21

1.1K 117 6
                                    

Sara melihat kejadian Naruto yang tengah mengejar Hinata membuat dirinya iri. Marah, benci, dan iri meliputi dirinya kalau gadis yang merupakan rakyat jelata nyatanya dapat memikat hati Naruto. Awalnya ia senang kala mendengar bahwa hubungan mereka berakhir, itu juga alasannya karena Naruto memecat Hinata.

Namun nyatanya rencana itu adalah untuk melamar Hinata. Mengapa Harus Hinata ? Mengapa bukan dirinya? Ia bukan siapa-siapa ia hanya gadis culun dan rendahan. Mengapa wanita seperti dirinya tidak bisa mendapatkan Naruto? Mengapa justru gadis rendahan seperti Hinata yang mendapatkan hatinya?

Ia iri! Ia ingin melenyapkan Hinata, bagaimana pun caranya! Tak perduli bila semua orang mengatai nya tamak atau murahan, tapi yang ia inginkan hanyalah mendapat pangkuan serta posisi di samping sang Uzumaki. Hatinya yang berguncang marah sekaligus iri merasa frustasi, ia pikir Hinata telah mati karena menyiksaannya di toilet. Tetapi kenapa justru ia masih hidup? Kenapa ia masih bernafas di dunia ini?!

Rasa kesalnya tengah membuncang kini surut melihat secarik kertas di atas mejanya. Lagi-lagi tulisannya sama dengan yang sebelumnya, ia kadang merasa curiga apa orang tersebut juga ingin mendukungnya dengan cara melenyapkan Hinata.

'Bukan kah tidak adil melihat gadis rendahan itu bersama orang yang kau cintai? Jika kau merasa begitu mengapa kau tak melenyapkannya? Ingat bahwa tidak ada yang tau siapa dalang dibalik penyerangan Hinata. Kau bisa melakukan hal yang lebih dari ini tanpa di ketahui oleh siapapun'

Seketika hati Sara menggelap kala melihat kesempatan emas, ia mengingat betul bagaimana dirinya masih menyimpan benda itu. Iya jimat yang mana ia bisa memuluskan hal-hal keji kepada Hinata. Dia bisa menyelakai Hinata bahkan sampai 5 hari ini tidak ada seorangpun yang bahwa pelakunya adalah dirinya.

Jika ia bisa menyelakainya mengapa ia tidak bisa membunuhnya?

Iya bunuh, Sara akan membunuh Hinata demi menyingkirkan nya dari sisi Naruto nya. Ia mengumpulkan informasi Hinata dari orang suruhannya, koneksi ayahnya membuat dirinya mudah untuk mencari informasi. Meski butuh waktu 2 hari untuk mencari tahu, tapi ia mengetahui alamat Hinata.

Ia ingin melenyapkan nya, Hinata beserta keluarganya.

~~~

Saran melihat rumah Hinata dengan penuh dengki, rumah sebesar itu tak mungkin dimiliki Hinata. Ia pasti mendapatkannya dengan memberikan tubuhnya kepada Naruto, memang murahan wanita itu. Jujur saja cukup sulit untuk memasuki rumah Hinata karena penjagaan nya dimana ada 3 bodyguard di rumah itu. Sejujurnya Hinata tak pernah tau ada bodyguard di rumahnya, ia baru tahu kala melihat Konohamaru yang sering mengantar Hanabi pulang.

Saran mulai menjalankan rencananya dengan membakar rumah Hinata, ia menyiramkan Bensin di sekitarnya. Setelahnya ia mulai menaruh kertas yang mana itu adalah segel, ia mulai membakar rumah Hinata. Sebelum Sara membakarnya ia memastikan baik-baik untuk menempelkan banyak kertas segel itu di setiap sudut rumah Hingga. Lalu setelahnya ia mulai membakarnya.

"Selamat tinggal Hyuuga"

~~~
"Ayah!! Ayah!! Hanabi!! "

Hinata tengah histeris memanggil keluarganya, ia menatap rumahnya yang masih di keadaan terbakar. Nyala api yang begitu besarnya melahap rumah besar itu, Hinata menatap rumah itu. Dengan berurai air mata ia mencoba keras masuk kedalamnya namun di hadang oleh beberapa pengawal dan juga para pemadam.

Sedangkan Naruto yang langsung masuk ke dalam pada saat mereka sudah sampai. Ia bahkan menorobos masuk, padahal para pemadam tengah meneriakinya. Tak lupa ia meninggalkan Hinata di dalam mobil dengan posisi dikunci, mencoba mengurungnya agar tidak masuk ke dalam.

Namun percuma karena Hinata langsung membuka kunci pintu mobil dan bergegas berlari ke rumahnya. Namun ia dihalang oleh para pemadam dan pengawal, ia hanya bisa berteriak menangis sembari memanggil ayah dan adiknya.

THE KITSUNE BRIDETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang