a

2 0 0
                                    

Di sebuah rumah mewah nan megah, keceriaan dan suka cita kini terpampang nyata. Saling bercengkrama dalam canda dan tawa.

"Umi.. bizar juga sudah waktunya loh"  ujar seorang lelaki tampan nan mapan di usia ke 26

"Halah apaan sih bang, masih 24 mah santai banget. Ya nggak Bi" sahut orang yang di panggil Bizar barusan.

"Abi mah kalau memang kamu sudah ada calon, siap sedia mantu lagi" Sahut Abi Ahkam, lelaki paruh baya, Ayah dari kedua lelaki itu.

"Umi... lihat tuh Abi. Masa baru nikahin bang Azmi sama Mbak Humaira, masih kurang aja" Rajuk lelaki berusia 24 tahun itu

"Bizar , umi sih nggak masalah kalau kamu memang sudah siap" Jawab umi sambil tersenyum, yang tentu mendapatkan gelak tawa dari Kakak dan juga Ayah karena melihat raut muka kesal putra bungsu nya.

"Astagfirullah gak ada yang mihak bizar nih" ujar Bizar pura merajuk. Tentu saja kesal dengan kakak yang 11 12 menyebalkan dengannya.

"Permisi Mas, Abi Umi ...ini kue nya di cobain ya, semoga csuka hehe" wanita muslimah yang teramat cantik itu meletakkan nampan berisi kue yang barusan di buat nya bersama mbok Atun di dapur.

"Wah cantik sekali" ujar Bizar spontan.

Mendapat lirikan tajam dari kakak nya, buru-buru Bizar melanjutkan ucapannya

"Kuenya hehe..apasih bang Azmi melotot-melotot gitu. Bi ..bi tuh tuh " adu Bizar sambil cengar-cengir.

Umi dan Abi yang sudah sangat katam dengan kejahilan putra bungsu nya itu pun hanya geleng-geleng kepala sambil tersenyum.

Azmi pun hanya menghela nafas kesal,
"Sayang sini, kamu pasti capek ya dari tadi berkutat di dapur" ujar Azmi sambil mempersilahkan seorang wanita cantik yang 2 Minggu ini sudah sah menjabat sebagai ibu negara dari seorang CEO muda Azmi Yusuf Maulana.

Dengan tersipu malu, wanita itupun menuruti suaminya, wanita cantik nan Sholehah , Bening Humaira Khanza.

"Wesh pengantin baru mah beda ya Mi, Abi" celetuk Bizar

"Bizar kamu itu jail banget, kalau mau ya sana cepet nyusul, jangan pacar-pacaran ya kamu" omel Umi nya.

"Hadeh Umi..kena terus dah. Kan kan.. seneng lu bang ..seneng kan lu..huu"

"Apa sih dasar bocah tengil nggak jelas kamu tuh Zar. Apaan sekolah di turki tetep aja tengil begitu" omel Azmi.

"Udah mas ih jangan di godain terus dong Bizar nya, kasian" celetuk Humaira lirih, namun masih di dengar Bizar

"Nah kan kakak ipar ...dosa apa kak Humaira yang baik hati ini mendapatkan suami yang suka membuat adik semata wayang nya yang ganteng maksimal ini kesal" ujar Bizar pongah.

"Sudah-sudah kalian ini kalau lagi ngumpul kok berantem terus nggak ada habisnya. Kamu harus mulai terbiasa ya Nak Humaira , mereka sedari kecil selalu ada saja yang di ributkan" ujar umi yang mulai ikut kesal.

"Hehe iya umi...gimana umi kuenya, suka ?"

"Wah enak banget ini Ra..enak banget." Puji umi dengan tulus.

"Iya sayang..enak banget loh kue buatan istri ku yang cantik ini"

"Pas rasanya di lidah Abi"

"Woow amazing nih ..kenapa gak buka toko kue aja nih mbak" celetuk Bizar

"Hehe terimakasih semuanya, sebenarnya memang aku ada rencana buat toko kue join sama Kak Maha Umi, dan alhamdulilah mas Azmi juga setuju. Makanya sekalian buat sample " tutur Humaira lembut.

"Wah bagus tuh nak , nak Maha juga orang nya baik. Pasti kalian cocok jadi teman dan juga partner kerja" umi yang memang dari 2 bulan lalu sudah sering bertemu Maha pun menyukai nya. Karena anak lelakinya yang sibuk dengan pekerjaan mengharuskan Umi dan Humaira sendiri yang mengurusi persiapan pernikahan Humaira dan Azmi.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 05, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

MaharezaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang