sepuluh

5 1 0
                                    

Sesuai rencana tadi malam, bahwa hari ini mereka akan berkeliling Jogja.
Reza yang sudah siap dengan busana casual nya terlihat begitu tampan berkali-kali lipat, tak jauh berbeda dengan Deryl dan Athar yang juga terlihat mempesona dengan gayanya masing-masing.

"Rental mobil udah siap kan ?" Tanya Reza

"Udah bro. Semua beres tinggal gas " jawab Athar.

"Oke. Gua jemput Lea dulu. Ntar langsung ketemuan di parkiran" pamit Reza di angguki teman-teman, ia pun lebih dulu meninggalkan kamar inap nya.

"Ah goblok banget sih gak punya nomer wa nya Lea, gua DM aja kali ya" gumam Reza yang baru menyadari bahwa ia belum mempunyai nomor Mahalea.

@dmn.mahalea
Yang udah siap ? Gua otw tempat Lo. Kemarin Lo bilang nomer 23 apa 32 ?

Setelah mengirim DM Instagram, Reza memilih melanjutkan langkah nya, seandainya harus mencari hanya pada dua kamar tidak terlalu sulit.

***
Di lain tempat, Mahalea yang baru selesai mandi pun mengecek ponsel nya setelah mendengar bunyi notif

abidzareza_  send you a message.

"Siapa nih. Bocah tengil " gumam Lea , lalu membuka pesan itu.

abidzareza_
32 pikun amat lo

Setelah mengirim balasan, ia pun bergegas ganti baju dan mengeringkan rambut menggunakan hair dryer.

Tak butuh waktu lama, kini ia pun sudah siap dengan make up natural nya. Lalu ia pun bergegas mengambil tas selempang nya, tak lupa memasukan lipstik dan bedak serta dompetnya.

Terdengar pintu kamar nya di ketuk, ia pun berjalan untuk membuka kan pintu, sembari mengambil hp nya yang tergeletak di atas kasur

"Lo masih bocah udah pik-" belum sempat menyelesaikan ucapannya, Lea terkejut melihat siapa yang sedang berada di depan pintu penginapan nya.

Ia kira orang itu adalah Reza si bocah tengil, namun siapa sangka

"Lea.. kamu beneran di sini. Akhirnya " ujar Arsen dengan lega, dan spontan ingin memeluk Lea namun lebih dulu di dorong oleh Lea.

"Ngapain Lo disini" tanya Lea marah sambil keluar kamar lalu menutup pintu nya.

"Aku nyari kamu Lea , aku kangen sama kamu" ujar Arsen dengan tatapan penuh cinta. Namun di balas Lea dengan tatapan penuh amarah dan kebencian

"Cih. Dasar buaya" ujar Lea lalu tersenyum sinis

"Lea kamu masih marah ? tolong beri aku kesempatan untuk jelasin semuanya sama kamu. Aku mohon Lea, aku sayang kamu" ucap Arsen sambil menggenggam tangan Lea .

Sekuat tenaga Lea melepaskan tangan nya dari genggaman Arsen, tanpa mengucap sepatah kata pun ia menampar pipi Arsen dengan keras.

"Heh Lo setan bajingan. Jangan berani-berani Lo muncul di hadapan gua. Apalagi sentuh-sentuh gua bangsat" teriak Lea didepan muka Arsen dengan mata yang berkaca-kaca serta aura kebencian yang begitu kentara.

"Lea aku mohon dengar penjelasan aku sekali ini aja. Aku cinta sama kamu. Aku juga tau kamu juga masih cinta kan sama aku" mohon Arsen lalu berlutut di depan Lea dengan tatapan yang mengiba.

Air mata Lea pun terjatuh, ia tak tega melihat lelaki yang di cintainya seperti ini. Tapi apa lah daya...lelaki ini adalah calon suami kakak kandungnya, seminggu lagi mereka akan menikah.

"Heh bangun Lo bangsat. Menurut Lo , Lo pantes ngomong kaya gitu ke gua. Lo itu cuma sampah. Ngerti" teriak Lea sembari menarik Arsen untuk berdiri.

"Sayang ...aku mohon sekali aja tolong..dengerin semua penjelasan aku" bujuk Arsen dengan keras kepala.

"Lo itu manusia bukan sih. Lo tuli, Lo gak denger  gua ngomong apa. Gua gak peduli sama semua penjelasan busuk Lo. Jangan pernah temuin gua lagi setan. Dan satu lagi Jangan sakitin kakak gua atau gua sendiri yang akan memastikan dia benci sama Lo" ancam Lea dengan murka. Air mata nya masih terus mengalir deras, campur antara rasa sakit dan benci.

"Tapi Lea ..ini masih bisa di bicarakan sebelum semuanya terlambat. Aku cinta sama kamu. Kamu tau itu kan ? Aku harus gimana hidup tanpa kamu Lea " mohon Arsen yang kini menjatuhkan air matanya.

Lea yang melihat itupun semakin terisak. Ia tidak tau harus apa. Ia tidak tau harus bagaimana. Ia benci kenyataan.

"Lupain gua. Kita adalah kesalahan." Ujar Lea lemah, terdengar putus asa.

"Aku gak bisa lupain kamu sayang. Apalagi melihat kamu yang hancur seperti ini membuatku merasa bersalah setiap waktu. Aku ingin tanggung jawab karena udah buat kamu sedih " ujar Arsen masih dengan mengiba

Tak habis pikir dengan ucapan calon kakak ipar nya ini , Lea pun menggelengkan kepalanya sambil mengucapkan sumpah serapah nya

" Apa ? Tanggung jawab karena gua hancur? Lo kira apa yang akan terjadi pada kakak gua ? Jawab bangsat . Menurut Lo apa yang akan terjadi sama Ginsa ?" Ucap Lea membentak dengan penuh kemarahan, air matanya pun kini Sudah mulai berhenti mengalir.

"Lea kamu kenapa ..ada apa ini ?" Suara panik itu mengalihkan perhatian Lea dan Arsen.

Lea pun memberi isyarat agar tak ikut campur.

Tanpa mempedulikan kedatangan Reza , Arsen pun kembali menjawab

"Dia akan baik baik aja Lea, dia akan baik baik aja karena dia gak mencintai aku setulus kamu " bujuk Arsen yang ingin meraih tangan Lea , namun dengan kasar di tampik oleh  Lea, Reza pun memilih diam, karena jika ia ikut campur ia juga tidak tau permasalahannya .

"Enak banget tuh mulut bajingan ngomong , Lo dengan gampang nya bilang kakak gua akan baik baik aja setelah di tinggal tunangannya demi adik kandung nya sendiri ? Wah Lo bener bener sakit Sen , Lo sakit jiwa .Dia bisa lebih hancur dari gua. Apalagi orang tua gua. Biadab ya lo " Ucap Lea penuh amarah.

"Lea kamu gak tau makanya kamu bisa ngomong gitu " bujuk Arsen

"Dan gua gak peduli, dari awal gua emang gak tau kalau ternyata Lo laki-laki bejat brengsek dan parahnya Lo- ah gua benci sama Lo Arsen. Pergi dari hadapan gua sekarang setan " setelah itu Lea berlari meninggalkan tempat itu dengan air mata yang kembali berderai, Reza yang melihat itupun dengan sigap mengikuti Lea yang berlari sambil menahan nyeri di kakinya.

****
Vote coment please

MaharezaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang