06

7.7K 712 23
                                    

Gulf sekarang sedang duduk di ruang keluarga, mulutnya tidak berhenti mengunyah keripik singkong yang ada didepannya, matanya menatap lurus kearah televisi yang sedang menayangkan kartun kesukaannya, Doraemon.

Mew sedang mandi, setelah memakan sarapan yang dia pesan, tidak mungkin jika Gulf yang memasak, bisa-bisa dia merusak dapurnya atau bisa saja membuat gedung apartemen kebakaran. Membayangkan itu, Mew bergidik ngeri.

"Aow, kenapa doraemon sangat lucu, aku jadi ingin memakannya" ocehan itu pasti akan keluar jika Gulf menonton kartu kucing bulat itu. Bahkan Gulf bisa mengucapkan kata-kata itu sepuluh kali dalam setengah jam.

"Gulf? Kamu enggak mandi?" Mew keluar dari kamarnya, tangan kanan pemuda itu sibuk mengeringkan rambutnya dengan handuk yang ia pegang.

"Nanti, Mew. Gulf masih ingin nonton doraemon"

Mew menghela nafas, Gulf jika sudah menonton kartun itu pasti akan susah diatur, jangankan pergi mandi, makan saja dia tidak akan mau jika kartun itu selesai.

"Kamu dari kemarin belum mandi, enggak lengket??"

"Enggak, sana Mew tidur aja. Jangan ganggu Gulf"

Gulf kembali fokus dengan layar didepannya, sesekali mulutnya mengerucut lucu, mengembungkan pipi bulat itu dan jangan lupakan mulut itu tidak pernah berhenti mengoceh bak anak kecil. Mew yang melihat itu hanya menggeleng sesekali menggigit bibirnya menahan gemas.

Pantas saja orangtuanya lebih sayang kepada bayi ini, ternyata sang bayi begitu menggemaskan. Padahal Mew sudah kenal Gulf sejak umur mereka sepuluh tahun, tepatnya saat Mew pindah rumah. Mungkin karena Mew tidak terlalu memperhatikan secara detail sang bayi.

"Ayo mandi, doraemonnya udah selesai"

Bibir itu kembali mengerucut dengan mata berkaca-kaca. Jujur saja, Mew sangat tidak tega melihat mata itu mengeluarkan air mata.

"Mew....."

"Apalagi hm??"

"Gulf ingin bermain bola" ucapan Gulf membuat Mew melotot. Apa tadi kata bayinya? Bermain bola? Tidak, Mew tidak akan mengizinkan, dia takut jika sang bayi akan terluka.

"Tidak"

"Mew.... nanti Gulf bermain sama Win juga. Phii Bright yang ngajarin, na~"

"Tidak"

"Gulf akan hati-hati. Beneran" Gulf mengatupkan kedua tangannya, memohon kepada Mew.

"Kalau Mew tidak mau, nanti Gulf minta sama Mama!!"

Gulf berdiri meninggalkan Mew sambil menghentakkan kakinya kesal, persis seperti anak kecil. Mew tebak setelah ini Gulf akan menangis dikasurnya, dengan mata, hidung dan juga pipi merah. Mew sudah hafal dengan sifat bayi-nya itu.

***

Benar dugaan Mew, Gulf menangis diatas kasurnya dengan wajah yang disembunyikan  dibawah bantal, jangan lupakan selimut yang membungkus badan kecilnya. Mew sempat terkekeh melihat tingkah sang bayi yang kelewatan lucu.

"Gulf"

Mew memegang bahu Gulf, namun ditolak dengan kasar, tangannya menyingkirkan tangan Mew lalu digigit dengan keras, dan dihempaskan dengan kasar.

Baby Kana [REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang