Happy Reading!
Jangan lupa votenya ya 💗Kejadian di pesta empat bulan lalu masih menjadi tanda tanya besar, sebenarnya aku masih ingin menanyakan siapa Bianca dan ada hubungan apa antara Pak Adnan dan Bianca, tapi setiap ingin menanyakan seputar Bianca, Pak Adnan selalu mencari topik lain atau kadang malah Pak Adnan menjadi kesal dan berimbas pada perubahan mood senggol bacok.
Tidak itu saja, kadang ada saja perempuan yang menghubungi Pak Adnan, entah itu partner bisnis ataupun teman yang katanya sudah lama tidak bertemu, tidak masuk akal! Pernah sekali aku marah karena ada partner bisnisnya yang mengajak bertemu di malam hari, yang benar saja, aku bukan anak kecil yang masih polos dan tidak tau apa-apa. Bayangkan, wanita dewasa mengajak pria dewasa bertemu? Oke kalau memang membahas kerjaan di sebuah café atau resto, ini ketemu di hotel. Apa yang mau dibahas? TARIF HARGA KAMAR? ATAU WANITA ITU MAU BERALIH BISNIS KASUR? Yang benar saja, jika aku tidak marah, mungkin Pak Adnan akan pergi menemui wanita itu dan berakhir dengan menciptakan satu makhluk keesokan harinya. Aku ragu, sebenarnya Pak Adnan itu benar pintar atau dia dulunya menyogok kepintarannya, masa jebakan seperti itu saja dia tidak mengerti.
Hubunganku dengan Pak Adnan perlahan semakin dekat, bukan pacaran tapi saling menjaga hati satu sama lain. Bukannya tidak mau memulai suatu hubungan, wanita mana yang tidak mau dijodohkan dengan pria matang, tampan, pintar dan kaya seperti Pak Adnan? Tapi aku belum siap menjadi buah bibir di kampus karena memiliki hubungan khusus dengan seorang dosen. Walaupun tidak ada aturan yang menjelaskan larangan antara dosen dan mahasiswa tapi bukankah di jaman yang sudah modern ini, orang-orang masih sangat tabu jika mendengar mahasiswi dan dosen memiliki hubungan khusus? Aku tidak mau jika nanti hubunganku dengan Pak Adnan terekspos malah membuat kredibilitas Pak Adnan sebagai dosen dipergunjingkan atau dipertanyakan.
Jadwal perkuliahanku disemester empat ini baru saja selesai beberapa hari yang lalu, jadi mungkin nanti aku akan membantu Arum mengurus perihal kontrak pekerjaanku. Ah, aku lupa memberitahu kalau sekarang aku bukan hanya influencer tapi sudah benar-benar menjadi artis yang tampil di televisi. Walaupun masih dikategorikan sebagai pendatang baru tapi aku sudah cukup puas memiliki jadwal stripping ftv, iklan produk ternama bahkan menjadi brand ambassador sebuah produk kecantikan. Awalnya aku tidak mau berurusan dengan dunia hiburan pertelevisian Indonesia, tapi setelah bujuk rayu dari Arum, Fira dan Bilqis, dan juga berunding dengan Pak Adnan, Kak Farel, Mami dan Papi, aku memutuskan untuk mencoba hal baru.
Siang ini aku, Pak Adnan dan Ken berencana akan pergi jalan-jalan, sebenarnya sih lebih tepatnya karena ingin menepati janjiku kepada Ken untuk pergi jalan-jalan selepas jadwal kuliahku kemarin. Hitung-hitung sekalian melepas penat karena sudah lama tidak bermain dengannya.
Aku sudah siap dengan makeup natural dan rambut dikuncir, dipadukan dengan gaya pakaian yang casual tidak terlalu ribet yang penting nyaman. Mengecek notifikasi yang masuk dari Pak Adnan membuatku sedikit kecewa.
Bapak Killer😈💗
Sorry, Ra. Mendadak saya ada meeting, ke mallnya kita tunda minggu depan aja ya, sorry.Jika sudah begini, aku bisa apa? Bersandar di kasur mencoba berpikir positif, semasa bodo dengan pesan singkat Pak Adnan, aku hanya me-read, malas membalas pesan Pak Adnan karena jika aku membalas pesannya, yang ada malah akan menambah hancur moodku.
Kucoba untuk menchatting Arum mengajak dia untuk pergi ke mall, siapa tau dia bisa kuajak jalan dibanding aku di rumah saja, bisa tengsin diledek Mami habis-habisan. Baru kemarin malam aku pamer ke Mami, Papi dan Kak Farel kalau aku akan pergi jalan bersama.
KAMU SEDANG MEMBACA
Unconditional Love [ C O M P L E T E D ]
RomantikBagaimana jika Chayra Hanin Wijaya - seorang mahasiswi aktif dan juga seorang artis, harus menerima bahwa orangtuanya menjodohkan dia dengan seorang CEO di perusahaan pariwisata sekaligus dosen pengganti di kampusnya? Disaat orang lain berlomba-lom...