17

5.6K 607 44
                                    

"Gue udah pernah bilang sama lo, menjauh dari Mew!!" Teriakan itu membuat remaja yang ada di depannya menunduk

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Gue udah pernah bilang sama lo, menjauh dari Mew!!" Teriakan itu membuat remaja yang ada di depannya menunduk.

"Tapi Gulf enggak mau" ucapnya pelan, kepalnya masih tertunduk menatap ke bawah.

"Lo tuh cuman bisa nyusahin Mew, tau ngga?"

"Tapi Phii Mew enggak keberatan"

"Itu karena Mew kasihan sama lo!! Seharusnya lo sadar dong, setelah lo sekolah disini Mew jadi jarang main sama temennya, lo juga udah gede, udah bisa jaga diri"

"Tapi..."

"Diem deh!! Sifat lo tuh kayak anak kecil tau engga? Cuman bisa nyusahin doang hidupnya, pantes aja orangtua lo enggak pernah perhatian sama lo, orang lo aja suka nyusahin"

Gulf semakin menunduk, air matanya keluar tanpa dia minta, padahal Gulf sudah berusaha agar tidak menangis namun, apa boleh buat? Mengusap air matanya dengan tangan yang bergetar ketakutan karena suara gadis di depannya yang membuat Gulf takut.

Sudah beberapa kali Gulf bertemu dengan gadis yang berdiri angkuh di depannya. Jika Gulf tidak salah, gadis itu bernama Puifah. Gadis yang mengejar Mew dari bangku sekolah menengah pertama. Gadis itu selalu mengancam Gulf dan juga selalu berbicara kasar kepada Gulf.

"Cowok bukan sih?!! Cengeng banget lo"

Hiks

Hiks

"Gue kasih tau sekali lagi buat lo, jauhin Mew!! Dia cuman buat gue" gadis itu melangkah meninggalkan Gulf yang sekarang jatuh kebawah.

Tubuh kecil itu terduduk dilantai dengan lemas, tangan mungilnya masih setia mangusap air matanya yang terus menetes. Gulf menutup mulutnya agar tangisnya tidak terdengar oleh orang. Padahal Gulf yakin bahwa tidak ada orang yang berani ketempat ini.

Puifah membawanya ke gudang samping sekolah saat dirinya bertemu dengan gadis itu di depan perpustakaan waktu istirahat pertama dimulai. Gadis itu tidak sendirian, dia membawa beberapa temannya untuk membantu menyeret Gulf ke gudang.

Setelah beberapa menit akhirnya tangisan Gulf berhenti walau hidung remaja itu masih mengeluarkan ingus. Mata bulat dan pipinya memerah karena menangis. Pusing, itu yang dirasakan Gulf saat ini. Gulf berdiri untuk keluar dari gudang, berjalan pelan dengan pandangan yang masih setia menunduk.

Gulf melewatkan jam istirahat dan juga dua jam pelajaran. Wajah Gulf pucat, salah satu tangannya memegang perut bulatnya yang terasa sakit. Sebisa mungkin Gulf harus sampai di depan kelas Mew. Gulf yakin jika Mew sangat khawatir kepadanya.

Gulf sudah sampai di depan kelas Mew, dilihatnya Mew yang masih fokus ke arah buku yang dipegangnya. Belum sempat Gulf memanggil Mew, tiba-tiba pandangan Gulf menjadi hitam.

Brukk

"GULF!!"

***

Baby Kana [REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang