who's him?

347 90 8
                                    

onyour_abim

onyour_abim

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

♡ 5.324 likes
onyour_abim cause today is our first anniv, I decided to wear Spiderman costume. I don't know why but, I love the way she looked at me then screamed, "Spidermine!" That was cool and cute at the same time 🥰
View all 110 comment
kkanisshh oh ini yang bikin aa gegana ampe uring-uringan seharian tuh 😱😱
onyour_abim @kkanisshh shut up 🤗

***

Abim membuka pintu depan, tersenyum saat wajah Ayara yang pertama kali dia lihat. Kemarin malam saat mereka bertemu di lapangan, Yara bilang ingin main ke rumah tante Abim untuk silaturrahmi dengan saudaranya yang lain. Maka, di minggu pagi yang hangat ini Yara sudah sampai di kediaman tante Abim sambil membawa dua keresek besar entah berisi apa. Abim tebak, itu pasti bahan makanan yang akan Yara masak.

"Bawaan kamu banyak banget," celetuk Abim, tangannya mengambil dua keresek itu dari tangan Yara untuk kemudian diletakkan di atas kabinet. Yara lantas mengikuti langkah si cowok setelah menutup pintu.

"Aku kan niat ke sini mau masak, oh iya tante kamu mana?" tanya Yara, kepalanya celingukan mencari orang rumah.

"Biasa, lagi senam mingguan ibu-ibu, palingan ntar siangan pulang."

Spontan Ayara tersenyum cerah. "Nice! Aku masak sekarang aja deh." Lantas si gadis dengan terampil mengeluarkan bahan makanan yang dia beli dari supermarket di dekat sini. Rencananya, dia akan membuat Soto Bandung untuk sarapan.

"Aku bantu ya?"

"NOOOOOOOO!" seru Ayara saat itu juga, menatap Abim garang. "Bisa-bisa darah tinggi aku liat kamu masak."

Maka Abim pun memanyunkan bibirnya setelah mendengar ucapan Yara. Memang dia akui, skill memasaknya tidak jauh berbeda dengan Aji. Bahkan Thala pun sampai angkat tangan tidak kuat jika melihat dua cowok itu disatukan untuk membuat suatu masakan di dapur. Abim dan Aji, perpaduan sempurna untuk membuat orang lain emosi ketika melihat cara memasak mereka yang amburadul dan asal-asalan tidak sesuai prosedur.

Pada akhirnya, Abim hanya dapat melihat Ayara yang sudah sat-set-sat-set menyiapkan semua bahan yang diperlukan. Mulai dari daging sapi yang sudah dipotong kecil-kecil, lobak, dan bumbu rempah seperti lengkoas, bawah merah, bawah putih, merica bubuk, juga tidak lupa kacang kedelai yang sudah digoreng kering untuk nantinya dijadikan sebagai topping.

"Pake celemek, Ya. Biar baju kamu nggak kotor," ingat Abim, tidak ingin sang pacar sampai kerepotan kalau-kalau ada cipratan bumbu yang mengotori bajunya.

Ayara mengacungkan jempol. Mengambil celemek yang tergantung, si gadis mencoba memakai celemek tersebut walaupun sedikit kesusahan karena rambut panjangnya tidak diikat. Melihat hal itu, Abim maju berinisiatif untuk mengikat rambut panjang sang pacar dengan gelang karet hitam yang dia pakai.

"Makasih," ujar Ayara sembari tersenyum kecil.

Abim menganggukkan kepala lalu kembali ke posisi semula. Cowok itu bersandar di badan kulkas dengan tangan terlipat di dada. "Kamu rencananya kapan mau balik ke Jakarta?"

Seven Crazies [Re-publish]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang