Arthun 7

5.9K 328 39
                                    

Setelah mobil Arthun meninggalkan kediaman Danudaksa, dia melajukan mobilnya ke tempat yang tidak seorangpun tau kecuali keluarganya dan sahabat dekatnya. Arthun keluar dari mobil setelah sampai, dan tempat ini termasuk tempat yang terpencil, jarang sekali ada orang yang di sini.

"Silahkan tuan" ucap bodyguard yang berdiri di pintu masuk dengan menundukkan kepala. Di balas anggukkan oleh Arthun

"Thun udah gue iket tuh semuanya" sahut seseorang saat pertama dia masuk ke tempat itu. Siapa lagi kalo bukan Cio. Kalo udah ada Cio pasti ada Rafa dan Brian.

"Lo pada duduk" titah Arthun dengan nada bicara yang dingin.

"Biar gue yang urus"

Mereka bertiga duduk di pojok sambil melihat apa yang akan di lakukan oleh Arthun kepada 2 manusia itu. Mereka bertiga tau kalo Arthun tidak akan melepaskan seseorang yang sudah membuat miliknya celaka.

"Gimana rasanya di iket gini?" Tanya Arthun kepada dua orang yang ada di depannya dengan keadaan yang terikat.

"Maaf Thun lepasin gue" mohon seseorang itu dengan muka yang ketakutan.

"Ternyata gini ya, ketua Rajawali dan wakilnya saat udah mati kutu. Bisanya minta maaf, kalo kagak gue 'mohon nggak bakal ngilangin lagi' "ejek Brian sambil menatap dua orang itu dengan remeh. Yaa mereka yang di iket itu adalah Daniel dan Nathan, ketua dan wakil Rajawali.

"Cihhh payah banget emang" timbal Cio.

"Udah lah Thun, langsung aja. Biar dapet pahala kita" kompor Rafa dan angguki oleh Cio dan Brian.

Arthun mengambil pisau belati yang kecil di balik jaketnya. Arthun memang sering membawa pisau itu tapi dia selalu menaruhnya di tempat yang jarang di jangkau oleh Alula.

Arthun langsung membuat karya di pipi Nathan setelah itu di pipi Daniel. Erangan kesakitan dari kedua orang itu memenuhi ruangan ini.

"Udah thun, sakittt"ucap Nathan dengan lemas.

"LO BILANG GITU TAPI TADI LO NGGAK MIKIR GIMANA TAKUTNYA CEWEK GUE SAAT LO NGELAKUIN KEK GITU" bentak Arthun dengan keras didepan muka Nathan dan langsung menancapkan pisau itu ke tangan Nathan.

"Akkkhhhhhh" teriakan itu bersautan dari dua orang yang di siksa Arthun. Arthun membuat mereka menderita sampai dia sendiri yang meminta untuk di bunuh.

Tiba tiba handphone Brian berbunyi dan mengalihkan perhatian dari Arthun yang sedang menyiksa Daniel dan Nathan.

"Halo yan, ini mamah" ucap mamahnya yang di seberang sana.

"Iya mah Brian tau kalo ini mamah, orang Brian udah ada namanya kok" sahut Brian.

"Udah deh jangan becanda. Ini mamah mau tanya kamu lagi sama Arthun nggak?" Tanya mamah.

"Aduh si mamah anaknya itu Arthun apa Brian sih kok yang di cariin si Arthun" kesal Brian dengan muka yang di buat buat. Dan di balas toyoran di kepala oleh Cio yang geli dengan muka Brian.

"Ini si Lula nangis terus minta si Arthun, mamah sama papah udah bujuk tapi dia nggak mau diem malah makin kejer" sahut mamah yang sudah bingung.

"Iya ma ini Arthun emang lagi sama Brian. Nanti Arthun di kasih tau ma"

"Yaudah Arthun suruh cepet ke rumah"

Tut... Tut

Arthun menatap Brian sambil menaikan satu alisnya.

"Lula nangis nyariin elo" jelas Brian yang tau maksud tatapan Arthun.

ArthunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang