empat belas

3 1 0
                                    

"Hari itu ..kamu mungkin melihat kakak tersenyum malu-malu. Namun, seandainya kamu tau yang terjadi antara kakak dan Arsen, mungkin kamu akan sangat membenci kakak." Ucap Ginsa, sambil menoleh kearah adiknya, hanya memastikan bahwa Lea masih mendengar kannya.

"Satu minggu sebelum acara itu, kakak memergoki Arsen tengah bermesraan bersama seorang gadis. Sebagai kekasihnya tentu kakak tidak terima, namun bukannya melabrak mereka, Kakak lebih memilih cara yang lebih menyakitkan untuk keduanya, yaitu memaksa dia melamar kakak di depan gadis itu" lanjut Ginsa.

Lea yang mendengar itu pun terkejut, ada sedikit rasa marah dan sakit di hatinya, namun ia sudah bersedia mendengarkan cerita kakanya, artinya ia harus menahan perasaanya dan mendengarkan kelanjutan cerita nya.

"Kakak melihat bagaimana dia berciuman dengan gadis itu, saling bertaut, yang mirisnya dia adalah adik kandung kakak sendiri. Setelah hari itu, kakak menemui Arsen dengan harapan yang awalnya ingin membuatnya senang bertemu kembali dengan kakak, namun itu adalah harapan sebelum kakak melihat kalian. Harapan selanjutnya hanya membuat kalian merasakan kekecewaan yang kakak rasakan, dengan ego yang tinggi kakak memaksa Arsen melamar kakak, jika dia tidak mau, kakak mengancam akan menyakitimu dan mempermalukanmu, kakak tidak pernah bilang bahwa kamu adik kandung kakak. Kakak hanya bilang bahwa kamu saudara kakak. Demi melindungi mu, ia pun bersedia melakukan apa yang kakak minta, padahal saat itu kakak mencintai laki-laki lain, dan kami pun memang sudah berencana akan menikah. Namun melihat penghianatan Arsen membuat hati kakak buta, yang kakak tau hanya menyakiti kalian. Membalas dendam kakak, dengan meninggalkan nya saat dia sudah kembali mencintai kakak. Dan ya..kamu tau bukan. Bahwa sampai akhir , dia tidak kembali mencintai kakak. Namun hanya mencintai kamu Lea " ucap Ginsa dan melihat perubahan raut muka lea yang memerah.

"Aku tidak peduli. Dia hanya masa lalu" ujar Lea .

"Kakak tau ..maafkan kakak...namun Lea, kamu mungkin jijik mengetahui kenyataan bahwa kakak menjalin hubungan dengan laki-laki lain saat kakak masih mempunyai pacar. Kakak tidak mencari pembenaran atas hal itu, tapi kakak punya alasan. Apa kamu ingat jika kakak pernah pulang namun tak sampai mampir ke rumah ini ?, itu karena kakak mempersiapkan kejutan ulang tahun untuk Arsen, sayangnya dia sedang sibuk mengurusi Maba di kampus nya dan sama sekali tidak menemui kakak, dia bilang merayakan ulang tahun dan meninggalkan tanggung jawabnya adalah hal konyol. Kamu pikir apa yang kakak rasakan ? Setelah tengah malam kakak nekat pulang kejakarta, seharian sibuk mengurusi kejutan ulang tahun untuknya, berdandan secantik yang kakak bisa, menunggunya berjam-jam di tempat  kita jadian, kejutan yang sudah kakak persiapkan sedemikian rupa, namun dia bilang itu konyol. Dengan segala hal yang kakak lalui wajar bukan jika kakak kecewa, kakak merasa lelah. Kamu tau apa yang sedang dia kerjakan ? Dia sedang menunggui adik tingkatnya yang sedang di rawat di rumah sakit karena terserempet mobil di depan kampus, dan saat itu mama juga bilang jika akan kerumah sakit karena kamu kecelakaan. Maafkan kakak yang tidak menjenguk mu kala itu, bukan kakak tidak peduli atau tidak khawatir denganmu, hanya saja hal kebetulan itu sangat melukai kakak, kakak berfikir bagaimana jika maba itu adalah kamu, mampukah Kakak untuk tidak menyalahkan mu atas apa yang kakak lewati hari itu. Dengan membawa kekecewaan dan sakit hati ,Kakak lebih memilih kembali ke Jogja karena  besoknya kakak ada kuliah pagi. Semenjak saat itu, hubungan kami semakin mendingin, Arsen yang tidak peduli dengan perjuangan kakak semakin menjadi saja. Hanya saja belum pernah terucap kata putus, namun secara perlahan kami memang sudah menjadi asing. Karena Arsen yang memang anti dengan Jogja dan kakak yang sudah malas menemuinya. Dari awal kakak sudah dekat dengan Mahen, namun kakak selalu merasa bersalah dengan Arsen, kakak merasa menghianati. Tapi semakin hari Arsen semakin tak mempedulikan hubungan ini, tak pernah memberi kakak kabar, membuat kakak lupa jika masih memiliki kekasih di Jakarta yang selalu mengabaikan kakak. Entah bagaimana ceritanya, kakak dan Mahen menjadi semakin dekat. Dia laki-laki tampan yang baik hatinya, menghargai kakak, menjaga kakak, itulah yang membuat kakak yakin bahwa Mahen lah takdir kakak." Jelas Ica panjang lebar.

Lea ikut hanyut dalam cerita kakaknya, ia pun ingat. Saat ia terserempet mobil di depan kampus, dan ada kakak tingkat yang menyelamatkan,.membawanya kerumah sakit, lalu menungguinya. Sejak saat itu ia jatuh hati pada sosok berparas tampan itu.
Setiap hari Lea berusaha mencari perhatian Arsen, dulu Arsen yang dingin namun manis, perlahan mencair dengan usaha gigih Lea untuk mendapatkannya. Siapa sangka ternyata lelaki itu sudah memiliki kekasih, dan parahnya kakak kandungnya sendiri. Lea merutuki kebodohan nya.

MaharezaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang