"HOAAAHAHAHA ...."
Kanis memulai pagi harinya dengan menguap selebar kuda nil. Seperti biasa, dia baru saja turun dari motor Nasrul dan langsung berjalan menuju gerbang sekolah tanpa menunggu sepupunya memarkirkan motor di parkiran.
"Motor lo jadul, kece brodi," komentar Kanis saat Nasrul keluar dari garasi menaiki motornya.
Well, jenis sepeda motor Nasrul sendiri jarang ditemui di sekolah ini karena kebanyakan siswanya memilih untuk memakai motor yang lebih trend dan modern sesuai dengan perkembangan zaman. Contohnya Jevan yang suka CRF-an, berbeda dengan Nasrul. Cowok itu lebih menyukai hal-hal yang berbau retro dan klasik. Karena menurutnya, yang klasik itu asik.
Nasrul menarik napas dalam, menghirup udara pagi kota Bandung sambil menatap pantulan wajahnya di kaca spion. Cowok itu mengernyit sejenak lantas menarik ujung bibirnya ke atas. Milea, Dilan kamu datang.
"Djaka, lo baik-baik di sini ya, kalau ada begal motor langsung lari, kay?" Nasrul menepuk-nepuk motor dengan sayang. Djaka, bahkan cowok itu menamai motornya dengan gaya tulisan tahun kemerdekaan.
"Duh ini mata kok sepet banget ya? Padahal tadi subuh-subuh gue udah nyarap yogurt sebotol."
Nasrul menoleh ke sumber suara, bergegas dia mengambil botol dalam tas lalu menghampiri makhluk yang mengeluh barusan. "Kopi, mau?" tawarnya yang sudah berdiri di samping Kanis, dia menyodorkan botol minum itu pada si sepupu.
Melek, Kanis melirik Nasrul penuh selidik. "Nggak lo masukin sianida, 'kan? Siapa tau aja lo punya dendam kesumat ama gue trus kepikiran buat melakukan aksi pembunuhan berencana."
Perkataan Kanis barusan membuatnya mendapatkan sentilan di dahi. "Kebanyakan nonton drama indosiat ya gini, suudon terus," sinis Nasrul, bibirnya naik satu sisi.
"Iya sih, hidup gue juga udah kebanyakan drama, ya."
Kanis menatap kosong ke depan, mengambil botol milik Nasrul, membukanya pelan lalu tanpa pikir panjang memasukkan kopi itu ke dalam mulut. Dan yang terjadi kemudian..
BYURR!
"INI KOPI APAAN BUSET?!"
Otomatis tawa Nasrul menyembur renyah setelah melihat reaksi heboh Kanis barusan. "Amerikano," jawabnya dengan sisa-sisa tawa.
"GILA IH SUMPAH PAIT BENER KEK MUKA SI HAIDAR!" seru Kanis heboh, tangan cewek itu dengan lincah menepuk-nepuk sudut bibirnya yang masih ada sisa-sisa kopi.
Kembali menyemburkan tawanya. Apalagi saat melihat wajah Kanis yang awalnya suntuk menjadi jrengg seperti sekarang ini. "Sama-sama," bisik Nasrul kemudian tepat di telinga cewek itu dengan pelan.
Maka detik selanjutnya, Kanis langsung melirik pada Nasrul dengan tatapan serupa hewan buas yang menemukan mangsa.
"Lo!" tunjuk Kanis, tangannya sudah siap mencakar wajah Nasrul, namun tidak jadi. Dia malah menurunkan tangan lantas memilih untuk mengusap-usap dada. "Sabar kanis sabar, lo nggak boleh kasar sama hewan. Jangan seperti itu, kita pakai cara ba-IH DODOL NASRUL LO JANGAN KABUR MONYETT!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Seven Crazies [Re-publish]
FanfictionSERUMAH SAMA COWOK BEGAJULAN SEMUA??? Satu kata, "Kampret!" Itu yang terlintas di benak Kanis akhir-akhir ini. Coba bayangkan, hidupnya yang tentram dan damai tiba-tiba menjadi repot saat dirinya didaulat menjadi dukun spesialis cinta dadakan. Tujuh...