❦°°❦
FYI
Cuman mau ngomong mohon dimaklumi banget kalau misal ada salah-salah penyampaian dan sekiranya ada yang salah boleh langsung kritik aja di kolom komentar atau sekiranya ada yang berbeda pendapat boleh ko ngeluarin pendapatnya di kolom komentar.Karena kemungkinan besar di part ini dan seterusnya banyak yang bersangkutan dengan pembelajaran entah itu yang bersangkutan Agama, Ras, maupun Budaya dan juga ilmu pengetahuan lainnya.
i'm only human
Jadi gak lepas tuh dari yang namanya kesalahan eakk😆❦°°❦
Isyana terlihat fokus membaca soal-soal di lembaran kertas yang sedang ia pegang dengan tangan kirinya itu, sedangkan tangan kanannya memegang pensil. Dan Vina yang hanya melihatnya saja merasa sangat malas ketika melihat Isyana yang begitu terlihat berpikir keras mengerjakan soal demi soal.
"Sya ayolah kita ke kantin, lagian ngisi soal-soal itu bukan tugas dari guru 'kan? Jadi lo bisa tunda dulu kerjainnya nanti aja." Bujuk Vina.
Isyana membuang nafasnya, lalu mengangkat kepalanya yang sedari tadi tertunduk untuk meluangkan waktunya menjawab pertanyaan Vina.
"Gak bisa Vin, nanggung tau tinggal dua puluh soal lagi." Isyana kembali bergulat dengan soal-soal lagi.
Vina mendesah jengah.
"Sya, terus gue ke kantin sama siapa?""Sama Rere." Mata Isyana sekarang sama sekali tidak teralihkan.
"Rere pergi ke taman sama Baim mau bikin tiktok, tinggal lo doang Sya temen gue."
"Ajak aja Jafar." Saran Isyana.
Vina langsung bergidik geli.
"No! Gue gak mau, amit-amit!"Isyana tidak merespon apa-apa terkait ucapan Vina. Vina mendelik kesal, lalu dengan wajah yang begitu sangat kesal wanita dengan paras manis ini berdiri dari duduknya dan melenggang pergi meninggalkan kelas dengan langkah kasar.
Di kelas hanya ada Isyana, Zion, dan Hafidz. Tiga orang ini bisa di sebut orang-orang paling irit berbicara ketika itu gak penting-penting banget. Tapi Isyana gak separah itu sih, dia masih bisa menyesuaikan.
Mereka bertiga berada di satu ruangan yang sama tetapi mereka tidak saling berbicara ketika itu tidak menyangkut hal penting. Terbukti Zion sibuk membaca buku sejarahnya dan Hafidz sibuk murajaah di pojokan.Isyana membaca soal nomor tiga puluh satu berulang-ulang seraya mengingat-ingat jawabannya.
"Di bawah ini manakah terjemahan yang benar dari Qur'an surat. Al-Muzzammil ayat delapan?"Isyana terlihat berfikir keras dan tidak disadari ia sebari menggigit ujung pensilnya sangking fokusnya berpikir memikirkan jawaban. Isyana pun sudah menyerah ia memutuskan untuk melihat isinya di aplikasi Al-Qur'an yang berada di ponselnya.
Ia meraba saku roknya dan saku kemeja seragamnya namun handphonenya tidak berada di dalam sakunya.
"Ko gak ada sih?" Isyana beralih mencari handphonenya itu di dalam ranselnya.
"Disini juga gak ada, mana gak bawa Al-Qur'an lagi!" gerutu Isyana sebari menggaruk tengkuk kepalanya.
"Pasti ini kerjaan Vina!" Isyana membuang nafas kasar.
YOU ARE READING
S O S I A L
Ficção Adolescente|Welcome to SB story| ------------ Kisah anak IPS berbasis Madrasah. Apakah sebagian dari anda ada yang belum tau bahwa ada Madrasah Aliyah Negeri atau disingkat MAN di Negara tercinta ini?. Jika diantara kalian belum mengetahuinya, maka wajib si...