19

5.9K 545 23
                                    

"Mew gue udah nemuin siapa pelakunya!!" Teriak Off kencang.

Mew yang mendengar itu tersenyum bangga kepada Off, tanggannya menepuk bahu Off.

"Tadi gue sama Tay keruang keamanan buat ngechek CCTV. Lo jangan kaget dengernya"

Mew mengangguk, lalu menatap Off penuh tanda tanya. "Yang ngelakuin tuh cewe lo sendiri" ucap Off disertai seringai tipis.

"Udah gue duga kalau yang ngelakuin dia. Satu lagi, dia bukan cewe gue, jijik gue liat muka dia"

"Terus lo bakal ngapain??"

"Terserah lo mau diapain, gue males ngotorin tangan gue"

"Halah, tangan banyak dosa aja sok-sokan lo" celetuk Earth pelan.

"Bacot lo. Gue balik dulu, bayi gue udah ngerengek minta gue pulang"

"Luke masih disana??" Tanya Tay penasaran, beberapa hari ini Luke selalu datang kerumah Gulf dengan alasan rindu dengan bayi besar kesayangan Mew.

"Iya, tadi gue suruh dia jadi pengasuh bentar karena gue mau nemuin lo bertiga"

Untuk beberapa hari ini Mew tidak terlalu repot tentang Gulf karena ada Luke dan Apo yang selalu menemani Gulf bermain. Luke sendiri tidak meresa keberatan dengan sikap Gulf yang kekanakan malah terkesan senang.

Jika kalian bertanya tentang Gulf rasanya diasuh oleh Luke, pasti Gulf menjawab dia sangat senang jika Luke yang menjaganya. Semua keinginan remaja itu selalu terpenuhi saat bersama Luke.

Seperti kemarin malam, Gulf merengek kepada Mew ingin eskrim tetapi Mew menolak karena takut kesehatan bayi besarnya terganggu hingga membuat Gulf menangis.

Hingga akhirnya Gulf menelepon Luke untuk membelikan eskrim kesukaannya. Walaupun Luke juga menolak karena alasan kesehatan dan Luke berjanji akan membelikan eskrim keesokan harinya kepada Gulf. Remaja itu cemberut dan menangis saat sambungan telepon masih terhubung.

Luke yang dibuat kalang kabut karena tangisan Gulf akhirnya mengalah, membelikan Gulf eskrim cokelat kesukaan Gulf. Tapi saat Luke sampai di kediaman Gulf, bukannya mendapat sambutan manis tapi malah dapat pelototan tajam dari Mew yang berdiri didepan pintu.

Hingga akhirnya Gulf berlari kearah Luke sambil berteriak senang. Mengingat itu membuat Mew panas, apalagi saat Gulf memeluk tubuh besar Luke di hadapan Mew. Ada penyesalan sedikit dihati Mew karena mengizinkan Luke menjaga Gulf.

Mew memarkirkan motornya digarasi, tangan kanannya memegang helm mahalnya, tak lupa membawa kantong plastik berisi makanan ringan untuk bayi kesayangannya.

"Phii Mew!! Kenapa lama sekali" ucap Gulf cemberut saat melihat Mew berjalan mendekat kearahnya.

"Maaf, tadi Phii ada urusan yang harus diselesaikan" jawab Mew.

"Aow, Phii Mew bawa apa??" Gulf memiringkan kepalanya kesamping menatap penuh tanya kearah kantong plastik yang berada di genggaman Mew.

"Buka aja sendiri, Phii cape. Luke kemana??" Tanya Mew, matanya menatap sekeliling mencari keberadaan sahabatnya.

"Phii Luke keluar beli makanan, Kana laper tau" ucap Gulf seraya membuka kantong plastik yang Mew bawa.

Mata Gulf berbinar senang, Gulf memeluk erat Mew tak lupa mengecup bibir Mew lama, hanya menempel, okey. Gulf masih belum berani berbuat lebih, walau dirinya penasaran.

"Makasih, Phii Mew" pipi gembil itu memerah karena malu, Mew terkekeh gemas melihat kelakuan Gulf walau tak dipungkiri Mew sangat suka melihat Gulf yang malu-malu.

Mew menarik Gulf kedalam dekapannya, mengecup berkali-kali pipi gembil itu. "Ekhem!! Enak banget ya pelukan, serasa dunia milik berdua yang lain cuman ngekos" sindir Luke yang berdiri di depan pintu dengan tatapan jengahnya.

"Ngiri aja lo, makanya cepet diterima ajakan Joss" sahut Mew.

"Bangsat!! Heh kalo gue sama Joss entar yang jadi pihak bawah siapa?"

"Lo lah, enggak mungkin kalau Joss jadi pihak bawah" Luke berdecak malas lalu menarik Gulf dari dekapan Mew untuk duduk di sampingnya.

"Ganggu aja lo, pulang aja sono" ucap Mew kesal.

Luke mengacuhkan ucapan Mew, tangannya mangelus lembut rambut Gulf.

***

"Phii Mew, buku Kana dimana?!" Teriak Gulf, tangannya masih mengobrak-abrik meja belajarnya.

Mew menoleh, menatap Gulf yang masih sibuk dengan bukunya. Mata Gulf berkaca-kaca dengan bibir yang mengerucut beberapa centi, membuat Mew ingin mencium bibir manis itu.

"Kamu yang naruh, kenapa nanya sama, Phii?"

"Phii Mew?!" Mata bulat Gulf sudah mengeluarkan air mata. Jika begini Mew tidak akan tega.

"Tas kamu udah di cek belum? Kamu suka lupa naruh sesuatu"

"Yess ketemu!!" Pekik Gulf senang, tangan kanannya memegang buku yang dia cari.

Cup

Mew mengecup bibir Gulf gemas, tangan Mew melingkar dipinggang Gulf. Memeluk erat bayi kesayangannya, Mew menghirup aroma srtoberry kesukaan Gulf.

"Phii Mew udah bilang sama Daddy belum" tanya Gulf pelan, Mew manaikkan satu alisnya.

"Bilang apa??" Mendengar jawaban Mew, bayi itu cemberut lalu melepaskan pelukan Mew, berjalan menuju kasur.

"Kok cemberut, Phii kan nanya" Mew mendekati Gulf, duduk disamping bayi kesayangnnya.

"Bilang kalau Kana ingin liburan ke Swiss bareng Phii Mew"

"Oww itu, Phii udah bilang sama Daddy. Katanya iya, tapi Kana harus janji kalau Kana bisa dapat nilai yang bagus" ucap Mew.

"Beneran?? Yes!! Kana bakal belajar yang giat, nanti Phii Mew ajarin Kana" mata remaja itu berbinar senang, bibirnya menyinggung senyum manis, Mew yang melihat itu ikut tersenyum tipis.

Gulf duduk dipangkuan Mew, tangannya ia lingkarkan di leher Mew, membenamkan wajahnya di dada bidang Mew. "Kenapa hm??" Tanya Mew.

"Enggak pa-pa. Kana cuman pengen manja aja sama Phii Mew" Mew terkekeh mendengar jawaban Gulf, ingin manja katanya? Padahal tiap hari Gulf juga manja kepada Mew.

"Kana...." panggil Mew, namun tidak ada jawaban sama sekali, hanya terdengar deru nafas teratur.

"Lah udah tidur ternyata"

Mew membaringkan tubuh mungil Gulf dikasur, lalu ikut berbaring disebelah bayi kesayangannya.

"Gulf Mewnight, baby"

*******

"Aku ingin kau mengenalkan aku dengan keluargamu"

"Nanti jika sudah waktunya aku akan mengenalkanmu dengan keluargaku"

"Aku tidak sabar bertemu dengan-nya"

"Kau pasti akan bertemu dengan-nya jika sudah saatnya bertemu"

"Pasti dia akan sangat senang bertemu denganku" pria yang disampingnya hanya tersenyum manis seraya mengusap surai wanita yang duduk disampingnya. Tak menyadari jika wanita itu tersenyum mengejek.

"Semoga" ucap pelan sang pria.

Baby Kana [REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang