𝐕𝐈

1.7K 101 12
                                    


.

Drrtt.. drrtt..

Gadis itu meraba meja kecil disamping tempat tidurnya, guna mematikan alarm pada ponselnya.
Setelah mendapatkan ponselnya, Prisyla menuju kamar mandi untuk melakukan ritual mandi nya.

Setelah selesai Prisyla mengambil mukena nya lalu turun ke lantai bawah.

Tok..tok..tok...

"Buunn" panggilnya

"Iya sayang, tunggu bentar. Bunda ambil mukena dulu"

"Iya bun"

Kreek..

"Yuk"

...

"Allahuakbar"

..

"Assalamu'alaikum warahmatullah"

Prisyla menyalami tangan Desi, tapi lama kelamaan Desi merasakan tangannya basah. Prisyla menangis.

"Syla kenapa nangis sayang?" Ucap Desi sambil mengelus bahu Prisyla lembut.

Prisyla mengangkat wajahnya, menatap sang bunda sendu.

"Syla kangen hikss abang bun hikss" Air mata Desi luruh mendengar ucapan Prisyla.

"Bunda juga kangen abang, yang ikhlas ya sayang" ucap Desi memeluk Prisyla lembut.

"Kita doain abang yah, semoga abang tenang disana, semoga abang bahagia, ya sayang. Nanti kalo ayah pulang kita ke makam abang yah"

"Iya bun"

"Yaudah, sekarang Syla siap siap buat kesekolah ya"

"Iya bun, Syla ke atas dulu" ucap Syla sambil beranjak berdiri.

"Iya, nanti turun sarapan. Oke" ucap Desi sambil tersenyum.

"Ahsiaaap bundaaaa" sahut Prisyla senang.

.

Kringg.. kringg..

"Va, yuk ke kantin" ajak Prisyla

"Lo sendiri aja ya Syl, gue ngantuk banget. Sorry"

"Em, yaudah deh kalo gitu. Bye Evaa"

"Iya, sorry ya Syl"

"Gapapa Evaa, yaudah Syla pergi dulu ya"

Skipp kantin..

"Bu icun, Syla beli indo*ilk rasa pisangnya satu" ucap Prisyla

"Oke, ini susunya. Harganya 7rebu non"

"Ini bu uangnya, makasi bu"

"Iya non, sama sama"

Prisyla pun berbalik menuju kelasnya.

Tapi tiba tiba berbunyi alarm darurat milik sekolah, orang orang disekitarnya pun berlarian panik.

Teettt.. teett..

Anak anak beserta guru segera menuju aula utama sekarang!

Prisyla yang tampak sedikit bingung pun hendak menanyakan, apa yang sedang terjadi pada orang sekitar.

𝐀𝐗𝐄𝐋𝐈𝐀𝐍𝐃𝐑𝐎 [𝐒𝐜𝐡𝐮𝐭𝐳] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang