyum sangat manis, dia tak menyangka hanya gara-gara dia pernah mencium bibirnya Singto di dekat danau.. menjadikan kejadian yg menyakiti dirinya tapi membuahkan hasil bonus yg tak terduga.



Bagi Krist ini sebuah anugerah di mana doa-doa nya terkabul, di mana saat dia menatap langit-langit atap yg bolong, sekarang menatap langit-langit atap yg super megah dan indah.
Matanya melirik ke beberapa lampu yg ada di dalam ruangan kerja, begitu indah..
Tangannya terulur begitu saja, seperti ingin menyentuh manik-manik lampu yg menjuntai ke bawah. Cantik sangat cantik.. ucapnya.


Yaaa itu sangat-sangat cantik, tapi kau itu manis saat tersenyum. Tiba-tiba Singto sudah ada di depan mejanya krist. Singto menundukkan sedikit badan dan kepalanya ke wajah Krist. Dan jari telunjuknya Singto menunjuk kearah lesung pipinya Krist. Senyuman Krist malah bertambah lebar dan itu membuat Singto ingin rasanya menyentuh bagian bibirnya kit.




Singto pun dengan kedua tangannya menyentuh wajah kit dan mendaratkan bibirnya di bibir Krist, sangat lembut..
Untuk kedua kalinya Singto dan Krist berciuman.
Krist pun tak menolak itu, dia malah memejamkan matanya.. mengikuti arus bibirnya Singto.
Singto yg merasa dirinya tak di tolak pun menekan ciuman lebih dalam, lidahnya ingin menyelusuri bagian mulutnya Krist.





Tapi sepertinya ada gangguan, off Tay dan Gun main masuk tanpa mengetuk pintu lagi.
Itu membuat Singto dan Krist melepaskan ciumannya..
Bukan karena takut terlihat oleh mereka, tapi Singto tak ingin Krist merasa malu dan canggung pada teman-temannya.



Wwoew..
Off yg terlebih dahulu melihat mereka berdua berciuman, langsung menutup mata gun.
Sedangkan gun langsung menepis tangannya off, Papiii..
Aku sudah melihatnya juga, untuk apa kau tutup mataku. Tutup saja matamu. Bentak gun pada papiiii.



Apa rasa sopan santun di diri kalian itu lenyap hah ? Singto melingkar kedua tangannya di atas dadanya.
Kalian harus mengetuk pintu terlebih dahulu.




Heiii sing..
Kami tidak tau kalau kau sedang bercumbu di ruangan kerja, seharusnya kau mengajak Krist ke kamar, di rumah ini banyak sekali kamar kosong. Tay membela diri.



* PENCURI NAKAL * Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang