Siswa-siswi kelas sepuluh dan sebelas semua jurusan dikumpulkan di Aula besar yang bisa menampung semua murid setelah jam istirahat berlalu. Di Aula sana terdengar suara ricuh orang-orang yang sibuk mengobrol dengan rekannya masing-masing, diantara mereka banyak yang membicarakan perihal, mempertanyakan kenapa mereka disuruh berkumpul di Aula seperti ini."Yes gak belajar pelajaran pak Zaitun!" Rere kegirangan sedangkan Isyana yang duduk ditengah diantara kedua sahabatnya itu memutar kedua bola matanya.
"Emangnya ada apa si sama sejarah, kenapa lo anti banget?" Tanya Isyana.
"Ngantuk Sya ngantuk!" Tegas Rere.
Isyana berdecak malas.
"Kalau lo gak suka sejarah ngapain lo masuk IPS, hah?" Entah yang ke berapa kali Isyana menanyakan hal ini.Vina nyamber menjawab pertanyaan Isyana, padahal pertanyaan itu ditujukan untuk Rere.
"I don't know." Kata-kata itulah yang selalu terlontar dari mulut Rere ketika Isyana menanyakan perihal alasan ia kenapa masuk IPS. Dan jawabannya selalu sama, lebih tepatnya ia tidak bisa beralasan karena ia tidak tau alasan ia masuk jurusan ini."Tes satu, dua, tiga!"
Tes sound dilakukan oleh pak Umar yang membuat fokus semua orang jadi terarah melihat ke depan panggung Aula sana. Setelah dirasa tidak ada yang salah dengan mic-nya, Pak Umar pun memberikan microphone tersebut ke Pak Yuda yang notabennya adalah seorang kepala sekolah ini.
"Assalamualaikum warahmatullahiwabarakatuh!"
Serentak semua siswa dan siswi SB menjawab salam Pak Yuda secara kompak.
"Wa'alaikumsallam warahmatullahiwabarakatuh!""Selamat siang semuanya, mohon maaf sebelumnya Bapak membuat kegiatan belajar kalian terganggu ..."
Dari salah satu murid pria ada yang menjawab dengan berteriak. "Gak papa Pak, sering-sering aja!" Hal itu membuatnya disoraki semua orang.
"Tenang semuanya tenang, Bapak berdiri disini membawa kabar gembira untuk kalian semua."
Semua murid jadi lebih tertib dan mulai menyimak pembicaraan Pak Yuda. Dan ekspetasi mereka semua itu akan mendapati pengumuman menjadi kenyataannya rumor rekreasi muhasabah kota yang hanya jadi wacana dari tahun lalu.
"Hari Sabtu kita akan melaksanakan LDKS kembali seperti setiap tahun-tahun sebelumnya."
Banyak siswa-siswi yang langsung mendesah lesu akibat mendengar pengumuman ini termasuk Vina dan Rere dan yang selalu stay calm hanya Isyana tentunya.
"Ya allah cobaan apa lagi ini." Vina sembari mengerucutkan bibirnya.
"Skincare yang udah gue pake sia-sia hanya karena beberapa hari doang!" Gerutu Rere.
"Semangat, katanya yang satu mau kuliah di Korea yang satu mau kuliah di ITB. Terus dikasih tantangan gini aja ngeluh!" Rere dan Vina tertampar dengan ucapan Isyana. Vina dan Rere menarik nafas dalam lalu menghembuskan nya secara perlahan dan semangat mereka sedikit terbangun sekarang.
Belanja...
"Baim kita beli kaos couple yu?" Ajak Rere pada pacarnya itu.
"Ayo!"jawab Baim excited.
"Eits diem lo!" Jafar menahan Baim sebari merentangkan tangan kirinya agar Baim tidak pergi, Rere dan Baim langsung menatap garang Jafar. Ingat, Baim hanya menatap garang tanpa melawan.
"Apaan si Ja nahan-nahan segala!" sentak Rere.
"Bilangin Fidz, udah mau dua taun gak ngerti-ngerti!" Jafar sangat sinis sekarang.
YOU ARE READING
S O S I A L
Teen Fiction|Welcome to SB story| ------------ Kisah anak IPS berbasis Madrasah. Apakah sebagian dari anda ada yang belum tau bahwa ada Madrasah Aliyah Negeri atau disingkat MAN di Negara tercinta ini?. Jika diantara kalian belum mengetahuinya, maka wajib si...