Hinata menghela napasnya, ngunjingan yang makin pedas selalu mencecar telinganya. Hinata hanya bisa diam dan menggigit bibirnya agar isak tangis tak keluar.
Ia sungguh tak enak hati, kala selalu dipergoki tengah di gendong oleh sang ceo. Sejujrnya hinata juga malu, tapi memang dasar sifat naruto layaknya ditaktor membuatnya hanya bisa bungkam.
Setidaknya ia bisa mendesah lega kala tak merasakan keadaan sara. Setidaknya siksaannya tak akan bertambah.
Hinata tengah menunggu lift untuk membawanya turun ke lantai 37 tempat ia dan kedua teman prianya biasa beristirahat dan berkumpul sebentar.
Namun saat pintu lift akan terbuka ia merasakan tarikan kuat di rambutnya dan di seret paksa secara brutal layaknya membawa ember yang di seret.
Hinat meraung dan menangis minta di lepaskan tapi sepertinya sang pelaku tak mengindahkan hal tersebut dan malah semakin kuat menjambak rambutnya.
Bahkan wanita yang menjambak rambutnya membentak dengan keras hingga hinata diam dan hanya bisa pasrah.
Ia di seret ke dalam kamar mandi wanita, ternyata tak hanya satu melainkan masih ada dua wanita lagi yang menunggu.
"cepat kunci pintunya jangan lupa pasang papan rusak di depannya" ucap salah seorang diantaranya.
Hinata semakin panik kala mendengar hal itu, "kumohon lepaakan aku. Maafkan aku bila aku punya kesalahan"
Ucap hinata dengan nada mengiba yang membuat para wanita tersebut tertawa remeh.
"dengar ya hyuuga, sujud di kakiku baru aku memaafkan mu!"
"ya sekalian cium higheels ku!"
"wanita murahan, sespecial apa sih kau ini sampai tuan uzumaki mau dengan mu?!"
Hinata hanya diam menggigit bibir bawahnya semakin erat ia seberusaha mungkin menahan tangisannya.
"ck malah menangis! Cepat bersujud dan minta maaf!"
"astaga drama terus lakukan saja susah sekali!"
Akhirnya hinata bersujud ke pada perempuan tersebut dan dengan congkaknya ia tertawa bersama kedua temannya.
Lalu satu temannya menyiram air bekas pellan ke pada hinata yang tengah bersujud. Hinata masih diam kala merasakan air dingin dan bau melumuri badannya.
Ketiganya makin tertawa keras kala melihat keadaan hinata, "kau tahu aku bahkan bisa memuaskan tuan uzumaki dari mu!"
"astaga aku yakin tuan uzumaki pasti kuat beronde-ronde"
"astaga aku tak bisa bayangkan aku di bawah kungkuhannya"
Ketiga wanita tersebut tertawa lepas kala membayangkan imajinasi liar tentang sang ceo. Hinata hanya bisa diam dan tetap pada posisinya, ada rasa tak rela kala naruto di jadikan objek fantasi liar mereka.
Salah satu wanita tersebut menjambak rambut hinata kembali hingga gadis mungil itu berteriak kesakitan.
"sebaiknya kau mengundurkan diri saja dari sini! Pergi yang jauh kau hanya gadis miskin hyuuga!"
Ucap wanita yang menjambak rambutnya tersebut. Dan di saat yang bersamaan pintu kamar mandi tersebut jebol dan terdapat pria yang berdiri disana.
Naruto tengah berdiri disana dengan mata merahnya dan giginya yang mencuat taring bergemelutuk. Jangan lupa kedua tangannya yang di kepal erat.
"LEPASKAN TANGAN KOTORMU PADA PENGANTINKU!!"
~~~
Naruto menggeram keras matanya yang merah menyala khas kitsune membuat ketiga gadis terebut ketakutan.
KAMU SEDANG MEMBACA
THE KITSUNE BRIDE
Fantasíamungkin di zaman modern ini mahluk berbau fantasi adalah mitos belaka, namun apa jadinya bila makhluk tersebut masih ada. dan menjadi sosok yang di takluki dan dikagumi semua orang. baik karena kejayaan perusahaannya di bagian perminyakan dan real e...