"Aku tidak mengerti dengan apa yang kau katakan."
Suara rendah itu mengalun memenuhi ruangan. Mingi yang sempat berhenti di tengah perjalanan nya kembali beranjak kearah pintu dan keluar dari ruangan bernuansa klasik itu.
Sebuah desahan keluar dari mulut Yunho ketika pria yang lebih tinggi itu keluar dari ruangan, meninggalkan dirinya sendirian. "Dia benar-benar dingin. Aku yakin, dia pasti bukan manusia." gerutu Yunho.
Sebenarnya, Mingi tidak benar-benar pergi meninggalkan ruangan itu. Dia masih berdiri di depan pintu ruangan yang sudah tertutup rapat. Dan dia mendengar semua perkataan Yunho dengan sangat jelas. Dia berpikir jika Yunho mengetahui segalanya, ternyata anak itu tetaplah anak lugu dan polos seperti yang diucapkan Hongjoong padanya.
***
Dia merasa gugup ketika Hongjoong dan Seonghwa datang ke kamar Mingi hanya untuk melihat keadaan dirinya. Dia sebenarnya sudah merasa sedikit membaik, hanya saja rasa pusing dikepala nya terkadang datang secara tiba-tiba. Dia harus bersiap untuk pulang, karena jika dia tidak pulang, Brian akan sangat mengkhawatirkan dirinya. Yunho tidak ingin membuat ayah nya khawatir.
"Apa kau yakin? Apa kau masih merasa pusing?"
Yunho sedikit tersentak ketika mendengar suara lelaki yang sedari tadi berdiri di depan nya. Dia menggeleng kearah Seonghwa dan tersenyum menatapnya, "Ya, aku baik-baik saja." ucapnya. Dia berusaha mengenakan coat nya, sedikit sulit karena lengan kiri nya sedang terluka. Beruntung dia mendapatkan luka di lengan sebelah kiri, dia mungkin tidak akan bisa menulis jika dia mendapatkan luka itu di lengan bagian kanan.
Seonghwa membalas senyuman nya, melangkah maju untuk membantu yang lebih muda mengenakan coat nya. "Baiklah. Maaf kan aku, Yunho. Aku tidak tahu jika keadaan nya akan menjadi kacau." ucapnya pelan.
Yunho mengangguk, "Aku tidak apa-apa. Terimakasih.." cicit Yunho
"Mingi akan mengantar mu pulang. Dia sudah menunggumu diluar."
"A-apa?"
"Kami tidak mungkin membiarkan dirimu pulang sendiri. Ini sudah malam, terlalu berbahaya jika kami membiarkan dirimu pulang sendirian." Hongjoong buka suara.
Yunho menggigit bibirnya, "Terimakasih, saem."
Hongjoong tersenyum lalu mengangguk. "Ayo, kami antar dirimu." ucapnya.
Yunho mengangguk lalu berjalan bersama Seonghwa dan Hongjoong ke luar ruangan. Dia menyipitkan matanya ketika mereka sampai di ruang tamu, dia melirik kearah lelaki jangkung yang menyenderkan punggung nya di ambang pintu.
"Apa kau sudah siap?" Mingi bertanya dan Yunho mengangguk membalasnya. Dia berjalan keluar meninggalkan pria manis itu dibelakang nya, "Cepatlah."
Yunho mengangguk dan hampir berlari keluar dari ruangan. Dengan langkah cepat dia bergegas menyusul Mingi. Laki-laki jangkung itu berjalan masuk kedalam garasi, Yunho melongo ketika melihat 5 Mobil yang terparkir di dalam nya. Itu adalah mobil-mobil dengan merk termahal di Korea bahkan Eropa. Yunho benar-benar penasaran bagaimana bisa keluarga Mingi memiliki mobil sebanyak ini?.
"Masuklah." kata Mingi seraya masuk kedalam mobil.
Cepat-cepat ia berlari ke sisi mobil yang berbeda dan masuk kedalam nya. Mingi menyalakan mesin mobilnya dan mobil mulai bergerak keluar dari garasi, meninggalkan rumah besar nan klasik itu dibelakang. Yunho melirik ke arah yang lebih tinggi, pria itu terlihat tenang ketika mengemudi.
KAMU SEDANG MEMBACA
SWEET BLOOD || [MINGI x YUNHO] SLOW UPDATE
Vampire[ON GOING] [Slow Update] Yunho adalah lelaki yang biasa-biasa saja, lugu, dan tidak pernah tertarik dalam hal memiliki pasangan. Tetapi ketika dirinya bertemu dengan Mingi, seorang vampir misterius yang sangat tampan. Yunho mulai tertarik padanya...