4💮Baim Cemburu

22 8 13
                                    

Happy reading...

Bintang As Baim Mailudin

"Baimmm!" teriakan Rere di lorong depan kelasnya begitu bergema, membuat orang-orang yang berada di sana memperhatikan kelakuannya dan Rere tidak memperdulikan hal itu

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Baimmm!" teriakan Rere di lorong depan kelasnya begitu bergema, membuat orang-orang yang berada di sana memperhatikan kelakuannya dan Rere tidak memperdulikan hal itu.

Isyana dan Vina yang berada di sebelah Rere refleks menutup kedua telinga mereka dengan telapak tangan mereka masing-masing.

"Re pelanin suara lo, aurat tau!" kritik Isyana.

"Ya tap-"

"Sttt!" Vina meletakkan telunjuk tangan kanannya di bibirnya tanda ia menyuruh Rere untuk diam tidak berbicara.

"Biarin Baim pergi!" tambah Vina.

"Iya bener kata Vina, gue yakin ko nyali si Baim gak segede itu buat berbuat yang engga-engga ke Zion." Cetus Isyana.

Bahu Rere melorot, ia juga menghembuskan nafasnya kasar.

"Mending sekarang kita ke kantin aja!" ajak Vina.

"Isyana yang bayarin deh!" tambah Vina yang membuat mata Rere berbinar.

"Hei! Engga yah, gue gak ngomong mau bayarin kalian!" tampik Isyana tegas.

"Yo Vin ke kantin sekarang, kan mau di bayaran Isya!" Rere menarik lengan Vina terburu-buru tanpa persetujuan Isyana.

"Vina, Rere! Gue gak mau bayarin kalian!" tolak Isyana setengah berteriak namun Vina dan Rere sama sekali tidak menggubris ucapannya.

Isyana menghentakkan kalinya sebari mendelik kesal lalu berjalan mengejar kedua sahabatnya itu.

Zion dan Jafar sedang mengobrol di tepi lapangan karena mereka berdua baru saja selesai bermain bola.

"Zi katanya lo mau tinggal di asrama juga kaya gue?"

Zion mengangguk mengiyakan pertanyaan Jafar.
"Kalau gak ada halangan gue minggu depan pindah."

"Serius?" Mata Jafar begitu berbinar ketika mendengar jawaban Zion.

Jafar bisa se-excited itu karena di kelasnya hanya ia saja yang tinggal di asrama. Jafar di masukkan ke asrama oleh orang tuanya karena tingkah lakunya yang kurang disiplin.

Zion mengangguk kembali mengiyakan Jafar.

"Serius Zi?" Terdengar suara seseorang di belakang mereka. Otomatis membuat Zion dan Jafar menoleh ke belakang.

S O S I A LWhere stories live. Discover now