𝐕𝐈𝐈𝐈

1.2K 77 12
                                    


.

Sudah tiga hari sejak Prisyla mendengar pembicaraan antara Axel dan Elena, dan sejak tiga hari yang lalu pula Prisyla mengalami kesulitan saat tidur malam, perkataan Axel hari itu terus mengganggu fikirannya.

"Hoi! Bengong aja lo"

"Astaghfirullah Eva! Syla kaget tau, kirain setan tadi"

"Lagian elu, siang siang bolong begini malah bengong. Gue lihat juga tiga harian ini lo lebih sering melamun, lo kenapa? Ada problem?"

"Ngg.. nggak ko, cuma lagi banyak fikiran aja" cengirnya

"Oh yaudah, balik kelas yok. Panas euy"

Prisyla pun mengangguk menyetujui, karna ia pun mulai merasa kepanasan. Niatnya tadi ingin sekedar mencari angin di pinggir lapangan, tapi malah keterusan memikirkan Axel.

Ah, ngomong ngomong sampai hari ini Axel sama sekali belum kelihatan, mungkin masih belum kembali dari rumah sakit. Setidaknya ketidakhadiran Axel tersebut menguntungkannya sekarang, karna ia pun bingung harus bersikap bagaimana pada cowo tersebut setelah hal besar mengenai sang kakak yang di dengarnya kemarin.

"Yee, malah bengong lagi. Ayok!"

"Iyaa iyaaaa"

.

Saat ini kamar inap Axel sedang ramai ramainya, ia hanya menatap lelah teman temannya yang sedang bermain uno lesehan di samping kasurnya, sedangkan Elena sedang mengemasi baju bajunya.

Ceklek

"Udah selesai yah?" Tanya Elena pada Fano yang tadi keluar mengurus administrasi sang anak

"Udah bun, Xel sama yang lain yuk pulang"

Axel yang sedari tadi masih berbaring pun langsung beranjak berdiri, karna infusnya pun sudah dilepas oleh dokter tadi pagi.

"Axel pelan pelan! Nanti jahitan kamu robek lagi" ucap sang bunda saat melihat sang anak hendak berdiri dengan santai seperti biasanya.

Delon yang melihat hal itupun berinisiatif mendekati sang ketua untuk menuntunnya.

"Gausah pegang pegang, gue bisa sendiri" tatapnya tajam

"Yee, untung temen lu" umpat Delon

Sedangkan Ardi,Revan juga teman temannya yang lain hanya menundukkan kepala menahan tawa mereka agar tidak pecah dan membuat Delon ngambek,

Soalnya Delon kalau ngambek kaya cewek, bawakannya ngegas mulu. -Ardi

"Sudah sudah, ayo keluar. Pak yanto udah lama nunggu di mobil." Ucap Fano menengahi

"Yah, Axel naik motor aja ya, bareng yang lain. Soalnya pengen ke sekolah"

"Gak! Kamu pulang kerumah, jahitan kamu itu belum kering Axeeeell" Elena menatap anaknya tajam

"Udah bun, biarin aja. Namanya juga anak cowo"

"Kamu nih yah, anaknya tuh masih sakit, harus banyak istirahat malah dikasih keluar. Gimana sih!" Elena keluar dari ruangan dengan sedikit menghentakkan kaki nya

"Udah kamu pergi aja, bundamu biar ayah yang urus" lembut Fano menangkan

"Makasih yah, Axel pergi dulu. Assalamu'alaikum"
Axel beserta teman temannya satu persatu menyalami Fano lalu menuju ke parkiran rumah sakit.

𝐀𝐗𝐄𝐋𝐈𝐀𝐍𝐃𝐑𝐎 [𝐒𝐜𝐡𝐮𝐭𝐳] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang