Sebuah Usaha Mencintai [TAMAT]

2. Ujian

بسم الله الرحمن الرحيم

Jangan Lupa Jadikan Al-Qur'an Sebagai Bacaan Utama💚
____________________________________________

Selamat Membaca!

Sebuah Usaha Mencintai

Karya
bynursakinah

🌹🌹🌹

Hari berganti minggu, minggu berganti bulan. Begitu cepat waktu berlalu, dan Hari ini hari yang paling mendebarkan bagi Syifa, bagaimana tidak hari ini adalah dimana Ujian Akhir Sekolah akan dimulai. Tetapi sekaligus hari kebahagiaan juga bagi Syifa karena kenapa? Karena sebentar lagi dia akan masuk ke Universitas favoritnya dan merasakan lingkungan kampus bersama dengan teman-teman.

Dan kini hari menjelang siang Ujian sudah selesai dan waktunya istirahat. Sekarang Syifa berjalan di koridor Sekolah sendiri menuju ke kelas dan menemui sahabatnya, karena kebetulan meraka berbeda kelas saat Ujian.

"Syifa tunggu!" panggil seorang laki-laki dari arah belakang. Syifa pun berbalik sambil menundukkan kepala menjaga pandangannya.

"Assalamualaikum. Syifa," ucap laki-laki itu saat sudah dihadapannya, dan menundukkan kepala seperti yang dilakukan Syifa.

"Waalaikumsalam. Iya ada apa Rasyid?"

Rasyid Ali Assegaf. Laki-laki yang paling banyak di kagumi siswi disekolah SMA Cahaya Negeri ini, karena Rasyid adalah laki-laki yang berparas tampan, sikapnya yang begitu sopan, baik dan jangan lupa ia seorang Hafidz. Rasyid sendiri adalah ketua dari Organisasi Rohis dan Syifa merupakan anggota dari organisasi tersebut, dulu Syifa ditunjuk sebagai sekretaris atau paling tidak bendahara tapi Syifa menolak karena suatu alasan.

"Begini, aku mau minta tolong sama kamu untuk memberi informasi kepada anggota Rohis yang lainnya untuk rapat nanti sepulang sekolah. Ada hal penting yang mau aku bicarakan. Bisa?" jelas Rasyid.

Syifa mendongkak melihat sekilas kearah Rasyid dan kembali menundukkan kepala kembali. "Bisa sih, tapi kenapa harus aku? Aku kan bukan wakilnya sama bukan sekretarisnya?"

"Iya aku tau tapi Riki dan Salwa, mereka sibuk hari ini karena mereka harus mengurus organisasi lain juga, dan hanya kamu yang aku andalkan setelah mereka."

Syifa mengangguk paham. "Oh... Begitu baiklah! Nanti aku sampaikan sama anggota yang lain. Emm... Kalau begitu aku duluan ya Rasyid. Aku masih ada urusan."

"Oh iya silahkan."

"Assalamualaikum."

"Waalaikumsalam warohmatullah." Syifa pun berlalu meninggalkan Rasyid yang masih di tempatnya. Sedangkan Rasyid sesekali memperhatikan Syifa yang mulai menjauh sambil tersenyum dan dengan debaran jantung yang begitu kencang sedari tadi.

Rasyid sebenarnya memiliki perasaan yang ia pendam selama ini kepada Syifa sejak sudah satu tahun Rasyid menjadi ketua Rohis dari sekolah ini. Saat itu ia tidak sengaja mendengar percakapan Syifa dengan seorang Laki-laki waktu itu.

1 tahun yang lalu...

Seorang gadis mungil dan cantik berdiri sendiri di parkiran Sekolah menunggu sang Ayah menjemputnya. Setelah kemarin mengikuti kegiatan Rohis yang di selenggarakan hanya 2 hari 1 malam di sekolah. Siapa lagi kalau bukan Syifa.