Setelah kejadian di parkiran sekolah tadi, Arthun langsung mengantar Alula ke kelasnya. Dan sekarang Arthun berada di kelasnya dengan ketiga sahabatnya.
"Woy woy ada murid baru anjir." Teriak salah satu siswa sambil berlari ke arah gerombolannya.
Teriakan itu mengalihkan Cio dan Brian yang sedang menjahili Rafa.
Cio dan Brian berlari mendekati siswa tersebut."Cowo apa cewe murid barunya?" Tanya Cio yang di anggukin oleh Brian.
"Cewe, cakep lagi." Jawab siswa itu yang bernama Herman.
"Yee lo kalo ada cewe cakep aja, gercep Lo!!man Herman." Cibir Brian sambil menjitak kepala Herman yang ada di depannya.
"Masuk kelas mana ngomong - ngomong." Tanya Rafa yang tiba-tiba datang.
"Ini lagi kalo ada cewek cakep dikit aja langsung ikut nerimbung." Cibir Brian lagi, dengan menatap sinis Rafa.
"Ini nih anaknya bapak Bram, kenapa sih lo dari tadi nyibir sana nyibir sini." Ujar Rafa sambil memukul lengan Brian.
"Ya terserah gue lah, ini mulut siapa gue tanya?" Tanya Brian sambil menunjuk mulutnya sendiri.
"Mulut Lo lah." balas Rafa sambil memukul bibir Brian.
"Sakit bungsul, gue kempesin ban motor Lo, baru tau rasa lo." Kesal Brian sambil mengelus bibirnya yang nyut nyutan saat di pukul Rafa. Rafa yang memukul malah tertawa atas penderitaan Brian.
"Brisik Lo pada, noh si botak lagi jalan ke kelas kita." Sahut Cio dengan menarik rambut Rafa dengan kencang.
"CIO ANJING LO YA." Teriak Rafa refleks saat rambutnya di tarik dengan keras.
Setelah mereka duduk ke tempat masing-masing, dan tak lama kemudian Pak Budi alias pak botak masuk ke dalam kelas dan diikuti oleh seorang siswi yang tak lain murid baru itu.
"Baik anak anak, kelas kalian terdapat murid baru. Silahkan kamu kenalkan diri kamu ke teman teman yang lain." Suruh Pak budi sambil jalan ke tempat duduk.
"Hai gaes, perkenalkan nama gue Sabrina Jessy Margaretha, pindahan dari Amerika. Semoga kalian biasa menerima gue jadi temen kalian." Sapa Sabrina dengan senyuman manis dan tatapan tertuju ke pojok kiri, tepatnya tempat duduk Arthun dkk.
"Firasat gue gak enak, gue ngerasa ada sesuatu sama tuh cewek. Dari tadi tuh cewek ngelihatin ke arah kita, Lo pada ngerasa gak sih?" Tanya Brian kepada sahabat - sahabatnya.
"Mungkin aja tuh cewek kagum sama kegantengan kita, siapa sih yang menolak pesona seorang Dhefin Rafassya Jazzton." Sahut Rafa dengan pdnya sambil membenarkan jambulnya.
Cio yang geram dengan ke-pdan rafa dengan tidak manusiawi menarik jambul Rafa.
"ISSS.. CIO ANJING YA LO SAKIT BANGSUL." Teriakan Rafa dengan keras yang menggangu pembelajaran.
"CIO!!RAFA!!KESINI KALIAN BERDUA." Teriak pak Budi yang geram dengan murid didiknya itu.
Rafa dan Cio jalan ke depan sambil dorong dorongan. Rafa yang sengaja mendorong Cio dengan kencang sampai Cio jatuh tungkuram di lantai.
HAHAHAHA
Kelas yang awalnya sepi karena kemarahan pak budi menjadi ramai saat melihat Cio yang nyungsep kelantai.
"TUHH PAKK SI RAFA YANG SELALU MENISTAKAN SAYA." Teriak Cio yang terdengar mengadu ke pak Budi sambil menendang pantat Rafa yang masih ketawa.
"DIAMM!!! ATAU KALIAN SEMUA BAPAK HUKUM?!!" Bentak pak Budi yang malai jenggah dengan kelas ini. Kelas langsung hening.

KAMU SEDANG MEMBACA
Arthun
Teen Fiction"TOLONGIN LULA hiks...hiks ABANG, MAMAH, PAPAH" ucap anak itu sambil berlari kencang tanpa melihat arah dan akhirnya.. Brak Dia menabrak anak laki laki yang sedang menatapnya tajam dan dingin dengan raut wajah yang datar "Tolongin Lula hiks...hiks L...