[Nuka POV]
Gadis nerd itu mencuri perhatianku dari hari pertama aku menginjakkan kakiku dikampus ini. Dia dengan kepolosannya begitu memikat hatiku. Dia terlihat begitu cantik. Itulah, gilanya orang yang sedang jatuh cinta semuanya terlihat indah meskipun dianggap tidak indah oleh orang lain.
Dan gilanya lagi dia satu fakultas denganku, satu jurusan dan yang lebih membahagiakan lagi dia satu kelas denganku. Sempurna..
Tapi, aku tidak banyak melakukan pergerakkan, hanya memandanginya diam-diam. Aku sering terpesona ketika dia tertidur dikelas. Wajahnya terlihat begitu polos.
Dia bahkan tidak banyak bicara dikelas, Clara bahkan sering mengganggunya. Terkadang aku geram sendiri. Gadis itu juga diam tidak melawan.
Terkadang aku mengikutinya dari belakang, aku suka khawatir karena dia jalan menunduk dan kadang kecerobohannya membuatnya terjatuh. Itu membuatku benar-benar ingin melindunginya.
Saat tanpa sengaja aku bertemu dengannya diperpustakaan ternyata dia tidak terlalu nerd, dari jarak yang dekat aku bisa melihat mata indah dari balik kacamata itu. Catatan : dia itu cerewet
Kalian tahu, ekspresinya saat aku melepas kacamatanya? Sumpah, itu ekspresi yang paling aku sukai, dia terlihat lucu dan sangat manis. Aku tahu, dia menggeram sebal menyebut namaku dari balik punggungku.
Dia gadis mawarku, merekah dan indah tanpa duri dari batangnya.
***
Terlihat seorang gadis sedang merias wajahnya, dia memoleskan lipstic merah pada bibirnya setelah itu dia mengganti pakaiannya dengan mini dress hitam berlengan panjang dengan aksen bunga mawar senada dengan warna mini dress khasnya itu dan terakhir dia memasang topengnya.
Dari balik pintu seorang gadis yang memakai baju minim berwarna pink itu memanggilnya.
"Dicari tuh."ucapnya singkat
"Siapa?" Tanya gadis itu
Gadis berbaju pink itu hanya mengangkat bahunya.
***
Nuka berdiri didepn pintu rumah bercat pituh itu, kecil tapi terasa hangat bagi Nuka. Dia hanya diam sambil tersenyum ditangannya ada sekuntum mawar berwarna merah. Dia tidak menekan bel karena dia tahu pemiliknya sedang keluar, itu terlihat dari lampu yang padam.
Setelah meletakkan mawar itu didepan pintu masuk dia meninggalkan rumah itu sambil tersenyum.
***
Gadis bertopeng itu terpaku mendapati laki-laki yang ada didepannya ini. Dia tidak menyangka seorang Titah mencarinya. Dia menegang takut dengan pikirannya sendiri.
"Ada apa?" Tanya gadis itu, 10 menit lebih dia berdiri tapi Titah hanya berdiri bersandar dengan tangan yang terlipat didadanya tanpa ada pergerakkan sedikitpun.
"Aku mau kerja, sudah waktunya." Gadis itu berbalik meninggalkannya. Tapi langkahnya terhenti.
"Ikut Gue bentar." Tanpa permisi, Titah menyeretnya paksa.
"Sekarang nggak bisa, gue mesti tampil." Gadis itu berusaha melepaskan cengkeraman tangan Titah.
Tapi, Laki-laki itu tidak merespon dan terus melangkah dan membuat gadis itu kewalahan menyamakan langkah laki-laki itu.
Langkah Titah terhenti ketika sebuah dering iphone-nya berteriak meminta diangkat dan aksi Titah itu membuat badan gadis itu membentur punggung Titah. Titah mendengus merasakan punggungnya sakit.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mawar Terakhir
General FictionIni cerita Dipta yang kehilangan Ara dan Ocha yang putus asa Tentang Bening yang selalu memegang janjinya kepada Langit serta Bumi yang diam-diam melindungi Bening. Lalu, Archipelago yang punya dua kehidupan berbeda. Copyright ⓒ 2015 by MardianaDM