10💮Hilang

14 5 13
                                    

Berminggu-minggu yang sangat malasss ini akhirnya bisa nyelesein Bab 10 senangnya.. Ya walaupun gitu deh gak tau dapet gak tau engga feel nya, tapi semoga aja membuat kalian terkesan ye

Happy Reading...

Jafar melihat kearah sekitar untuk mencari keberadaan sang pujaan hati berada.

"Vina dimana sih" gumamnya lalu Jafar mengigit bibir bawahnya dan berfikir keras.

Pria ikal itupun sekarang memilih untuk berjalan ke arah kelompok Isyana, yang tentunya kelompok Isyana baru saja selesai melaksanakan Pos to Pos.

"Magrib!" teriak Jafar, Isyana tidak menyahut karena Jafar merubah namanya begitu saja.

"Isya!" teriakan Jafar yang sekarang mampu membuat Isyana membalikkan tubuhnya. Jafar pun langsung menghampiri Isyana.

"Lo liat Vina gak?"  tanya Jafar tanpa basa basi.

Isyana menggelengkan kepalanya sebari alis Isyana hampir saja menyatu ketika Jafar melontarkan pertanyaan tersebut. 

"Bukannya kelompok Isyana itu lebih dulu dari kelompok gue ya? Terus kenapa dia belom balik"

"Gue harus cari dia!" Jafar yang emosian dan sangat ambisius soal Vina, dan Isyana sangat peka hal itu dan ia juga takut jadinya runyam, pertama Isyana menahan Jafar agar tidak pergi dulu.

"Jafar!" Suara tegas Isyana membuat Jafar menghentikan langkahnya. Lalu membalikkan  badannya.

Isyana berjalan beberapa langkah agar bisa berhadapan dengan pria ikal barbar itu.
"Kita lapor dulu ke osis"

"Lama Sya lama!"

"Far, lo mau ngilang ditengah hutan? Kan gak lucu!"

Jafar tertegun mencerna ucapan Isyana. Lalu ada Rere yang menghampiri mereka berdua.

"Lagi pada ngapain? Serius amat" perkataan Rere tidak ada yang merespon.

"Yaudah ayo!" ujar Jafar. Jafar dan Isyana pun berjalan untuk menghampiri ketua Osis untuk lapor mengenai masalah ini.

"Ih ko pada nyuekin gue sih!" Rere mendengus kesal sebari menghentakkan kaki kanannya.

Semua anak-anak dikumpulkan termasuk kelompok Isyana yang lebih dulu dikumpulkan oleh para Osis bahwa Vina hilang sebelum Jafar dan Isyana melaporkannya.

"Karena ini darurat mohon perhatiannya!" ujar Wira dengan toa putihnya. "Jadi saya akan rekrut beberapa orang dari kalian buat mencari teman kita yang hilang. Dan untuk yang tidak terpanggil tolong dengan sangat jangan berkeliaran. Kalian semua masuk tenda masing-masing."

"Isyana dan Zion tolong kalian tetap di sini untuk yang lainnya boleh masuk tenda sekarang!" Namun ucapan Wira ditentang oleh Jafar. Jafar langsung meraih kerah jas Wira. Otomatis semua orang yang ada disana tertahan untuk masuk tenda dan malah melihat adegan tidak baik ini. Lion yang berada dekat Jafar langsung menenangkan Jafar, namun tenaga Jafar lebih besar dibanding tenaganya.

"Jaf tenang!" Lerai Lion yang hampir saja terjatuh ke tanah namun tidak jadi karena badannya bisa mengimbangi.

"Gue juga harus ikut nyari!" Bentak Jafar pada Wira.

Wira memerjapkan matanya dan membuang nafas sabar, lalu ia mulai berbicara. "Oke, tenang dulu gu—" perkataan Wira dipotong oleh Jafar.

"Lo jangan banyak ngomong! Intinya gue harus ikut nyari!"  Kerah Jas Wira masih dicekal kuat oleh Jafar.

S O S I A LWhere stories live. Discover now