18

5.9K 566 31
                                    

"Mencintaimu adalah hal terindah dalam hidupku...
Memiliki mu adalah angan-anganku yang belum tentu bisa aku capai..."



Pagi ini Gulf bangun tidur lebih awal dibanding Mew. Tapi, bukannya pergi ke kamar mandi untuk mencuci tangan, Gulf malah memandangi wajah polos Mew. Hampir sepuluh menit memandang wajah Mew tak membuat Gulf bosan, dengan usil Gulf mengecup seluruh wajah Mew kecuali bibir.

"Kenapa bibirnya enggak dicium sekalian? Bibirnya juga pengen dicium sama kamu" suara serak Mew mengagetkan Gulf.

"Aow??" Gulf memundurkan kepalanya untuk menatap Mew.

"Kenapa hm??" Tanya Mew, tangan kanan Mew mengusap rambut Gulf lembut.

"Enggak" Gulf menggeleng sebagai jawaban.

Gulf merebahkan kepalanya di atas dada bidang Mew, memposisikan kepalanya mencari posisi nyaman.

"Phii Mew..." panggil Gulf.

"Apa??"

"Kana ingin pergi ke Swiss"

"Kan belum libur sekolah, liburan masih dua bulan lagi. Sabar ya"

"Beneran ya?!!"

"Iya, nanti Phii minta sama Daddy buat ngurusnya"

Gulf berteriak senang, lalu bangkit dari tidurnya mengecup bibir Mew singkat. Sebelum Gulf menjauhkan wajahnya, Mew menarik tengkuk Gulf untuk melumat bibir pink Gulf.

Mew membalikan badannya, sekarang Mew berada di atas badan Gulf tanpa melepaskan ciuman mereka. Sepertinya Gulf sangat senang saat Mew melumat bibir merah muda itu. Terbukti Gulf mengeluh, tangan Gulf dilingkarkan di leher Mew dengan erat.

"Emmhhh.... ahh" lenguhan Gulf membuat Mew semangat.

Ciuman Mew turun ke leher putih bersih Gulf, mengecupnya semangat lalu menghisapnya membuat tanda kepemilikan di leher Gulf.

"Akhhh..... apa yang Phii lakuin, leher Kana sakit" Mew menulikan pendengarannya masih setia menghisap leher Gulf, sesekali mengecup pipi tembam bayi kesayangannya dan kembali menghisap leher jenjang Gulf.

Tangan kekar Mew tak tinggal diam, tangannya masuk ke dalam baju Gulf. Mengusap perut bulat Gulf, lalu memainkan puting Gulf dengan tangannya.

Bibir Gulf tak berhenti mendesah karena ulah Mew. Baru kali ini Gulf merasakan nikmat seperti ini. Wajah Gulf memerah saat Mew menghentikan permainannya.

"Kok berhenti??"

"Nanti keblablasan"

"Tapi enak Phii Mew?!! Kana mau lagi"

"Tidak"

"Ayolah... Kana mau lagi Phii Mew"

"Tidak"

"Tapi sakit!! Hiks"

"Apanya yang sakit??" Mew bertanya, matanya menatap Gulf bingung. Padahal Mew tidak main sampai jauh, jadi apa yang sakit??

"Itu dibawah sakit, ngilu" tangan Gulf menunjuk ke arah selakangannya yang mengembung.

Mew tersenyum tipis lalu mengecup bibir Gulf cukup lama.

"Nanti juga tidur lagi, udah kamu tidur aja. Phii mau ambil sarapan buat kamu"

Gulf menggeleng, selakangannya sakit Gulf tidak tahan. Gulf bangun dari tidurnya lalu berusaha melepas celananya yang terasa sesak tidak seperti biasanya.

"Kamu mau ngapain??" Mew menahan tangan Gulf yang masih berusaha melepas celana dalamnya setelah melepas celana tidur abu-abunya.

"Celana Kana sesak. Kana enggak mau pakai lagi, mau Kana lepas. Phii Mew jangan pegangin tangan Kana"

Baby Kana [REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang