2💮Berantem

34 10 13
                                    

Happy Reading...

Kevin As Jafar Muhammad Abdullah

Kevin As Jafar Muhammad Abdullah

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Kenny As Niko Hendriawan

Kenny As Niko Hendriawan

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


Isyana sedang sibuk memakaikan jilbab putih ke kepalanya di depan cermin yang cukup besar di hadapannya, gadis berkulit putih dengan pipi cabi itu terlihat sangat sudah pandai sekali memakaikan jarum untuk membuat jilbabnya terpasang dengan rapi.

"Isya!" teriakan seorang pria bergema di depan pintu kamarnya sebari menggedor pintu tersebut dengan tidak santai.

Isyana mendelik kesal dan menghembuskan nafas gusar, lalu Isyana membuka pintu kamarnya itu dengan malas.

"Kenapa lama banget si buka pintunya!?" seru Niko dengan ekspresi garangnya namun masih terlihat imut. Niko adalah kaka Isyana, dia bukan tipe kakak yang selalu memanjakan adiknya seperti orang lain. Niko bisa dimasukkan kedalam kategori kakak yang sangat egois dan yang perlu diingat banget bahwa dia itu adalah orang paling pelit.

"Lo kenapa hah? Pagi-pagi udah teriak-teriak begini?" Isyana mencoba berbicara dengan santai, walaupun di lubuk hatinya yang terdalam ia ingin sekali menjambak rambut kakaknya itu.

"Lo pake mouse gue lagi ya?" Isyana menggaruk tengkuk kepalanya sebari mengulum bibirnya. Niko menaikkan satu alisnya, dan ia sudah bisa menyimpulkan ketika Isyana bertingkah seperti ini.

"Udah gue bilang berapa kali, lo jangan ambil barang gue sembarang kaya gitu!"

"Mouse gue rusak ka, jadi gue minjem punya lo, lagian bunda ngizinin ko!" Isyana melipat kedua tangannya di atas dada, ia sama sekali tidak mau kalau ia disalahkan karena hal ini. Walaupun ia menyadari bahwa dirinya juga salah tidak bilang dulu kalau ia mau meminjam barang Niko, tapi setidaknya Isyana bilang Bunda.

"Ade bicara di depan kaka jangan teriak-teriak gitu." Sesosok pria paruh baya namun masih sangat terlihat tampan itu mengalihkan pandangan mereka berdua yang sedari tadi bertatapan sangat sengit seperti ingin saling memakan satu sama lain.

S O S I A LWhere stories live. Discover now