Lima belas

0 0 0
                                    

Satu minggu berlalu nyatanya tak membuat Lea lupa dengan kejujuran kakak nya. Bahkan kesibukan yang ia lakoni tak sedikit pun menyita pikiran dan rasa bersalah yang menggerogoti hatinya.

"Shit. Gua bisa gila kalau terus-terusan begini" gerutunya sambil menghempaskan bolpoint yang ia gunakan untuk merancang sebuah gaun pengantin.

"Arghhh..gua gak bisa" bangkit meninggalkan kursi kerja nya lalu menyambar tas besert  ponsel dan berlalu keluar dari ruang kerjanya.

"Mbak Lea,,ada yang ingin bertemu " ujar salah satu pegawai Lea sekaligus orang kepercayaan nya.

"Siapa Ca ? Perasaan gua gak ada janji hari ini" jawab Lea

"Klien kita yang waktu itu gak jadi datang mbak,,, Bu Aisyah" jawab Caca

"Oke. Suruh keruang tamu sekarang" ujar Lea lalu berlalu menuju ruangan yang ia khusus kan untuk menerima klien nya.

Caca pun bergegas memanggil calon costumer nya
"Permisi ibu Aisyah , sudah di tunggu Bu Lea di ruangannya. Mari saya antar Bu " ucap Caca ramah.

"Oh iya mbak.."

"Permisi Bu Lea , ini ada Bu Aisyah. Silahkan Bu " ujar Caca

"Assalamu'alaikum "

"Waalaikumsalam ,,.mari silah kan Bu Aisyah,.senang akhirnya bertemu dengan ibu " ujar Lea ramah sambil berjabat tangan

"Iya mbak.."

"Mari silahkan duduk..ada yang bisa saya bantu ibu".

Akhirnya perbincangan tentang pemesanan gaun pernikahan pun berlangsung,.

"Ini konsep nya islami ya Bu, apakah pengantin wanitanya memakai cadar ?"

"Tidak mbak ..yang penting gaun nya syari dan tidak berlebihan"

"Oh baik Bu..kira2 calon pengantin bisa fitting kapan ya ?"

"Hari ini mbak. masih di perjalanan"

"Baik...sambil menunggu kira-kira gaun pesta nya ingin model seperti apa ? Untuk gaun akad nanti saya pilihkan sesuai keinginan yang di jelaskan tadi.

"Nunggu anak nya saja mbak..yang jelas harus menutup aurat"

Tok tok tok
"Permisi Bu , ini ada tamu "

"Oh iya silahkan"

"Sini nak..perkenalkan ini Mbak Lea yang akan membuat gaun pernikahan kamu, dan Mbak Lea perkenalkan calon mantu saya namanya Humaira "

"Oh iya kak Humaira cantik sekali, tadi saya dengan Bu Aisyah sudah membahas gaun akad , kira2 untuk gaun pesta ingin model seperti apa ya ?"

"Eum saya terserah umi aja Bu ,,"

"Panggil Lea saja .. seperti nya usia kita tidak beda jauh" ucap Lea sambil tersenyum ramah.

"Ah iya bagaimana kalau kak Lea saja, saya masih 18 tahun, rasanya tidak sopan jika hanya memanggil nama" ucap Humaira terseyum malu.

Lea yang mendengar itupun sedikit terkejut
"Wah oh iya terserah Humaira saja , jadi bagaimana ini Bu aisyah.'

"Saya percayakan dengan Mbak Lea ,yang penting syar'i saja nak"

"Baik jika tidak ada request tertentu, akan saya berikan contoh beberapa model dan akan saya modifikasi sedikit jika memang cocok. "

"Baik Mbak Lea terimakasih atas bantuannya."

"Dengan senang hati ibu. Oh iya apakah mempelai lelaki nya belum bisa fitting hari ini ?"

"Kebetulan beliau ada urusan mendadak kak. Jadi belum bisa hari ini" ujar Humaira

"Oh iya ini tidak apa-apa

benar dua bulam lagi ya Bu acaranya "
Perbincangan itu pun terus berlanjut hingga deal.

****
Kini Lea tengah merebahkan tubuhnya di kasur apartemen nya.
Pikiran nya pun menerawang, dalam benak nya bertanya-tanya. Dimanakah lelaki itu sekarang,

"Hah ..bosen juga"

Meraih hp yang ia letakkan di atas nakas, lalu memulai hobi nya yang tidak pernah terlewat setiap hari. Yaitu membuka  DM Instagram dari 5 tahun lalu. Ya itulah kebiasaan nya, berharap ada notif yang sama dari akun itu. Namun harapan tinggal sebuah harapan. Karena nyatanya akun itu tak menunjukkan masih aktif, postingan terakhir kali pun 5 tahun lalu. Entahlah, pemilik akun dengan username @abidzareza_ itu bagai tertelan bumi.

MaharezaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang