21. MAAF

5.5K 533 221
                                    

"Apa kau ingin tahu satu kebenaran?

Sebelum dosa menyelimuti

Sebelum kegelapan menemani

Sebelum kau pergi dan kembali lagi

Aku sudah jatuh cinta padamu

Sejak dulu."



Jantung [Name] terus berdetak kencang, seolah tak memelan sedikit pun. Mata gadis itu sudah merah dan sembab. Wajahnya pucat pasi, seakan darah tak lagi mengalir dalam setiap pembuluh darah. Gadis itu ketakutan setengah mati.

Di depan ruang operasi, [Name] tak berhenti merasa takut dan khawatir. Dazai, pria yang baru beberapa jam lalu memarahinya karena bertindak ceroboh, kini terbaring di meja operasi akibat luka tembakan. Nyawa pria itu di ujung tanduk. Bayangan kematian tampak begitu dekat, hingga berhasil membuat [Name] takut luar biasa.

Setelah menghilang setengah jam lebih. [Name] tidak pernah menyangka kalau ia akan menemukan Dazai tergeletak di sebuah gang kotor. Tak sadarkan diri, dengan simbahan darah yang tak seharusnya [Name] lihat. Beruntung karena emosi [Name] masih bisa dikendalikan, sehingga kemampuan negatifnya tidak keluar. Katakanlah rasa takut kalau-kalau Dazai mencium kematian jauh lebih kuat dibandingkan ketidakstabilan emosi gadis itu.

Dan di sinilah [Name] sekarang. Di depan ruang operasi seorang diri. Tidak ada dari anggota Detektif Bersenjata yang lain berada di sini bersamanya dikarenakan sebuah peringatan yang datang dari Port Mafia.

Virus kanibal yang menyerang Fukuzawa dan Mori sudah diketahui oleh dua organisasi ini, begitu pula dengan penyembuhannya. Tentu saja, dengan keadaan seperti ini Fukuzawa selaku pimpinan Agensi Detektif Bersenjata terancam nyawanya, karena Port Mafia sudah pasti akan menyelamatkan atasannya dengan cara membunuh Fukuzawa.

Karena itu, Kunikida memerintahkan semua anggota untuk menjaga pimpinan mereka—Fukuzawa—dan menyerahkan penjagaan Dazai pada [Name] seorang. Selain karena gadis itu akan berada dalam bahaya jika harus berhadapan langsung dengan Port Mafia. [Name] juga masih terlalu shock atas apa yang menimpa Dazai. Tentu [Name] tidak akan meninggalkan Dazai seorang diri, jauh dalam hatinya gadis itu berpikir begitu walau di mulut ia ingin membantu melawan Port Mafia.

Di sisi lain. Tampaknya Port Mafia memang benar-benar mengambil cara cepat, yaitu melakukan penyerangan terhadap anggota agensi yang menjaga Fukuzawa.

Atsushi berlari dari lantai dasar ketika ia melihat gerombolan orang berpakaian hitam mengepung rumah sakit tempat Fukuzawa dirawat. Bocah harimau itu begitu panik, tahu kalau berurusan dengan Port Mafia merupakan ancaman terbesar.

"Ini gawat! Port Mafia mengepung tempat ini!" seru Atsushi ketika ia sampai di tempat Kunikida, Tanizaki, dan Yosano berada.

Anggota Detektif Bersenjata yang ada di sana seakan tercekat, napas mereka seolah tertahan saat tak mengira kalau Port Mafia akan menyerang secepat ini.

Hanya kurang dari satu menit. Kunikida dan yang lain bisa merasakan kalau gedung tempat mereka berada bergetar hebat, kemudian lampu padam dengan sendirinya. Namun mareka tahu kalau getaran gedung yang seolah akan hancur, begitu pula dengan padamnya lampu, pastilah ulah Port Mafia.

"Mereka sudah di sini, ya?" ucap Kunikida yang sudah bisa menebak.

"Mereka menutup jalan depan dan belakang!" lapor Atsushi hingga membuat Tanizaki tersentak kaget.

REFRAIN (DAZAI X READER)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang