3💮Pembiasaan

29 9 16
                                    

Happy reading...


Reza As Dean Ahmad Rizki

Azil As Hafidz Ilham Mansyur

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Azil As Hafidz Ilham Mansyur

Azil As Hafidz Ilham Mansyur

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.



"Siapa yang mau perwakilan dari kelas masing-masing lebih dulu untuk maju ke depan?"

Di Aula sekolah tepatnya di aula anak Ips terdengar riuh suara. Karena di setiap pagi menjelang pelajaran pertama, murid-murid disini dibiasakan harus sholat Dhuha dan mendengar ceramah ataupun hafalan surat-surat al-qur'an.

Banyak dari siswa-siswi yang komat-kamit berusaha menghafal dan ada juga yang hanya memaksa teman-temannya untuk maju ke depan.

"Hafidz lo maju ke depan gih, biar kita cepet ke kelas." ujar Jafar.

"Iya Fid lo ke depan gih , secara lo udah hatam kan soal keginian." Lion juga memaksa Hafidz yang notabennya di kenal sebagai penghafal al-qur'an yang sudah menghapal sepuluh Juz.

"Go hafidz go hafidz!" Dean menyemangati Hafidz.

"Gak mau gue malu!"

Hafidz orangnya memang begitu. Ia benar-benar sangat pemalu, padahal dia sangat pintar dan penghafal al-qur'an juga.

"Ck. Percaya diri dong Fid, gue yakin banget pasti lo bisa!" Jafar berusaha meyakinkan.

"Oh ternyata Zion yang mau maju duluan, alhamdulillah." ucapan seorang pembimbing pembiasaan itu membuat suasana menjadi hening. Termasuk tiga lalat yang menggromboli Hafidz sedari tadi, langsung mengalihkan fokusnya.

"Wow si bule!" Dean tercengang melihat Zion maju ke depan. Karena yang ia tau Zion itu memang pintar dan sholeh juga, namun jarang banget ia menampakkan keberaniannya di depan publik seperti ini.

"Penyelamat." Puji Lion sebari bertepuk tangan.

"Liat tuh Fid si Zion, lo harus berani kaya dia!" Dasar Jafar, ketika berbicara ia tidak pernah berkaca.

S O S I A LWhere stories live. Discover now