"CIO SINI NGGAK LO."
"ANJIR GARA GARA LO GUE JATUH KE TEMPAT SAMPAH."
"SALAH LO SENDIRI ENEK AJA LO NYALAHAIN GUE"
Teriakan dari Brian dan Cio sambil berlari di koridor sekolah. Banyak siswa siswi yang tersenggol saat mereka berdua berlari.
"Lo pada kenapa sih, bikin heboh aja di koridor." tanya Rafa kepada mereka berdua yang sudah berada di kantin.
"Noh temen Lo bikin kesel aja." Kesel Brian sambil meminum minuman Alula yang ada di sampingnya.
Alula menjepit hidupnya dengan ibu jari dan jari telunjuk saat mencium bau bau yang tidak sedap.
"Abang dari mana, kok bau banget?" tanya Alula dengan polos.Semua yang ada di meja tertawa saat mendengar pertanyaan dari Alula dengan muka polos.
"Ihh Lula maa, masak ngatain Abang bau." rengek Brian sambil menarik narik tangan Alula. Arthun yang melihat Brian menarik tangan Alula langsung memukul dengan kencang.
"Sakit Thun gila Lo." geram Brian sambil meniup niup tangannya.
"Tapi Lo kenapa kak kok bisa bau" pertanyaan itu lagi dari Lia yang sedari tadi diam.
"Tadi tuh si Brian nyemplung di tempat sampah hahaha sumpah Lo pada kalo lihat muka dia tadi pasti ketawa hahaha." jelas Cio sambil ketawa saat mengingat kejadian tadi.
Brian yang mendengar penjelasan Cio pun kesal, dan berbeda dengan Brian yang lain mendengar penjelasan Cio tertawa apalagi gelak tawa dari Cio dan Rafa yang paling kencang. Berbeda dengan Arthun dia hanya tersenyum tipis.
"Itu juga gara gara si Cio anjir. Tadi tuh gue ngejar Cio, nah dia nabrak Bu Neni yang sedang bawa pisang nah tuh pisang jatuh di depan gue, gue kagak lihat kalo ada tu kulit, niat gue tuh mau mau kabur, ehh malah nginjak tuh pisang yaudah gue mau jatuh. Tapi si Cio malah kabur dari Bu Neni, pas kabur dia nabrak gue, nah di samping gue ada tempat sampah kepala gue nyungsep di situ."
"Si Cio malah ketawa kagak bantuin gue, pantat gue malah di dorong sama dia. Sampai tu tempat sampah jatuh terus gelinding."
HAHAHAHAH
Gelak tawa semakin pecah, Arthun yang biasanya datar juga terkekeh pelan. Dan meja itu menjadi pusat perhatian semua di kantin terlebih Arthun yang sedang terkekeh.
"Yaampun itu kak Arthun ketawa njir"
"Ganteng banget kak Arthun kalo lagi gitu"
"Mereka kenapa ya?"
Alula yang mendengar mereka memuji muji Arthun kesal. Dan tangan mungil Alula langsung menutup mulut Arthun.
"Hey kenapa baby.?" tanya Arthun kepada Alula yang sedang cemberut itu, sambil menggenggam tangan Alula.
"Ion jangan ketawa dong, ishh itu mereka jadi muji muji ion tau."
Arthun gemas tingkah Alula yang sedang ngambek pun mencium pipi Alula dengan gemas.
"Anjir mata gue masih suci woy." Pekik Cio dengan heboh
Lia dan Anna hanya melongo melihat tingkah Arthun dan Alula.
"Gue masih polos." ucap mereka berdua secara bersamaan."Arthun bangkek, gue iri anjim." Gerutu Rafa sambil memegang tangan Cio yang di sampingnya.
Cio melotot saat melihat tangannya di gegam oleh Rafa. Dia langsung mendorong Rafa sampai Rafa terjengkang ke belakang. Memang dipikir dia homo.
"CIO LO TU SUKA BANGET BIKIN MASALAH. SAKIT ANJING." teriak Rafa sambil berdiri dari jatuh tadi.
"Pantat gue makin tepos." gumam Rafa

KAMU SEDANG MEMBACA
Arthun
Teen Fiction"TOLONGIN LULA hiks...hiks ABANG, MAMAH, PAPAH" ucap anak itu sambil berlari kencang tanpa melihat arah dan akhirnya.. Brak Dia menabrak anak laki laki yang sedang menatapnya tajam dan dingin dengan raut wajah yang datar "Tolongin Lula hiks...hiks L...