07

7.2K 677 10
                                    

Gulf menyandarkan punggungnya di sandaran sofa ruang keluarga apartemen Mew, tangannya sibuk mengelus perut bulatnya dengan bibir mengerucut. Dia masih ingat jelas bentuk perut Bright, walaupun dibanding dengan Mew punya Bright kalah jauh karena Gulf lebih suka dengan perut Mew, apalagi dadanya yang bidang, sandar-able.

"Kenapa hm? Masih kepikiran badannya Bright??" Mew mengelus rambut Gulf, dalam hati dia sudah tertawa melihat tinggah lucu sang bayi.

"Entar Gulf mau diet, terus mau olahraga juga. Nanti Mew ajarin Gulf olahraga"

Mew mengorek teringanya, dia tidak salah dengar kan? Gulf ingin olahraga?

"Iya nanti, sekarang tidur. Udah malam, jangan bandel"

"Gendong"

Mew mengerutkan dahinya, apaan ini? Tadi katanya ingin olahraga, jalan kamar sendiri aja enggak mau. Mew tebak Gulf berbicara ingin olahraga hanya ngelindur.

"Katanya ingin olahraga, masa jalan doang enggak mau"

"Gulf olahraganya nanti kalau udah siap, sekarang Gulf males. Cepat gendong Mew"

"Apaan, jalan sendiri"

"Mew....."

"Jalan"

"Tidak" mata Gulf sudah berkaca-kaca, bahkan pipinya sudah memerah. Mew mana tega, dengan cepat dia menggendong Gulf ala koala.

Gulf memekik senang, mengecup bibir Mew berulang kali lalu memeluk erat leher pemuda tersebut.

"Udah ngantuk hm?"

"Iya" jawab sang bayi, tangannya mengusap pelan air matanya yang turun karena mangantuk. Mew heran kenapa bayinya mudah sekali mengantuk.

Menidurkan Gulf, lalu ikut merebahkan badannya disamping sang bayi memeluk erat tubuh ramping disampingnya, tak lupa menarik selimut untuk menutupi badan keduanya.

"Kenapa kamu sangat menggemaskan hm"

Mew mengecup dahi sang bayi, lalu menyusul ke alam mimpi.

***

Pagi hari, Gulf sudah terbangun terlebih dahulu dibanding Mew, tetapi Gulf sangat enggan untuk bangun kekamar mandi. Hari ini hari minggu, berarti kedua orangtua Gulf berada dirumah, tetapi entah kenapa Gulf sangat malas bertemu orangtuanya.

Gulf memandang wajah Mew, mengagumi pahatan indah wajah lelaki disampingnya. Bibirnya tersenyum bangga bisa memiliki Mew. Mengecup bibir Mew berkali-kali, lalu terkekeh lucu seperti anak kecil.

"Mew bangun, ayo mandi"

"Nanti sayang, aku masih mengantuk. Kamu mandi sendiri aja" ucap Mew, matanya masih setia tertutup karena mengantuk.

"Ayo Mew, Gulf ingin mandi" Gulf dengan tidak berperiketiduran mendorong Mew hingga sang empu terjatuh kelantai.

Mew menggeram kesal, paginya berantakan karena ulah bayi kesayangannya. Ingin rasanya Mew mengikat Gulf di pohon dekat parkiran sekolahan. Tapi, Mew sadar, dia tidak  bisa membentak atau memarahi bayinya, bisa-bisa fasilitas pemberian kedua orangtuanya disita dan Mew tidak menginginkan itu.

Mew memandang Gulf yang juga memandangnya dengan tatapan bak anak kecil, terkekeh karena melihat Mew yang jatuh dari kasur.

"Ayo mandi Mew. Kita mandi bareng"

Mew dengan cepat bangkit dari jatuhnya, menggendong Gulf seperti menggendong karung beras, Gulf sendiri sudah tertawa dan memukul pelan punggung lebar Mew.

Mendudukan Gulf di wastafel kamar mandi, membuka baju yang dia kenakan tak lupa membuka baju sang bayi. Bak anak kecil, Gulf menurut dengan senang.

"Nih, kamu gosok gigi dulu, aku siapin air sebentar"

Baby Kana [REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang