Selamat membaca...
Abun As Lion Arjuna Pratama
Hari libur setelah kenaikkan kelas begitu sangat cepat, dua minggu berlalu rasanya begitu sangat singkat. Sekarang sudah hari Senin lagi aja dimana kembali ke Sekolah dengan kelas yang berbeda.
Sebagaimana yang di alami wanita bernama Isyana Aleska Hendriawan ini, dia gadis berusia enam belas tahun yang baru menduduki bangku kelas sebelas.
Isyana sudah siap dengan jilbab segi empat yang terpasang rapih menutupi rambutnya, serta tubuhnya berbalut kemeja putih tangan panjang dan bawahannya dengan rok panjang bercorak kotak-kotak berwarna kuning dan coklat.
Isyana bersekolah di sekolah berbasis madrasah, maka tak heran kalau nanti di sekolahnya tidak ada tuh wanita yang tidak berjilbab. Karena sekolahnya mewajibkan wanita yang bersekolah disana untuk memakai jilbab.
"Bun Isya berangkat dulu ya, Assalamu'alaikum!" Isyana meraih lalu mencium tangan kanan Bundanya.
"Wa'alaikumsallam warahmatullahiwabarakatuh. Hati-hati di jalannya!" Isyana mengangguk mengiyakan ucapan Bundanya lalu Isyana mulai melenggang pergi.
🎃🎃🎃
"Gue kayanya berangkat ke subuhan deh!" gumam Isya sebari menatap halaman sekolahnya yang luas ini karena belum banyak orang yang datang.
Isyana melangkahkan kakinya kembali menuju kelasnya. Isyana sudah mengetahui kelas yang ia tuju dimana karena pengumumannya telah di share di grup. Jadi ia tidak perlu cape-cape pergi ke Mading informasi.
Sekarang Isyana sudah berada di depan kelasnya, dan benar dugaannya tidak ada orang satupun di dalam sana. Sedikit informasi kalau di kelas Isyana itu tidak berubah sama sekali siswa-siswinya, jadi tidak ada tuh namanya cape-cape harus sosialisasi dan perkenalan lagi.
Isyana membuka ransel gendongnya, ia mengambil sebuah buku dari tasnya itu. Yang Isyana ambil itu bukan buku pelajaran namun buku Novel. Isyana mulai sibuk berkutat dengan huruf-huruf di novel tersebut.
Selera gadis ini unik, ia bukan sedang membaca fiksi remaja ataupun religi padahal ia dikenal sebagai salah satu murid pintar di kelasnya. Namun yang ia baca adalah buku ber-gantre fiksi kriminal.
"Isya!" panggil salah satu temannya yang baru saja datang dan sekarang sedang berdiri di sebelahnya.
"Hm." Isyana hanya memebalas dengan deheman, dan mata bulat milik Isyana masih terus terfokus kepada buku di depannya itu.
"Pinjem gunting kuku dong."
"Gak bawa."
Pria dengan kumis tipis itu berdecak kesal mendengar jawaban Isyana.
"Gue tau lo bawa Sya." Isyana tidak menjawab ucapan pria bernama Lion itu.
"Sya tolonglah! Hari ini mau upacara, terus lo tau sendiri kan bisa-bisa jari-jari gue yang lentik ini bisa kena cepret Bu Sisi kalau kuku gue panjang kaya begini." Lion semakin mendramatisir ucapannya.
YOU ARE READING
S O S I A L
Teen Fiction|Welcome to SB story| ------------ Kisah anak IPS berbasis Madrasah. Apakah sebagian dari anda ada yang belum tau bahwa ada Madrasah Aliyah Negeri atau disingkat MAN di Negara tercinta ini?. Jika diantara kalian belum mengetahuinya, maka wajib si...