08

6.8K 640 21
                                    

"Phii Mew, Kana pengen beli lego baru"

"Enggak, kamu baru kemarin lusa aku beliin lego, masa mau lagi"

Gulf mengerucutkan bibirnya, jahat sekali Mew-nya. Apakah dia tidak berperikeKanaan? Awas saja jika nanti minta dicium, Gulf bakal nolak. Gantian dong, masa Mew minta enaknya aja.

"Yaudah, kamu jangan cium-cium aku lagi"

"Oke!! Kamu juga jangan ngerengek ke aku lagi, biar adil"

"Kok gitu? Enggak adil tau"

"Adil lah" ucap Mew tak mau kalah.

Gulf menghentakkan kakinya seperti anak kecil, Mew-nya sangat menyebalkan, ingin rasanya Gulf menyekik leher Mew. Tapi, Gulf sadar, jika Mew mati nanti tidak ada yang mengurusnya.

"Enggak usah ngambek, jelek. Udah jelek juga"

"MEW SIALAN"

Gulf berteriak di depan muka Mew, lalu melangkah meninggalkan Mew menuju kamar. Sebelumnya Gulf mengacungkan jari tengahnya kepada Mew. Bukannya marah atau membalas, Mew malah tertawa terbahak-bahak. Sikap dinginnya hilang seketika dihadapan bayi kesayangannya.

"Awas aja, aku mau kunci pintunya biar Mew ngga masuk kamar, biarin aja nanti tidur di luar"

Gulf menggerutu sepanjang jalan menuju kamar Mew, bahkan dia tidak menyadari kalau Mew sudah jalan disampingnya sambil tersenyum gemas.

"Udah ngedumelnya? Enggak cape tuh mulut kamu ngoceh?" Gulf kaget, bahkan sampai memegang dadanya karena kaget.

"Kamu sejak kapan disampingku??"

"Sejak kamu ngomel engga jelas"

******

Pagi ini Gulf sudah duduk anteng di depan meja makan, didepannya sudah ada nasi goreng dengan telur mata sapi diatasnya. Mew sedang membuatkan susu cokelat untuk Gulf.

"Udah nih makan, enggak suka rewel udah gede juga"

"Iya, Phii Mew nanti kamu enggak suka anterin aku ke kelas ya"

Mew menyerngit heran, tumben sekali bayi-nya. Ada apa gerangan.

"Tumben, kenapa??"

"Mau sendiri aja"

Mew hanya mengangguk, tak mau bertanya lagi. Yang ada dia yang pusing sendiri menghadapi bayi-nya. Apalagi pagi tadi dia sudah dibuat pusing karena Gulf lupa mengerjakan pekerjaan rumahnya.

Setelah sampai di parkiran, Gulf langsung berlari meninggalkan Mew yang baru saja melepas helm yang dia pakai, bahkan Gulf lupa jika dia masih memakai helmnya.

Gulf heran, mengapa semua orang menatapnya sambil tersenyum lebar, bahkan ada yang tertawa melihat Gulf. Sampai salah satu kakak kelasnya menghentikan langkah Gulf.

"Hey bocah, helm mu masih di kepala. Kamu tidak merasa aneh?"

Menyadari itu Gulf dengan cepat melepas helmnya lalu berjalan menunduk tanpa melihat sekelilingnya, dia malu bahkan sangat-sangat malu.

Bruk

Gulf terjatuh, tangannya mengusap kepalanya yang terasa berdenyut. Sepertinya hari sial bagi Gulf.

"Kamu tidak apa-apa"

Gulf menerima uluran tangan di depannya, lalu membersihkan celananya yang terlihat kotor. Kalau Mew tau bisa-bisa dia dimarahin habis-habisan, atau mungkin Mew tidak akan memberikan susu stroberry kesayangannya karena sifat nya ini.

"Tidak, terima kasih. Gulf pergi dulu"

"Hey, siapa namamu??"

"Gulf Kanawut"

"Aku Nattawin, kamu bisa panggil aku Apo, salam kenal Gulf "

"Iya, emm... bisakan kamu lepaskan tanganku, aku mau ke kelas"

"Ah maaf"

Gulf langsung berlari meninggalkan lelaki yang tadi menabraknya, tak lupa mengambil helm yang tadi ikut terjatuh.

***

"Mew, tumben berangkat pagi. Kesambet apaan lo??"

Mew menoleh, menatap Off yang duduk sambil memakan roti selai nya. Disamping Off ada Tay yang sedang membaca buku, lalu dibelakangnya ada Earth yang tersenyum sambil memegang Hp.

"Gue berangkat pagi terus, ya. Cuma biasanya nganterin Kana ke kelas"

"Hari ini engga?? Tumben" lagi, Off bertanya. Padahal mulutnya masih mengunyah roti. Mungkin karena Off paling cerewet diantara mereka.

"Engga tau, Kana minta ke kelas sendiri. Singto belum pulang juga??"

"Iya"

Mew mengambil tempat di samping Earth yang masih fokus pada Hp nya. Bahkan, saat Mew mengambil susu kotak Earth, si empu tidak menyadari. Mew menebak kalau Earth sedang stalking akun instagram Mix.

"Ngapain lo senyum-senyum sendiri. Gila??" Mew bertanya kepada Earth, tangannya memukul pelan kepala Earth.

"Omongan lo kayak engga ada harga dirinya"

"Gue nanya aelah, baperan amat lo"

"Si Mew makin lama makin songong, ya. Omongannya minta di sumpelin pake uang gue"

"Baru nyadar lo??" Tay berbalik menatap Earth yang menatap tajam Mew. Mew sendiri malah mengangkat bahunya acuh.

Hening, tidak ada yang membuka suara. Sampai teriakan seseorang membuyarkan keheningan.

"MEW SUPPASIT"

Mew menoleh, menatap laki-laki yang berada di ambang pintu, tangannya dia masukkan kedalam saku celana, menambah kesan cool.

"Kapan pulang??"

Mew berdiri, menghampiri lelaki tadi, langsung memeluk erat.

"PHII MEW!! APA YANG KAMU LAKUIN HAH!!"

Sialan!! Itu suara Gulf, disana di depannya, Gulf sedang menenteng helm, lalu disampingnya ada Win dan juga Mix. Mata Gulf memerah, menahan tangis, detik berikutnya air matany turun tanpa diminta. Menjatuhkan helm nya lalu berlari meninggalkan kedua temannya.

Mew hendak berlari mengejar Gulf, namun, tangannya di cengkram erat lelaki yang dia peluk tadi. Lelaki itu menggeleng, menyuruh Mew masuk kedalam kelas.

***

"Gulf jangan menangis"

Win menenangkan Gulf, ada Mix dan juga Saint yang menemaninya. Mereka berada di ruang kesehatan, melihat Gulf yang menangis sampai memerah, mereka tidak tega, lalu mengambil izin, mengatakan bahwa Gulf sedang sakit.

"Mew jahat!!"

Lagi, Gulf berteriak meneriaki kalimat yang sama. Win sendiri heran, bisa-bisanya Mew memeluk laki-laki lain dihadapan Gulf. Ingin rasanya Win mencekik leher Mew.

"Engga usah nangis, nanti kita kasih pelajaran ke Phii Mew "

Win ngelus pelam bahu Gulf, sang bayi sudah merasa tenang walau masih segukan. Mix menyodorkan susu stroberry kearah Gulf dan langsung diterima oleh Gulf.

"Mau ke kelas??" Saint bertanya, lalu dijawab gelengan oleh Gulf. Dia sedang malas untuk belajar.

Gulf kembali menangis, masih terbayang-bayang  Mew memeluk erat lelaki tadi. Ketiga temannya terkejut mendengar tangisan Gulf, bisa-bisanya Gulf menangis lagi. Win kira Gulf akan diam, namun tebakannya salah.

Mix gelagapan, susu nya sudah habis tapi Gulf masih saja menangis, bahkan kali ini lebih kencang dibanding tadi. Ditambah badan Gulf yang bergetar kencang.

Brukkk


Tbc

Baby Kana [REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang