𝐕𝐈𝐈

1.7K 97 13
                                    


.

"Oh, jadi kak Axel sama kakak ini temannya abang?"

Reflek Axel langsung menoleh ke arah sumber suara.

"Prisyla.."

Flashback

"Kak revan, kakak disuruh sama kak Axel kan?" Tanya prisyla yang berada di gendongan Revan.

"Iya, kenapa?" Ucap Revan sambil terus melanjutkan langkah nya

"Yaudah, kalo gitu Syla mau kak Axel aja" Ucapnya senang sambil sedikit meng ayunkan kaki nya yang bebas

"Ngga, kata Axel lo harus ke aula"

"Ih, gamau. Mau nya sama kak Axel"

"Ngga boleh Prisyla, Axel nya lagi ada urusan"

"Yaudah, Syla ikut aja urusannya kak Axel. Gampang kan" ucapnya polos

"Ngga, pokoknya lo harus ke aula. Eva udah nunggu lo di aula" tegas Revan

"IH NGGA MAU! MAU NYA SAMA KAK AXEL, SEKARANG! TITIK!" Teriak nya kesal

"Oke, fine! Gue bawa lo kesana. Tapi lo ngga boleh ngelakuin hal macam macam, dan jangan bandel." Ucap Revan pasrah

"Siap 86 pak bos!" Semangatnya seraya berlagak hormat dalam gendongan Revan

Flashback off

"Prisyla, akhirnya kita ketemu lagi" ucap Devan sambil tersenyum sinis, lalu bergerak maju mendekati Prisyla

"Masih inget gue?" Tanya Devan saat sampai di hadapan Prisyla

"Engg.. ngga, Syla lupa" ucapnya nyengir polos

"Kenalin nama gue Devan Aditya" Devan menyodorkan tangan kanannya hendak bersalaman. Namun terhenti saat merasakan ngilu pada rahang kanan nya.

Bugg

"Aaakhh.. k-kak a-axel?" Namun Axel tak menghiraukan keterkejutan Prisyla

"Gue tanya sekali lagi, apa mau lo Devan" ucap Axel tenang setelah memukul rahang Devan

"Ck.. Udah gue bilang, gue mau Prisyla. Apa kurang jelas?" Balasnya sambil tersenyum meremehkan

Bugg

Bugg

Axel kembali melayangkan pukulannya di rahang dan perut Devan, yang membuat cowok itu terdorong dan sedikit oleng.

Axel kembali mendekatinya, lalu mencengkeram kerah seragam milik Devan.

"Kalo lo minta yang lain, mungkin gue akan kasih dan ga akan semarah ini. Tapi saat lo minta Prisyla ke gue, GA AKAN PERNAH GUE KASIH. Catat itu, and by the way ternyata kekuatan lo masih belum setara sama gue. Masih sama seperti dulu. Dasar lemah" Ucapnya lalu melepaskan cengkeramannya

Devan menghapus noda darah di sekitar bibirnya yang robek.

"Ck.. kenapa? Kenapa lo setakut itu? Padahal dia cuma anak baru yang ga tau apa apa soal kita. Apa yang lo takutin? Atau.. lo takut kalo dia tau lo yang-"

Bugg

Axel kembali menerjang Devan pada bagian perut,  Devan pun terguling, lalu Axel menginjak perutnya dan kembali mencengkeram kerah milik Devan.

"Jaga omongan lo Dev, gue bahkan ga tau apa apa soal itu."

Devan hanya tersenyum sinis

Revan yang sedari tadi bingung karna tak melihat sedikit pun perlawanan dari Devan sudah menduga kalau ada yang tidak beres dengan pria itu.

𝐀𝐗𝐄𝐋𝐈𝐀𝐍𝐃𝐑𝐎 [𝐒𝐜𝐡𝐮𝐭𝐳] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang