11

2.1K 166 8
                                    

Hinata terbangun dari tidurnya, kemudian ia melihat jam dinding menunjukan pukul 1 siang. Sejujurnya hinata selalu merasa aneh mengapa ia merasa tertidur sangat lama yang padahal ia hanya tidur sekitar 20 menit. Entahlah ia hanya berfikir bahwa itu tandanya ia memiliki tidur yang berkualitas. Hinata segera bagun dari kasur dan mulai keluar dari kamar tersebut, setelahnya ia melihat pemandangan naruto sedang bekerja di mejanya. Setiap sehabis makan siang ia pasti akan bercumbu ria dengan naruto, setelahnya naruto pasti akan menyuruhnya beristirahat.

Naruto yang mulai melihat atensi hinata mulai tersenyum, "sudah bangun hime" Hinata mengangguk pelan sembari membalas senyuman naruto. Ia menghampiri naruto sebentar dan pamit untuk kembali bekerja, naruto tentu saja langsung mempersilakan dan tentunya mengecup pipi hinata seperti biasa. Hinata yang selalu di perlakukan manis tersebut hanya bisa tersipu malu, ah padahal ia sudah 3 bulan bersama naruto tapi ia masih belum terbiasa juga. Hinata mulai bergegas ke arah ruangannya, dan mulai bekerja seperti biasa.

~~~

Sara awalnya kurang yakin dengan rencana nya rencana untuk menyingkirkan hinata, ia yang bingung pun akhirnya mencoba membalas surat yang di berikan oleh nya dan meninggalkan mejanya sebentar. Kemudian saat ia kembali benar saja surat tersebut di balas oleh orang misterius tersebut.

"Jimat itu berfungsi untukmu mendekati hinata, rasa takut yang menghantui di dekat hinata akan hilang. Dan juga kau akan terlindungi dari serangan fisik naruto, ingat ini hanya melindungi mu dari serangan fisik. Jangan sampai naruto menggunakan kekerasan lainnya karena jimat ini tak akan menolongmu. Dan satu hal lagi jika kau melakukan sesuatu pada hinata naruto tak akan tahu karena jimat ini melindungimu

Semoga berhasil dan ingat jangan ceroboh karena banyak pasang mata yang mengawasimu berhati-hati lah."

Sara tersenyum puas, jika yang orang itu katakan benar maka sebuah keuntungan besar untuknya. Ia akan menyingkirkan hinata dari narutonya, sara kemudian pergi mencari keberadaan hinata dan ia menemukan hinata tengah membersihkan kamar mandi di lantainya. Satu keuntungan lagi untuknya hinata kebetulan berada di kamar mandi akan mempermudahkannya untuk memberi pelajaran kepadanya.

Sara kemudian mendekat secara perlahan mengantisipasi rasa mual atau ketakutan yang berlebihan kembali menerjangnya kala ia mencoba mendekati hinata. Dan hasilnya ia tak merasakan apapun tisak seperti sebelumnya, sepertinya jimat pemberian orang tersebut benar-benar berhasil.

Sara tersenyum licik kemudian ia berjalan ke arah hinata yang tengah membersihkan kamar mandi. Dan mulai menjambak rambut hinata kasar kemudian mendorongnya dengan keras hingga ia terjatuh dan pinggulnya terbentur washtafel. Sara langsung mengunci pintu dan segera mengambil ember berisi air pellan menyiramkannya kepada hinata. Hinata yang tengah mengaduh kesakitan langsung kaget kala air mengguyur seluruh tubuhnya.

"Rasakan itu jalang!"

Seakan belum puas sara kembali menarik kembali rambut hinata dengan kencang, "kau! Apa sih yang spesial dari mu?! Kau itu hanya gadis miskin! Kau tak pantas bersanding dengan narutoku! Dia milikku!"

Maki sara sembari menarik keras rambut hinata, belum lagi beberapa rambutnya yang rontok karena tarikan kuat di rambutnya. Hinata hanya bisa mengiba dan memohon maaf namun telinga sara seakan tuli mendengar suara permohonan hinata.

'Siapa pun tolong aku! Naruto kun tolong'

Hinata hanya bisa berdoa dalam hatinya agar seseorang menolongnya. Namun semuanya nihil jimat yang di pakai sara menutup mata batin naruto sehingga ia tak dapat merasakan apapun.  Sara pun mulai melempar kepala hinata dengan keras kemudian menendang tubuh mungil hinata secara brutal dengan higheels nya membuat tubuh hinata lecet-lecet dan berdarah.

THE KITSUNE BRIDETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang