NAME

696 92 6
                                    


Memikirkan bayi laki-laki yang dia lahirkan, membuat begitu banyak pertanyaan dikepala nya. 

"Ceritakan padaku, tentang dia." pinta Yunho ketika Mingi tengah menggandeng tangannya dalam perjalan pulang kerumah. Bergandengan tangan tidak memperlambat pergerakan mereka.

"Dia berdarah panas." Mingi merenung. "Jantungnya berdetak lebih cepat daripada jantung manusia. Suhu tubuhnya juga sedikit lebih panas, dan dia butuh tidur."

"Benarkah?"

Mingi mengangguk, "Kita adalah orang tua yang tidak butuh tidur, sementara anak kita tidur sepanjang malam." kata Mingi disertai kekehan kecil.

Yunho merasa senang ketika Mingi menyebut 'anak kita'. Itu terdengar lembut di telinga baru nya. "Seberapa mirip dia dengan ku?" tanya Yunho.

Mingi mengerjap sekali, "Aku rasa warna matanya, dan dia memiliki kulit seperti kita. Dia juga sangat cerdas, perkembangan nya sangat cepat." ujar Mingi.

"Apa yang dia makan?"

Mingi kembali terkekeh, "Well, sebenarnya dia lebih suka darah. Tapi ibumu terus membujuknya untuk meminum susu formula." pria jangkung itu kemudian tersenyum memandang Yunho yang ada disampingnya, "Bagaimana dengan ASI seorang ibu?"

Yunho mengerutkan keningnya kemudian menyadari maksud dari perkataan Mingi adalah lelucon. Pria manis itu memukul bahu Mingi dengan satu tangannya yang terbebas. 

Mingi langsung meringis ketika tangan indah Yunho berhasil mendarat di bahunya. "Hati-hati Yunho, aduh." 

Yunho dengan segera menarik tangannya dan menatap Mingi dengan khawatir. "K-kau baik-baik saja? Maafkan aku, apa aku menyakitimu?" desak Yunho seraya menghentikan langkah cepat mereka. 

Mingi tersenyum seraya mengulurkan tangannya untuk mengusap bibir Yunho yang terbuka khawatir. "Tidak perlu panik, aku hanya bercanda." 

Alis Yunho bertaut, lagi-lagi Mingi menggoda dirinya. "Aku benar-benar akan membenamkan dirimu ke tanah jika kau terus bermain-main dengan ku." gumam Yunho seraya kembali melesat mendahului Mingi yang tertawa lepas dibelakang nya.

***

Saat mereka sampai di rumput perkarangan rumah, pendengaran tajam Yunho menangkap suara nyaring sekali. Dia tahu percis jika itu adalah suara debaran jantung. Pada detik yang sama, Mingi sudah berdiri disamping Yunho, kedua tangan nya menggenggam tangan nya erat.

"Jangan bernapas." Mingi memperingati Yunho.

Yunho membeku ditempat, dia menarik napasnya setengah dan bau darah manusia menguar keseluruh indera penciumannya, membuat dirinya menggigit bibirnya reflek. Matanya bergerak menyusuri perkarangan rumah dan melihat sosok tinggi yang dikenalnya, Seungwoo, berdiri di depan pintu masuk.

"Menurutmu adalah ide yang bagus untuk membuat dirinya bertemu dengan bayinya?" kata Seungwoo kearah Mingi, seraya melipat tangan nya di depan dada lalu menyeringai kearah Yunho. "Kau terlihat semakin mempesona dengan baju compang-camping mu.."

Yunho balas tersenyum.

"Oh astaga, aku tahu itu." suara lembut menyusul dibalik tubuh tinggi Seungwoo. Itu adalah Wooyoung yang tengah berjalan dengan anggun kemudian melebarkan matanya shock melihat keadaan Yunho. "Apa-apaan ini?! Aku menyiapkan baju itu spesial untukmu! Sekarang kau malah menghancurkannya?!" gerutu Wooyoung, tidak percaya.

Yunho melirik dirinya dari atas sampai bawah, menyadari betapa berantakan nya dirinya. "Maafkan aku. Aku akan mengganti nya.." kata Yunho pelan seraya melangkah maju kemudian Seungwoo menghalanginya.

SWEET BLOOD || [MINGI x YUNHO] SLOW UPDATETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang