Jam sudah menunjukan 06.30 tetapi dua orang yang sedang tidur di dalam selimut sambil memeluk satu sama lain belum ada niatan untuk bangun, sampai salah satunya merasa terganggu oleh cahaya yang melewati jendela.
Arthun terbangun dari tidurnya dan langsung berhadapan dengan muka polos Alula yang sedang tidur. Arthun menyelusuri muka Alula dengan jari telunjuk mulai dari dahi sampai ke bibir.
Cup
"Enghhh, ion jangan ganggu lula ih." Gumam Alula sambil menelusupkan mukanya ke dada bidang Arthun.
Arthun mengelus rambut Alula sesekali mencium rambut Alula.
"Hai, mau sekolah nggak hmm?""Lula mau ke sekolah tapi Lulanya males" jawab Alula dengan tidak jelas.
"Yaudah kalo nggak ke sekolah, gini aja sampai sore." Sahut Arthun dan makin memeluk Alula dengan erat.
"Ishh Lula mau sekolah ion. Ayoo" Alula langsung mendorong tubuh Arthun yang sedang memeluknya walaupun tidak berefek apa apa.
"Yaudah sekarang Lula mandi dulu di kamar mandi sini, biar ion mandi di kamar mandi bawah." Suruh Arthun dengan beranjak dari tidurnya.
"Ion gendong Lula sampai ke kamar mandi, Lula males jalan." Tanpa menjawab apapun Arthun langsung menggendong Alula dan menurunkan Alula saat sampai di kamar mandi.
"Kamu mandi sampai bersih, setelah itu turun ke bawah sarapan, dan kita berangkat sekolah, baju kamu nanti aku taruh di kasur. Oke?"
Alula menganggukkan kepala.
"Oke, Alula mandi yang bersih."Arthun keluar kamar mandi dan menyiapkan keperluan sekolahnya dan Alula, setelah itu Arthun mandi di bawah. Setelah mandi Arthun membuat nasi goreng untuknya dan Alula.
"Ion Lula udah siap nih." Pekikan Alula dengan keras sambil berjalan menuruni anak tangga.
"Jangan teriak-teriak Lula, udah sekarang duduk dan makan sarapannya." tegur Arthun kepada Alula dan di balas anggukan oleh Alula.
Selesai makan mereka berdua bersiap-siap ke sekolahan.
"Ion Lula mau pakai motor ke sekolah ya." Minta Alula secara tiba tiba saat sudah ada di lobby apartemen.
"Naik mobil aja ya sayang, kalo naik motor nanti kamu kena asap kendaraan terus kamu nya nggak harum lagi gimana?" Bujuk Arthun kepada Alula. Arthun tidak mau kekasihnya pergi menggunakan motor, karena takut terlalu banyak menghirup asap kendaraan yang berlalu lalang.
"Pokoknya Lula mau pakai motor, kalo ion nggak izinin Lula mau diemin Arthun 1 minggu."ancam Alula kepada Arthun dengan mata yang di lebar-lebarkan, yang di mata Arthun terlihat lucu.
Arthun menghela nafas panjang, susah sekali membujuk gadis ini.
"Oke kita naik motor, pakai motor Brian aja yang ada di sini ya.""Motor abang ada di sini? Kok Lula nggak tau ya" ujar Alula dengan menggaruk pipinya yang tidak gatal.
"Udah kita berangkat sekarang, keburu telat nanti." Sahut Arthun sambil menggandeng tangan Alula dengan lembut.
Setibanya di basement tepatnya di parkiran khusus untuk Arthun terdapat motor Arthun, dan terdapat motor sport punya Arthun dan motor vespa matic punya Brian.
"Kita pakai motor ini ya sayang." Ucap Arthun sambil menaiki motor vespa matic punya Brian.
"Kenapa nggak pakai punya ion? Kalo yang ini Lula sering naik,boncengan sama Abang kalo sore di komplek." Ujar Alula mengamati motor sport Arthun.
"Kalo pakai motornya ion tinggi itu. Pakai yang ini aja ya." Bujuk Arthun kepada Alula.
Alula menghentak hentakan kakinya seperti anak kecil yang keinginannya tidak di turutin.
"Pakai punya ion titik, kalo nggak Lula telpon Abang biar Lula berangkat bareng Abang."
KAMU SEDANG MEMBACA
Arthun
Teen Fiction"TOLONGIN LULA hiks...hiks ABANG, MAMAH, PAPAH" ucap anak itu sambil berlari kencang tanpa melihat arah dan akhirnya.. Brak Dia menabrak anak laki laki yang sedang menatapnya tajam dan dingin dengan raut wajah yang datar "Tolongin Lula hiks...hiks L...